Beberapa tahun terakhir, bisnis konveksi semakin berkembang di Indonesia. Walaupun krisis ekonomi menerjang dunia, namun bisnis yang satu ini masih tetap tegak berdiri. walupun ada beberapa pebisnis yang gulung tikar karena berbagai alasan, tidak sedikit yang justru baru mulai atu sedang tumbuh berkembang.
Ada beberapa hal yang mendukung bisnis konveksi ini terus berkembang, seperti terus bertambahnya jumlah penduduk, banyaknya event atau acara organisasi, perusahaan bahkan acara kampanye membuat permintaan barang-barang produksi konveksi semakin meningkat.
Bisnis ini semakin menarik dan bergairah pada masa-msa tertentu, seperti ketika awal tahun ajaran baru, menjelang Hari Raya Idul Fitri, Selama kampanye baik pemilu legislatif, pilpres, pilkada dan lain sebagainya.
Peralatan konveksi dan perlengkapan konveksi:
1. Mesin Jahit High Speed
2. Mesin Jahit High Speed Rante
3. Mesin Obras Jarum 4
4. Mesin Overdeck
5. Mesin Potong 10 inch
6. Mesin Potong Kecil
7. Benang, kain, dan lain-lain.
Bagaimana bila anda tidak mengerti masalah konveksi? Anda bisa belajar di beberapa kursus menjahit untuk mengetahui pelajaran-pelajaran dasar memotong kain, menjahit, dan lain-lain. Tetapi jika Anda tidak sempat juga, anda bisa merekrut lulusan dari kursus jahit, lulsusan SMK atau dengan memasang iklan tempat kursus atau bekerjasama dengan tempat kursus tersebut.2. Mesin Jahit High Speed Rante
3. Mesin Obras Jarum 4
4. Mesin Overdeck
5. Mesin Potong 10 inch
6. Mesin Potong Kecil
7. Benang, kain, dan lain-lain.
Sebenarnya pasar produk konveksi internasional sangatlah besar. Saat ini pasar yang sangat menggiurkan ini masih dikuasai China, India. Indonesia sendiri masih belum bisa menjadi produsen. Bahkan banyak sekali produk impor yang membanjiri Indonesia sehingga melemahkan bisnis dalam negeri.
Ada beberapa kendala yang dihadapi oleh bisnis konveksi dalam negeri, antara lain:
- Mutu produk tekstil dan pakaian jadi Indonesia umumnya belum bisa menembus pasar bebas yang konsumennya berselera tinggi seperti Jepang. Kenyataan ini juga mengakibatkan harga per unit produk masih relatif rendah.
- Industri konveksi masih tergantung pada komponen impor, terutama untuk memproduksi produk kualitas ekspor.
- Industri pakaian jadi di Indonesia masih berperan sebagai ”tukang jahit” bagi para pialang internasional, karena desain, pemilihan warna, potongan masih didikte oleh pialang luar negeri.
- Perusahaan konveksi kecil di Indonesia belum berperan dalam industri konveksi yang masih sangat tergantung pada ”konglomerat” yang menguasai sebagian besar dari pasar ekspor maupun segmen pasar menengah ke atas dalam negeri.
- Pengaturan tata niaga, terutama pembagian kuota dinilai para produsen barang konveksi masih jauh dari ”beres”
Dalam pemasaran, pebisnis bisa mengkiklankan jasa dan produknya di koran-koran, blog, website atau media promosi lainnya.
sumber artikel : http://analisa-usaha.blogspot.com/
sumber foto : http://gunturjaya.files.wordpress.com/2008/07/konveksi.gif
Post a Comment
Post a Comment