Programer merupakan salah satu profesi dengan tawaran gaji yang cukup mengiurkan, namun punya banyak tantangan. Bukan saja membutuhkan kemampuan berpikir logis, imajinatif, dan kreatif, juga perlu stamina dan daya tahan tubuh yang baik.
Maka tak heran profesi programmer riskan gangguan kesehatan. Berikut hal-hal terkait profesi programmer, mitos atau fakta?.
1. Bisa Terkena Penyakit Bell’s Palsy
Maka tak heran profesi programmer riskan gangguan kesehatan. Berikut hal-hal terkait profesi programmer, mitos atau fakta?.
1. Bisa Terkena Penyakit Bell’s Palsy
Bell’s palsy adalah nama penyakit yang menyerang saraf wajah hingga menyebabkan kelumpuhan otot salah satu sisi wajah.Terjadi disfungsi syaraf VII (syaraf fascialis).
Berbeda dengan stroke, kelumpuhan wajah ditandai kesulitan menggerakkan sebagian otot wajah, seperti mata tidak bisa menutup, tidak bisa meniup, dan lain sebagainya.
Programmer sangat mungkin terkena penyakit ini karena urat syaraf mereka selalu tegang, selalu memikirkan coding terbaik.
Bell's Palsy juga berisiko menyerang ahli komputer karena adrenalin berlebihan memang memungkinkan sebagian otot di wajah lumpuh.
2. Begadang
Seorang programmer kerap harus begadang dan tidak tidur selama beberapa malam untuk menyelesaikan programnya.
Sebab, pesanan klien tak bisa dibantah dan rata-rata menuntut selesai tepat waktu, bahkan sebelum deadline.
3. Kurang Bersosialisasi?
Sebab, pesanan klien tak bisa dibantah dan rata-rata menuntut selesai tepat waktu, bahkan sebelum deadline.
3. Kurang Bersosialisasi?
Biasanya seorang programmer lebih memilih berdiam di kantor atau tempat ia bekerja dan selalu berada di depan komputernya.
Bahkan ada selintingan yang menyebut bahwa teman terbaiknya malah komputer. Kalaupun berkomunikasi, lebih nyaman menggunakan pesan instan atau media sosial. Anda merasa?
4. Merasa Terkucilkan Lingkungan?
Bahkan ada selintingan yang menyebut bahwa teman terbaiknya malah komputer. Kalaupun berkomunikasi, lebih nyaman menggunakan pesan instan atau media sosial. Anda merasa?
4. Merasa Terkucilkan Lingkungan?
Secara psikologis, perasaan ini muncul akibat terlalu intens berhubungan dengan mesin-mesin dan cenderung jarang berhubungan dengan manusia. Akibatnya, meski belum sepenuhnya terjadi, programmer merasa dijauhi lingkungannya.
5. Berani Dikejar Waktu
5. Berani Dikejar Waktu
Inilah yang membuat seorang programmer menjadi pusing dan kelelahan. Tidak terbayangkan jika harus mengerjakan sebuah aplikasi/program yang sudah menjadi kewajibannya.
Namun ini ditambah tugas berani dikejar waktu dalam mengerjakan sebuah proyek pesanan
Namun ini ditambah tugas berani dikejar waktu dalam mengerjakan sebuah proyek pesanan
Post a Comment
Post a Comment