Pengertian ekonomi Islam menurut bahasa (terminologi) sudah diterangkan dalam bab II, sedangkan pengertian ekonomi Islam menurut istilah (terminologi) terdapat beberapa pengertian menurut beberapa ahli ekonomi Islam sebagai berikut :
1. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syari’at Allah.
2. M.A. Mannan memberikan pengertian Ekonomi Islam adalah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
3. M. Syauqi Al-Faujani memberikan pengertian ekonomi Islam dengan segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.
4. Monzer Kahf memberikan pengertian ekonomi Islam dengan kajian tentang proses dan penangguhan kegiatan manusia yang berkaitan dengan produksi, distribusi dan konsumsi dalam masyarakat muslim.
Dari pengertian-pengertian itu tampaklah suatu konklusi bahwa yang dimaksud dengan ekonomi Islam adalah segala bentuk aktivitas manusia yang menyangkut persoalan harta kekayaan, baik dalam sektor produksi, distribusi maupun konsumsi yang didasarkan pada praktek-praktek ajaran Islam. Walaupun perlu juga diperhatikan apa yang disebut dengan ilmu ekonomi sebagai suatu sains murni dan ekonomi sebagai suatu sistem. Karena itu perlu diperhatikan, sekalipun ilmu ekonomi dan sistem ekonomi masing-masing membahas tentang ekonomi, akan tetapi ilmu ekonomi dan sistem ekonomi itu merupakan dua hal yang berbeda sama sekali .
Karena kajian ilmu ekonomi terfokus kepada mekanisme (teknis) berproduksi, distribusi dan konsumsi, sedangkan pembahasan sistem ekonomi berhubungan dengan pemikiran (konsep) yang menjadi azas kegiatan ekonomi itu sendiri.
Menurut Monzer Kahf setiap sistem ekonomi pasti didasarkan atas ideologi yang memberikan landasan dan tujuannya disatu sisi dan aksioma-aksioma serta prinsip-prinsipnya pada sisi lainnya. Oleh karena itu setiap sistem ekonomi membuat kerangka dimana suatu komunitas sosio-ekonomik dapat memanfaatkan sumber-sumber alam dan manusia untuk kepentingan produksi dan mendistribusikan hasil-hasil produksi itu untuk kepentingan konsumsi. Dengan demikian dalam sistem ekonomi tidak akan pernah didapat jawaban tentang bagaimana cara memperbanyak hasil panen (produksi), tetapi sistem ekonomi akan memberikan jawaban tentang bagaimana cara memperoleh produksi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi. Hal inilah kemungkinan yang tersirat dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Anas R.A. sebagai berikut :
أنتم أعلم بأمر دنياكم (رواه مسلم). 7
Post a Comment
Post a Comment