Dasar-dasar dari konsep asuransi kesehatan sosial, sebagaimana diletakkan oleh Otto von Bismarck pada permulaan abad XIX, adalah sebuah program asuransi kesehatan yang dibiayai secara gotong-royong oleh pesertanya (dan tempat kerjanya/majikan) dengan iuran sesuai persentase pendapatan. Dengan demikian, kegotong-royongan yang terjadi adalah sangat menyeluruh, antara kaya-miskin, sehat-sakit , tua-muda, dengan kepesertaan wajib.
Alasan rekomendasi Bank Dunia tersebut ialah karena dengan program asuransi kesehatan sosial, jumlah peserta cepat bertumbuh dalam jumlah yang besar, sehingga hukum the law of large numbers, yang menjadi landasan mekanisme asuransi dapat cepat tercapai. Selain itu, di negara yang menerapkan prinsip asuransi kesehatan sosial sebagai tulang punggung pembiayaannya, kenaikan biaya kesehatannya dapat lebih terkendali dan biaya administrasi/penyelenggaraan menjadi lebih kecil. Secara absolut maupun persentase GNP, pembelanjaan biaya kesehatan negara-negara itu juga menjadi lebih rendah.
Memang, pada setiap program asuransi kesehatan sosial tidak mungkin mengakomodir keinginan-keinginan yang sifatnya perorangan. Karena itu, untuk menampung kebutuhan ini, Bank Dunia merekomendasikan asuransi kesehatan swasta yang tetap mampu mengendalikan biaya, yaitu Private Regulated Voluntary Health Insurance.
Dalam kaitan ini Bank Dunia juga menganjurkan untuk mencegah program asuransi kesehatan komersial menjadi tulang punggung sistem pembiayaan. Asuransi semacam itu bisa mendorong peningkatan biaya pelayanan kesehatan secara drastis, dan menjadi beban berat bagi masyarakat. dalam sistem asuransi itu akan ada kecenderungan bahwa kelompok yang mempunyai risiko tinggi sakit lebih termotivasi untuk ikut dalam program asuransi kesehatan (adverse selection).
Selain itu hukum the law of large numbers juga akan lebih lama tercapai. Pengalaman buruk dengan asuransi kesehatan komersial inilah yang menempatkan masalah pembiayaan kesehatan menjadi isu politik yang tiada hentinya di AS. Jumlah rakyat AS yang tidak mampu lagi mengikuti program asuransi kesehatan juga makin bertambah. Kenyataan-kenyataan inilah (sesungguhnya) yang perlu kita pertimbangkan, sebelum kita melangkah jauh.
Pustaka
Manajemen kesehatan Oleh Sulastomo
Post a Comment
Post a Comment