Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

MENYONTEK MEMBAWA MALAPETAKA
Karya Rana Pratama

Bel pun berbunyi. Uts untuk jam ke 3 di mulai. guru guru yang berpakaian coklat muda melangkah begitu cepatnya di kerjar waktu Serambi membawa map bersandar di tangan dan menempel di dada. Temanku pun menunjukan raut muka tak sedap. Muka begitu lemas. Memancarkan kekecewaan di benaknya. Tak kala melihat sesesok pria separuh baya Berbadan besar, Kepala botak memasuki ruang 5. Dialah pak wow,guru kimia yang mendapat julukan the killer oleh teman temanku. Betapa tidak, dia berdarah dingin. Tak pernah senyum sekalipun. Semua temanku benci semua,termasuk aku. Temanku juga menganggapnya beruang madu atau seperti bernad yang ada di film kartun. Ha hi hi hi.


Menyontek Membawa Malapetaka
Kini beruang madu mengawasi ruang 5,dimana kita berada. Temanku yang biasanya saling celoteh dan bercanda,kini membisu. Tanpa sepeser kata keluar dari mulutnya. Begitu pula dengan teman temanku yang tak mikir,otaknya kosong,dan pemalas, Penyontek namanya. Aku pun juga. Keliatan membisu dan gelisah. Tak tau harus ngapain. Mata memandang soal dengan penuh konsentrasi. Namun pikiran melayang layang di angkasa. Keringat dingin protes dan membrontak ingin keluar dari pori pori kulitku. Tangan begitu gemetar. "baru dapat 20 udah kaya gini. Ngeblank otakku. Ayo otak kanan. Berfikirlah. Kamu pasti bisa."pikirku dalam hati
***

Tak perlu ambil pusing. Tak perlu repot repot mikir. Kinilah saatnya yang di tunggu tunggu. Ya,menyontek. Ketika beruang madu lengah. Leherku memutar ke kanan. Mataku menatap ke temanku serambi melirik beruang madu yang lengah. Dengan penuh kewaspadaan. Mulutku membuka dan bergetar. Tak kala sepeser ucapan keluar dari mulutku. "hust,hust, rio. Coba aku jawabanmu" dengan lirihnya aku menyuruh rio supaya memperlihatkan jawabannya ke aku. Serambi memakai kode tangan.

Tanpa basa basi,rio memperlihatkan jawabannya. Aku pum tak diam saja. Pensil 2B menari nari di atas LJK. Mengitamkan lingkaran kecil. Tiba tiba terdengar sepintas suara keluar dari mulut beruang madu. "mas, yang di pojok, kalo 2x lagi menyontek. Jawabanmu akan saya sobek sobek dan tak coret. Ini peringatan pertama. Paham". Aku hanya mengangguk. Lantas semua anak yang berada di ruang 5 matanya tertuju padaku. Aku hanya memalingkan muka. Berpura pura membaca soal. "bodohnya diriku ini,kenapa yah aku tadi menyontek?,kenapa sampai ketegur segala. Lah udah. Lupakanlah"pikirku dalam hati.
***

beberapa menit kemudian. Saat beruang madu lengah. Aku kembali menyontek. Beruang madu pun menatapku. Namun aku alihkan pandanganku berpura pura menatap jendela kelas. "dasar beruang madu! "

beberapa anak sudah selesai dan keluar kelas. Kini tinggal aku dan beberapa anak lainnya. "oh tuhan,sabarkanlah diriku,kuatkanlah diriku". Akupun kembali menatap rio.berharap di beri jawaban. " rio rio, coba aku liat jawabanmu" lirihku. "ini"jawabnya sambil menyodorkan LJK. Aku tak diam saja. Tanganku kembali bekerja mengisi lingkaran yang belum terisi goresan pensil 2B.
"sudah?" tanyanya sambil berkemas kemas.
"ya,sudah. Makasih ya". Dia hanya mengangguk.

Kulihat rio sudah mengumpulkan soalnya.kini tinggal aku. Kemudian kupingku mendengar sepintas kata keluar dari beruang madu. "jawabanmu tek coret. Ulangan kok menyontek" gerutu beruang madu. Rio hanya mengelus kening.mungkin dia kecewa. Maafkanlah aku rio,ini semua gara garaku,pikirku.

Saatku mengumpulkan soal. Aku mendapatkan reaksi yang sama dengan rio. "pak, kalo di coret seharusnya dari tadi. Ngga kaya gini,udah selesai baru di coret. Buang buangin waktu aja"gerutuku kesal. Kemudian aku berjalan keluar kelas. Pas di ambang pintu tanganku menghantam pintu kayu. "bangsat"kesalku. Beruang madu hanya terdiam saja.
***

sungguh, ini pengalaman pertama kali dalam hidupku yang takkan terlupakan. Betapa tidak, sejak sd dan smp,baru sekarang smk menyontek dan ketahuan. Apalagi jawabannya di coret. Mau di taruh kemana mukaku ini? Pasti wali kelasku marah besar. Pasti aku di pandang murid terburuk oleh guru"ku,yang sebelumnya aku murid pintar,kalem,dan baik . Karena sebelumnya aku belum pernah menyontek sama sekali. Namun sekarang udah menyontek,ketahuan,dan jawabannya di coret lagi,habis aku. Mungkin karena aku kebawa teman yang sering menyontek jadi kaya gini deh. Kenapa itu terjadi. Andai saja kalo aku bisa mengundurkan waktu,akan ku reset kejadianku.

Biarkanlah semua hal buruk yang sudah terjadi menjadi sejarah. Aku tau itu sebuah kesalahan yang harus menjadi pelajaran di hari depan yang lebih baik agar kesalahan itu takkan di ulangi lagi. Hidup yang sebenarnya adalah belajar dari kesalahan dan pengalaman buruk yang sudah terjadi. Jangan sampai jejak kesalahan itu di injak lagi. Tak ada gunanya untuk menyesali hal yang sudah terjadi. Yang ada hanyalah mendatangkan penyesalan kembali.

Mungkin aku salah satu calon koruptor dari beberapa juta calon koruptor lainnya yang berada di indonesia. Aku anggap ini sebuah kesalahan nenek moyang kita yang mengajarkan kita untuk menyontek. Menyontek Sudah menjadi budaya. Mau jadi apa negeri ini?

PROFIL PENULIS
Orang biasa memang biasa,tapi di balik kata BIASA itu ada sesuatu yang luar bisa yang belum di munculkan

Add FB : https://www.facebook.com/ranapra97

Baca juga Cerpen Remaja yang lainnya.

Post a Comment