Ads (728x90)

Anonymous 15:13
Langkah Awal Resusitasi Bayi Baru Lahir
Alat dan bahan
1. Alat pengisap terdiri dari
- Pengisap lendir kaca
- Pengisap mekanis
- Kateter pengisap no. 5 F atau 6 F, 8 F, 10 F
- Sonde minum no. 8 F dan spuit 20 ml
- Pengisap mekonium
2. Alat balon dan sungkup resusitasi
- Sungkup
- Balon resusitasi neonatus dengan katup penurun tekanan
- Slang saluran pernapasan
- Set oksigen
3. Alat Intubasi
- Laringoskop no. 8 (untuk bayi kurang bulan) no. 1 untuk bayi cukup bulan.
- Lampu baterai untuk laringoskop
- Slang endotrakeal ukuran 2,4; 3,0; 3,5; 4,0 mm
- Stilet
- Gunting
- Sarung tangan
4. Obat-obatan
- Epinefrin 1:10.000 dalam ampul 3 ml atau 10 ml
- Nalokson hidroklorid 0,4 mg/ml dalam ampul 1 ml atau 1mg/ ml dalam ampul 2 ml
- Cairan penambah volume darah antara lain NaCI 0,9% 30 ml, RL, natrium bikarbonat 4,2% (5 mEq/10m1 dalam ampul 10 ml, dekstrosa 10% 250 ml, aquadest steril 30 ml)
5. Alat lain
- Stetoskop
- Plester
- Spuit 1, 3, 5, 10, 20 ml
- Jarum berukuran 18, 21, 25
- Kapas alkohol
- Baki untuk kateterisasi arteri umbilikalis
- Kateter umbilikus berukuran 3,5 F, 5 F
- Three way stopcoks
- Sonde lambung berukuran 5 F

Prosedur
1. Mengatur posisi bayi dan membuka jalan napas, dengan cara:
- Letakkan bayi di bawah alat pemancar panas dan pastikan jalan napas terbuka.
- Kepala bayi dimiringkan dan mulut dibersihkan agar cairan tidak teraspirasi.
- Bila ketuban bercampur mekonium setelah kepala lahir sebelum bahu dilahirkan, isap mekonium dari mulut, faring, dan hidung. Jika tidak mungkin, setelah diposisikan lakukan pengisapan dengan slang endotrakeal.
2. Mengeringkan bayi, merangsang, dan mereposisi bayi
- Keringkan tubuh dan kepala bayi untuk menghilangkan air ketuban dengan menggunakan handuk atau selimut.
- Letakkan bayi telentang dengan leher agak menengadah serta letakkan handuk atau selimut di bawah bahu bayi sehingga frekuensi jantung bayi dapat diperiksa.
3. Menilai usaha napas, jantung, dan warna kulit
- Kaji kemampuan napas. Jika bernapas spontan, lanjutkan penilaian jantung dengan menggunakan stetoskop atau meraba denyut tali pusat. Setelah itu, lakukan penilaian warna kulit.
- Jika sulit bernapas, lakukan rangsangan dengan menepuk atau menyentil telapak kaki atau menggosok punggung sambil memberi oksigen dan slang, jika setelah beberapa detik belum ada reaksi beri ventilasi tekanan positif. Demikian juga jika frekuensi jantung kurang dari 100 kali/menit, beri ventilasi tekanan positif, serta jika warna kulit terjadi sianosis sentral, setelah pemberian oksigen juga diberi ventilasi tekanan positif.
4. Memberi oksigen (jika perlu)
- Beni oksigen dengan konsentrasi 100% dengan menggunakan sungkup oksigen dengan kecepatan oksigen 5 liter/menit.

Pustaka
Asuhan Neonatus Bayi dan Balita Oleh A. Aziz Alimul Hidayat

Post a Comment

Post a Comment