Saya Berterima Kasih Untuk,...
Untuk pasangan saya yang sering mengerjakan tugas setiap malam, sebab artinya ia tidak pergi dengan orang lain.
Untuk anak-anak yang tidak membersihkan rumah, malahan menonton televisi, sebab artinya ia berada di rumah dan tidak berkeliaran di jalanan.
Untuk pajak-pajak yang saya bayar, sebab artinya saya masih memiliki penghasilan.
Untuk rumah yang berantakan setelah pesta, sebab artinya saya masih dikelilingi oleh teman-teman.
Untuk pakaian yang kesempitan, sebab artinya saya masih memiliki kecukupan untuk makan.
Untuk bayangan saya yang mengawasi saya bekerja, sebab artinya saya masih berada dalam penerangan.
Untuk rumput yang harus disiangi, jendela yang harus dibersihkan, dan atap yang harus diperbaiki, sebab artinya saya masih memiliki rumah untuk ditinggali.
Untuk kemacetan yang sering dialami, sebab artinya saya masih diberi kecukupan untuk memiliki alat transportasi.
Untuk berjalan kaki yang melelahkan ke tempat kerja atau sekolah, sebab artinya saya masih diberi karunia untuk berjalan.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang menumpuk, sebab artinya saya masih diberi kepercayaan oleh atasan saya.
Untuk orang-orang yang cerewet, sebab artinya saya masih dapat mendengar.
Untuk tumpukan cucian dan setrikaan, sebab artinya saya masih memiliki pakaian untuk digunakan.
Untuk otot-otot yang pegal dan lelah di sore hari, sebab artinya saya masih mampu untuk bekerja keras seharian.
Untuk alarm yang ‘menyiksa’ dan membangunkan saya setiap subuh, sebab artinya saya masih diberi kehidupan.
Dan akhirnya …
Untuk pesan-pesan yang memenuhi inbox, sebab artinya saya masih memiliki teman-teman yang memikirkan saya.
Memiliki teman-teman atau sanak saudara yang sedang bersedih? Kirimkanlah artikel ini pada mereka. Semoga membantu.
Post a Comment
Post a Comment