Garut - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) optimistis mampu menerbangkan roket RX-550 pada 2013 mendatang. Keyakinan tersebut tetap dipegang, meski komponen nosel roket RX-550 kembali mengalami masalah dalam uji statis di Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Kabupaten Garut, kemarin.
Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN Prof Dr Ing Soewarto Hardhienata mengatakan, desain struktur nosel roket RX-550 masih belum mampu menahan tingginya suhu pembakaran. Akibatnya, komponen material nosel roket terlepas sebelum proses pembakaran propelan berakhir di detik ke 14.
“Evaluasi pasti dilakukan. Secepatnya kami akan mengubah desain struktur nosel roket hingga hasil akhirnya nanti mendekati apa yang diharapkan. Kami yakin target roket RX-550 bisa mengudara di 2013 masih bisa dicapai,” katanya saat ditemui di ruang kontrol Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN Pameungpeuk, Sabtu 29 September 2012.
Uji statis RX-550 dijadwalkan ulang dalam waktu dekat ini. Menurut Soewarto, seluruh komponen roket RX-550 serupa tengah dibangun kembali.
Optimisme LAPAN dalam program peluncuran roket pengorbit satelit (RPS) bukan tanpa alasan. Pengalaman kesuksesan peluncuran roket RX-420 dan RX-320 beberapa waktu lalu serta panjangnya proses penelitian RX-550 dari 2011 hingga 2012 ini, sangat cukup untuk dijadikan kunci keberhasilan program nasional tersebut.
“RX-550 ditargetkan mampu terbang sejauh 300 km. Itu artinya, pengembangan roket ini dapat dimanfaatkan untuk mengorbitkan satelit. Bila program peluncuran roket pengorbit satelit bisa dicapai, bangsa kita bisa mandiri. Sebab, saat ini kami sudah mampu membuat satelit sendiri,” paparnya.
Diungkapkan Soewarto, Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang telah melakukan pengembangan roket pengorbit satelit. Ia berharap, progam ini dapat mengukir prestasi Indonesia di mata Internasional.
Kepala Pusat Teknologi Wahana Dirgantara LAPAN Yus Kadarusman meyebutkan, Indonesia memiliki beberapa lokasi yang sangat potensial untuk peluncuran roket pengorbit satelit. Beberapa kawasan potensial ini adalah Biak, Pulau Morotai, dan Pulau Enggano.
“Posisi ketiga daerah ini berada di kawasan garis khatulistiwa. Posisi ini dinilai tepat untuk mengorbitkan satelit,” katanya.
Spesifikasi Roket RX 550
1. Berfungsi sebagai roket pendorong (booster) utama roket pengorbit satelit
2. Diameter motor 550 mm
3. Panjang roket motor 6 meter
4. Panjang keseluruhan roket (ditambah dengan komponen lain) 9,5 meter
5. Daya jangkau (horizontal) 300 km
6. Jarak tempuh (ketinggian/vertikal) 150 km
7. Bahan bakar yang digunakan berjenis HPTB (hydroxyl toluen poly butadiene)
8. Kapasitas bahan bakar 1,8 ton
9. Biaya total pembuatan roket Rp5 miliar.
Sumber : SINDONEWS
Post a Comment
Post a Comment