Zat Iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari hormon Thyroxin.
Zat Iodium ini dikonsentrasikan didalam kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang dipergunakan danlam sintesa hormon Thyroxin.
Hormon ini ditimbun dalam folikel kelenjar gondok, terkonjugasi dengan protein (globulin) maka disebut Thyroglobulin. Apabila diperlukan thyroglobulin ini dipecah dan terlepas hormon thyroxin yang dikeluarkan dari folikel kelenjar kedalam aliran darah.
Kekurangan zat iodium ini berakibat kondisi hypothyroidisme atau kekurangan iodium, dan tubuh mencoba untuk mengkonpensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok. Akibatnya terjadi hypertrophi atau membesarnya kelenjar thyroid, yang kemudian disebut penyakit gondok.
Apabila kelebihan zat iodium maka akan meyebabkan gejala-gejala pada kulit yang disebut iodium dermatitis. Penyakit gondok ini di Indonesia merupakan endemik terutama di daerah-daerah terpencil dipegunungan, yang air minumnya kekurangan zat iodium. Oleh sebab itu, penyakit kekurangan iodium ini disebut gondok endemik.
Akibat kekurangan iodium selain gondok adalah gangguan kesehatan, yaitu "Cretinnisma" adalah suatu kondisi penderita dengan tinggi badan dibawah normal atau cebol. Kondisi ini disertai dengan tingkat keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan, dari hambatan ringan sampai dengan sangat berat (debil).
Untuk pencegahan penyakit kurang iodium dapat dilakukan dengan program iodiumisasi, adalah dengan penyediaan garam dapur dipasaran bagi masyarakat yang ditambahkan zat iodium.
Post a Comment
Post a Comment