Alergi menyerang seseorang ketika sistem imun bekerja seolah benda asing lebih berbahaya dari yang sebenarnya. Sementara itu, menurut pihak Centers for Disease Control and Prevention, ada delapan jenis makanan yang bisa memicu alergi pada orang-orang tertentu. Makanan tersebut adalah susu, telur, kacang, pohon kacang, ikan, tiram, kedelai, dan gandum.
Meskipun demikian, ada juga orang-orang yang alergi terhadap hal-hal aneh dan tidak biasa. Apa saja itu? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari My Health News Daily ini.
Meskipun demikian, ada juga orang-orang yang alergi terhadap hal-hal aneh dan tidak biasa. Apa saja itu? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari My Health News Daily ini.
1. Sperma
Mungkin terdengar wajar jika ada wanita yang alergi terhadap sperma pasangannya. Namun ada juga pria yang alergi pada sperma miliknya sendiri.
Peneliti dari Belanda pun sempat melaporkan dua kasus alergi sperma dalam Journal of Sexual Medicine pada Januari tahun lalu. Di dalam kedua kasus tersebut, gejala alergi sperma menyerang mata dan hidung dalam hitungan detik, menit, atau jam setelah bercinta, masturbasi, atau ejakulasi secara spontan.
Alergi ini bisa diobati dengan terapi. Caranya, pasien disuntikkan oleh alergen, yaitu sperma mereka sendiri, dengan takaran semakin lama semakin banyak. Setalah tiga tahun, terbukti alergi ini bisa disembuhkan dengan metode tersebut.
Peneliti dari Belanda pun sempat melaporkan dua kasus alergi sperma dalam Journal of Sexual Medicine pada Januari tahun lalu. Di dalam kedua kasus tersebut, gejala alergi sperma menyerang mata dan hidung dalam hitungan detik, menit, atau jam setelah bercinta, masturbasi, atau ejakulasi secara spontan.
Alergi ini bisa diobati dengan terapi. Caranya, pasien disuntikkan oleh alergen, yaitu sperma mereka sendiri, dengan takaran semakin lama semakin banyak. Setalah tiga tahun, terbukti alergi ini bisa disembuhkan dengan metode tersebut.
2. Daging sapi
Alergi pada daging sapi terkesan sangat tidak normal, terutama bagi orang dewasa. Namun menurut penelitian dalam Journal of Investigational Allergology and Clinical Immunology tahun 2001 silam, ada pria yang dilaporkan alergi terhadap daging sapi. Selain itu, pria tersebut juga alergi pada daging babi, kambing, dan kelinci namun tahan pada kucing, kuda, serangga, kedelai, dan susu.
Dokter kemudian menyarankan pria tersebut mengonsumsi susu dan daging unggas, namun harus bebas dari daging sapi. Sayangnya pria itu cukup sulit beradaptasi dengan menu diet barunya.
Dokter kemudian menyarankan pria tersebut mengonsumsi susu dan daging unggas, namun harus bebas dari daging sapi. Sayangnya pria itu cukup sulit beradaptasi dengan menu diet barunya.
3. Hormon wanita
Beberapa wanita menderita kondisi autoimmune progesterone dermatitis (APD), gangguan kulit yang membuatnya sangat sensitif terutama ketika masa datang bulan berakhir. APD ini sering ditemukan pada orang dewasa namun jarang menyerang ibu hamil atau wanita menopause.
Kasus yang serupa pernah menimpa wanita berusia 27 tahun, seperti yang dilaporkan dalam European Journal of Dermatology tahun 2002 lalu. Ruam pada kulit wanita tersebut kerap muncul tiga hari sebelum masa menstruasi berakhir. Kemudian tiba-tiba hilang setelah datang bulan selesai.
Dokter kemudian mendiagnosis bahwa ruam tersebut adalah bentuk alergi hormon progesteron yang meningkat selama masa datang bulan.
4. Air
Apa jadinya jika seseorang alergi terhadap air? Dengan sebutan aquagenic urticaria, penderita alergi air sering merasa gatal saat kulitnya menyentuh air.
Setelah gatal, ada ruam yang muncul selama 30 menit. Selama ini, setidaknya sudah ada 30 kasus alergi air yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan. Kondisi aneh ini pun masih belum diketahui sebab dan cara penyembuhannya.
Menurut penelitian pada tahun 1998 dalam jurnal Annals of Allergy, Asthma and Immunology, ada bagian yang biasanya memicu alergi tidak bereaksi dalam kasus ini. Makanya kondisi alergi air cukup sulit ditemukan penyembuhannya.
5. Udara dingin
Hampir sama dengan jenis alergi yang lain, mereka yang tidak tahan udara dingin kerap merasa gatal pada kulit saat suhu udara menurun drastis. Selain suhu, air dan minuman yang dingin juga bisa memicu alergi, demikian menurut Mayo Clinic.
Mereka yang menderita alergi udara dingin ini biasanya mencoba untuk menghindari area bersuhu rendah. Sebab rupanya ada bahaya lain akibat alergi udara dingin. Yaitu menurunnya tekanan darah yang bisa memicu pingsan, terguncang, hingga meninggal dunia.
6. Infus
Cairan infus terdiri dari air dan garam. Pemberian infus ini biasanya diterapkan untuk mencegah dehidrasi pada pasien.
Sayangnya, ada kasus wanita berusia 37 tahun yang dilaporkan menderita alergi infus ketika menjalani pengobatan nyeri abdomen. Fenomena tersebut pun telah diterbitkan dalam American Journal of Emergency Medicine pada tahun 2009.
7. Kail ikan
Beberapa pemancing sempat dikabarkan memiliki alergi terhadap kail pancing mereka.
Ada satu kasus yang menyebutkan pemancing amatir berusia 58 tahun yang mengeluhkan adanya pembengkakan pada wajah setiap kali memancing. Gejala tersebut kerap muncul tiga jam setelah memancing. Namun terkadang tidak muncul sama sekali selama enam sampai delapan jam. Rupanya, pria itu alergi terhadap larva yang ia gunakan sebagai kail ikan.
8. Bantal Beanbag
Beanbag adalah bantal berisi butiran styrofoam untuk bersantai yang dapat mengikuti bentuk tubuh. Ada sebuah kasus anak berusia 6 tahun yang mengalami alergi setelah bermain dengan Beanbag di sekolahnya. Setelah diselidiki, ternyata ada debu kacang kedelai yang menempel pada Beanbag dan menjadi penyebab dari alergi tersebut.
9. Pancake
Bagi kebanyakan orang, pancake kadaluarsa mungkin menimbulkan ancaman kecil bagi kesehatan dan selera makan. Namun seorang remaja berusia 19 tahun menderita kejang hebat dan langsung meninggal setelah mengonsumsi pancake yang ada dibiarkan selama dua tahun.
Menurut penelitian pada tahun 2001 dan dipublikasikan dalam American Journal of Forensic Medicine and Pathology, pria tersebut menderita alergi jamur. Makanya ia langsung meninggal setelah makan pancake kadaluarsa.
Post a Comment