SuryaPost.com - Pada saat ini hampir tidak ada produk-produk yang diluncurkan di pasar tidak ditiru, sampai-sampai kita sendiri harus bingung memedakan mana barang yang asli atau tiruan, atau istilah sekarang ASPAL (Asli Tapi Palsu ).
Seperti kata seorang Raja yang terkenal ribuan tahun yang lalu yaitu Raja Salomo berkata “ Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari” tentu pernyataan tersebut tidak keseluruhannya benar. Namun bukan berarti tidak ada penemuan baru. Namun secara konseptual sebagian besar penemuan-penemuan yang ada saat ini merupakan hasil pengembangan atau peniruan dari hal-hal yang telah ada sebelumnya. Pesawat Helikopter yang dirancang dengan meniru binatang Capung., pesawat terbang meniru binatang burung.
Untuk membuktikan bahwa kita bisa sukses dari meniru, coba kita lihat negara Jepang. Pada awal-awal berakhirnya perang Dunia II negara Jepang terkenal sebagai Negara Peniru. Kekalahan negara Jepang pada Perang Duni II telah mengubah cara pandang mereka untuk berambisi menjadi negara militer dalam merebut pengaruh bagi dunia. Pada tahun 1940-1050an, ketika banyaknya penemuan-penemuan yang diciptakan bayak negara seperti negara-negara Eropa, sebagian mayoritas negara sepakat untuk bergabung dengan konvensi untuk perlindungan hak kekayaan intelektual atau di Indonesia dikenal dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual ). Namun apa yang dilakukan Jepang, ternyata mereka tidak mau bergabung, tentu mereka mendapat cemooh dari banyak negara. Kenapa hal ini dilakukan? Agar para ilmuan ataupun anak-anak muda yang berpotensi bisa dengan bebas meniru setiap produk-produk serta teknologi –teknologinya yang dihasilkan negara asal konseptual.
Hasilnya, saat ini kita bisa melihat bagaimana Jepang menjadi negara yang sangat maju. Malahan negara Jepang menjadi negar Inovator.
Bagi kita kesuksesan seperti negara Jepang dapat dijalankan didalam bisnis. Kita dapat meniru bisnis apa yang menjadi primadona pada saat ini. Lihat juga negara China , setiap produk elektronik yang baru keluar kepasaran pasti barang tiruannya ada bahkan hingga kendaraan motor ataupun mobil, istilah sekarang barang “made in China “. Kita belajar untuk meniru setiap bisnis yang dilakukan orang lain, ikuti seperti yang mereka lakukan , pada saat ini dikenal dengan istilah ATM (Amati Tiru dan modifikasi ).
Dalam berbisnis tahap meniru adalah tahap yang memang harus kita lalui untuk mendapat kesuksesan. Kita perlu inspirasi dari orang atau perusahaan lain untuk menjalankan bisnis yang akan kita jalani. Meniru kesuksesan produk-produknya, keberhasilan strategi pemasarannya, kemasan, dst. Dalam tahap awal dalam berbisnis meniru adalah baik namun meniru secara terus-menerus adalah keliru. Kita jangan hanya mampu sekedar sebagai peniru tapi kita dituntup untuk melakukan inovasi, pengembangan dan modifikasi terhadap keunggulan bisnis kita bila bisnis kita telah mampu bertahan.
Jangan malu untuk meniru bila ingin sukses, Karena meniru adalah baik untuk tahap permulaan kemudian raihlah prestasi yang lebih gemilang dari yang anda tiru, maka anda bisa dikatakan layak sebagai golongan orang sukses. Itulah salah satu cara membuat kesuksesan pada diri kita.(Keep Moving Forward). By: Sandro RS
(gambar: internet)
(gambar: internet)
Post a Comment
Post a Comment