Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor terletak di Kota Bogor, Jawa Barat Indonesia. Kawasan konservasi ini menempati lahan seluas 80 hektar dan memiliki sedikitnya 15.000 koleksi jenis tumbuhan. Kebun raya ini Didirikan oleh Gubernur Jenderal Van Der Capellen dengan nama s’Lands Plantentuinte Buitenzorg pada tanggal 18 Mei 1817.
Kebun Raya Bogor memiliki sekitar 15.000 jenis koleksi tumbuhan. Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum). Bunga ini dapat mencapai tinggi 2m dan merupakan bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan.
Amorphophalus titanum |
Sejarah
Pada tahun 1811, ketika perang Napoleon di eropa, Indonesia pada waktu itu bernama Hindia Belanda atau Nederlandsch Indie, direbut oleh Inggris dari kekuasaan Belanda.ketika Napoleon jatuh (1815/1816) para pemimpin negara di Eropa membuat perjanjian, antara lain tentang pembagian wilayah kekuasaan. Pada tahun 1816 Inggris menggembalikan kekuasaan Indonesia ke tangan Belanda. Peperangan yang terjadi di Eropa menyebabkan Belanda mengalami kelesuan, Kerajaan Belanda mengembangkan ilmu pengetahuan, karena mereka tahu tegak dan kejayaannya Belanda ditandai antara lain dengan ilmu pengetahuan. Untuk ini dikirimlah C.Th.Elout, A.A Boykens dan G.A.G.P. Baron Van Der Capellen, ke Indonesia dan Dr. Casper Goerge Carl Reinwardt selaku penasehat.
Tugu Rafless |
Pada tanggal 15 April 1817 Reinwardt mencetuskan gagasannya untuk mendirikan Kebun Botani yang disampaikan kepada G.A.G.P. Baron Van Der Capellen, Komisaris Jendral Hindia Belanda dan beliau akhirnya menyetujui gagasan Reinwardt. Kebun Botani ini didirikan di samping Istana Gubernur Jendral di Bogor pada tanggal 18 Mei 1817, dilakukan pemancangan patok pertama yang menandai berdirinya Kebun Raya yang diberi nama 'Slands Plantentiun te Buitenzorg'. Berdirinya Kebun Raya ini menandai tegaknya kekuasaan Belanda dengan dimulainya kegiatan ilmu pengetahun Biologi, terutama bidang botani di Indonesia secara terorganisasi.
Taman Astrid |
Taman Bhineka |
Setelah kemerdekaan, tahun 1949 "Slands Plantentiun te Buitenzorg" berganti nama menjadi Jawatan Penyelidikan Alam, kemudian menjadi Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LLPA) dipimpin dan dikelola oleh bangsa Indonesia, Direktur LPPA yang pertama adalah Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Pada waktu itu LPPA punya 6 anak lembaga, yaitu Bibliotheca Bogoriensis, Hortus Botanicus Bogoriensis, Herbarium Bogoriensis, Treub Laboratorium, Musium Zoologicum Bogoriensisi dan Laboratorium Penyelidikan Laut. Untuk pertama kalinya tahun 1956 pimpinan Kebun Raya dipegang oleh bangsa Indonesia yaitu Sudjana Kasan menggantikan J. Douglas. Untuk perkembangan koleksi tanaman sesuai dengan iklim yang ada di Indonesia, Kebun Raya Bogor membentuk cabang di beberapa tempat, yaitu :
Kebun Raya Cibodas (Bergtuin te Cibodas, Hortus dan Laboratorium Cibodas)di Jawa Barat, luasnya 120 Ha dengan ketinggian 1400 m, didirikan oleh Teysman tahun 1866, untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim basah daerah tropis dan tanaman sub-tropis. Tahun 1891 Kebun ini dilengkapi dengan Laboratorium untuk Penelitian flora dan fauna.
Kebun Raya Purwodadi (Hortus Purwodadi) di Jawa Timur, didirikan oleh Van Sloten tahun 1941. Luasnya 85 Ha dengan Ketinggian 250 m, untuk koleksi tanaman dataran rendah, iklim kering daerah tropis.
Kebun Raya "Eka Karya" Bedugul-Bali didirikan tahun 1959 oleh Prof. Ir. Kusnoto Setyodiwiryo. Luasnya 159,4 Ha dengan ketinggian 1400 m, untuk koleksi tanaman dataran tinggi beriklim kering.
Post a Comment