Ads (728x90)

Anonymous 15:13

misteri
ledakan mahadasyat
yang terjadi
di kawasan Tunguska
pada tahun 1908 silam ,
menjadi salah satu
misteri dunia
yang sampai saat ini tak terpecahkan

Banyak ahli dari
berbagai disiplin ilmu
pengetahuan
dikerahkan untuk turut
mengungkap tabir
gelap dari kejadian
misterius ini. Namun
sampai sekarang ,
sepertinya belum ada
hasil dari ekspedisi
yang benar-benar
memuaskan. Maka
tidak
heran jika misteri
Tunguska ini masuk
kedalam top 10 misteri
dunia.

Kejadian ini bermula
pada pagi hari tanggal
30 Juni 1908 , kafilah-
kafilah di
gurun Gobi
menyaksikan sebuah
bola api menyala dan
yang meluncur dengan
cepat di
langit untuk akhirnya
lenyap di sebelah utara
tapal batas Mongolia.
Beberapa
saat kemudian
terjadilah ledakan
maha dahsyat di
dataran tinggi Siberia
Tengah,
Rusia, didekat sungai
Tunguska, yang
tercatat pada
seismograf-seismograf
di
Irkutsk (880 kam ke
selatan), Moskow (5000
km) ke barat, St.
Petersburg, (Leningrad
sekarang) dan bahkan
sejauh Washington dan
Jakarta.
Penduduk di daerah itu
yang sangat langka
melaporkan timbulnya
tiang api yang
menjulang setinggi
langit, disusul oleh
gelombang panas,
serangkaian
menggelegar,
gelombang-gelombang
angin sekencang taufan
dan turunnya hujan
yang berwarna
hitam.



Baru 19 tahun
kemudian dikirim
ekspedisi ilmiah di
bawah pimpinan Prof.
L. Kulik,
yang diulangi lagi pada
tahun-tahun 1928 dan
1929. Fakta-fakta yang
dikumpulkan
mengagumkan dunia
ilmu pengetahuan:
daerah hutan yang
berbentuk lonjong
dengan
ukuran kurang lebih 25
x 15 km mengalami
kehancuran total,
sedang lingkaran luar
dengan ukuran kurang
lebih 50 x 45 km
mengalami kerusakan
berat. Prof. Kulik
almarhum ialah
seorang ahli meteorit
dan sampai akhir
hayatnya mencoba
dengan
sia-sia untuk
membuktikan adanya
"Meteor Tunguska".
Versi lain kemudian
menyangka adanya
sekelompok meteor.
Namun tidak berhasil
ditemukan sisa-sisanya
seperti pada kepundan-
kepundan meteor
lainnya. Kemudian
dilontarkan
kemungkinan
adanya komet, namun
hal itu tidak sesuai
dengan laporan para
saksi.
Setelah tibanya zaman
atom baru disadari
bahwa ledakan maha
dahsyat di Tunguska
memperlihatkan ciri-
ciri suatu ledakan
nuklir! Ciri-ciri itu
antara lain ialah
bahwa pohon-pohon di
hutan sekitarnya yang
selamat dari ledakan,
memperlihatkan
lingkaran tahunan yang
lebih gemuk untuk
tahun 1908 daripada
tahun-tahun lainnya.
Dari keadaan pohon-
pohon yang hangus
terbakar juga dapat
disimpulkan, bahwa
ledakan yang
memancarkan panas
itu terjadi bukannya di
permukaan bumi
melainkan
di udara.

Demikian juga telah
ditemukan butir-butir
magnetit ukuran
mikroskopis di samping
butir-butir silikat
seperti kaca yang
kadang-kadang
mengandung partikel
besi.
Bahan-bahan yang
sama ditemukan
sehabis percobaan-
percobaan nuklir di
Alamogordo,
Amerika Serikat, dan
terbentuk oleh suhu
sangat tinggi dari
ledakan nuklir.
Menurut perkiraan,
ledakan maha dahsyat
di Siberia pada tahun
1908 itu
berkekuatan 30
megaton.


Dalam dua dasawarsa
terakhir ini telah
terungkap perspektif
lain terhadap teka-teki
Tunguska dengan
adanya penelitian oleh
ahli-ahli aerodinamika
dan ahli-ahli
peroketan, yang
dipelopori oleh Dr. Felix
Zigel. Analisa dari
laporan para saksi,
bukti-bukti dari
gelombang balistik dan
bentuk daerah
kerusakan
menunjukkan
bahwa lintasan yang
ditempuh oleh benda
dari kosmos itu
bukanlah lurus,
melainkan semula
datang dari arah
selatan, di atas desa
Keshma membelok ke
timur
dan diatas desa
Preobrazhenka berubah
arah ke barat. Tiba di
sebelah utara desa
Vanavara terjadilah
ledakan maha dahsyat
itu.
Lintasan yang
berbelok-belok itu
tidak mungkin
dilakukan oleh suatu
benda
alamiah, melainkan
hanya dapat dilakukan
oleh suatu benda
buatan, sehingga
timbullah dugaan
bahwa penyebabnya
ialah wahana antariksa
yang datang dari
peradaban lain!
Hipotesa wahana
antariksa dari luar
bumi itu ada dua
macam, meskipun
kedua-duanya
berdasarkan anggapan
bahwa telah terjadi
suatu ketidakberesan
teknis. Yang satu
mengira bahwa terjadi
kerusakan pada sistem
propulsinya sehingga
terjadilah
ledakan maha dahsyat
yang memusnahkan
tamu dari luar bumi
tadi. Hanya butiran
mikroskopis saja yang
masih tertinggal yang
merupakan sisa dari
wahana antariksa
semula.
Hipotesa yang lain
mengira, bahwa obyek
dari kosmos itu
mengalami kesulitan
dalam sistem
pengemudian sehingga
hampir membentur
permukaan bumi. Maka
dari itu
pada saat terakhir ia
terpaksa melakukan
koreksi arah dengan
menyalakan motor
roket nuklirnya,
sehingga ia berhasil
meninggalkan bumi
untuk selanjutnya
meneruskan
perjalanannya ke arah
Planet Venus.
Apa pun sebabnya, kita
boleh merasa
bersyukur bahwa
ledakan maha dahsyat
tadi
tidak terjadi di atas
salah satu kota
metropolitan,
melainkan di daerah
yang
jarang penduduknya.
Namun, menurut Ian
Ridpath (Messages
from the Stars,
Fontana/Collins,
Glasgow 1978), di dalam
tahun 1977 para sarjana
Uni Sovyet
mengumumkan
penemuan
bahan carbonaceous
chonditer yang
lazimnya terdapat di
kepala komet.
Apakah dengan
demikian teka teki
Tunguska telah
terjawab untuk
penghabisan
kesekian kalinya?

Post a Comment

Post a Comment