JK Nilai Penyadapan SBY di London Tidak Etis - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengatakan, penyadapan yang dikabarkan dilakukan intelijen AS dan Inggris terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tidak etis. Sebab hubungan Indonesia dengan kedua negara sudah terjalin erat.
"Tentu bila itu dilakukan sangat tidak etis. Apalagi yang melakukan adalah
negara sahabat kita," kata JK di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (29/8/2013).
JK mengaku tidak mengetahui apakah ada penyadapan yang terjadi saat dirinyamenjabat wakil Presiden SBY. Peristiwa penyadapan yang dikabarkan media Australia itu terjadi pada tahun 2009, saat SBY hendak melakukan kunjungan G-20 di London Inggris.
"Yang jelas saya tidak mengetahui adanya hal itu. Sama sekali saya tidak
tahu," ucap JK.
JK juga menjelaskan, Indonesia tidak bisa melakukan tindakan terkait penyadapan itu. Alasannya, penyadapan yang dilakukan oleh intelijen
sulit untuk dibuktikan.
"Tidak ada yang bisa dilakukan karena ini adalah kegiatan intelejen. Dan
kegiatan intelejen sangat susah untuk dibuktikan," pungkasnya.
Sebelumnya media di Australia memberitakan penyadapan bulan April 2009 digunakan untuk mendukung tujuan diplomatik Australia, termasuk dukungan untuk memenangkan kursi Dewan Keamanan PBB.
Kemampuan intelejen itu termasuk menyusup ke jaringan keamanan BlackBerry dan smart phone untuk memantau email dan panggilan masuk para delegasi.[detik]
"Tentu bila itu dilakukan sangat tidak etis. Apalagi yang melakukan adalah
negara sahabat kita," kata JK di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (29/8/2013).
JK mengaku tidak mengetahui apakah ada penyadapan yang terjadi saat dirinyamenjabat wakil Presiden SBY. Peristiwa penyadapan yang dikabarkan media Australia itu terjadi pada tahun 2009, saat SBY hendak melakukan kunjungan G-20 di London Inggris.
"Yang jelas saya tidak mengetahui adanya hal itu. Sama sekali saya tidak
tahu," ucap JK.
JK juga menjelaskan, Indonesia tidak bisa melakukan tindakan terkait penyadapan itu. Alasannya, penyadapan yang dilakukan oleh intelijen
sulit untuk dibuktikan.
"Tidak ada yang bisa dilakukan karena ini adalah kegiatan intelejen. Dan
kegiatan intelejen sangat susah untuk dibuktikan," pungkasnya.
Sebelumnya media di Australia memberitakan penyadapan bulan April 2009 digunakan untuk mendukung tujuan diplomatik Australia, termasuk dukungan untuk memenangkan kursi Dewan Keamanan PBB.
Kemampuan intelejen itu termasuk menyusup ke jaringan keamanan BlackBerry dan smart phone untuk memantau email dan panggilan masuk para delegasi.[detik]
Post a Comment
Post a Comment