Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips


Ini sungguh kejadian yang menjengkelkan. Satu bentuk pelecehan nasionalisme kita. Siapapun terusik. Bendera Portugal pekan lalu di Gunung Jaya Wijaya sudah mulai berkibar.

Campur tangan asing

makin kentara.

Sekjen Dewan Papua Thoha Al Hamid menceritakan

kepada saya semalam. Tentu berkibarnya bendera Portugal membuat aparat polisi meradang. Maka

satu peleton polisi pun dikirmi ke sana. Mereka

merayap, siaga penuh. Sambil mengendap-endap,

senjata laras panjang pun mulai terkokang. Sang

komandan sesekali berkomunikasi melalui HT.

Dalam jarak 100 meter mereka mengepung rumah

itu. Semuanya siaga penuh.

Wajar saja mereka geram, karena tidak hanya

bendera OPM yang sering berkibar di sana. Kini

malah bendera Portugal. Papua memang ibarat

kubangan tambang emas. Baik Amerika maupun

Uni Eropa semua berebut menambang kekayaan

alam di sana. Diam-diam, perang kepentingan

sudah berkecamuk keras. Meski sebenarnya

pemerintah Indonesia masih adem ayem saja.

Lima polisi kemudian menggebrak rumah itu. Para

penghuni histeris. Jhon Mambo, pemilik rumah,

meski dikepung dua peleton polisi tetap tenang saja.

Ia yang berprofesi pengacara tentu tahu prosedur.

Katanya, "Ada apa ini?", Polisipun nyaut, "Anda

mengibarkan bendera Portugal, Anda kami tangkap,

Ayo ke markas" satu polisi menarik keras Jhon.

Tapi tangan kekar Jhon menampiknya. Ia tidak kalah

galaknya. Katanya, "Bapak ini kurang kerjaan, apa?

Saya memang mengibarkan bendera Portugal. Karena saya pendukung kesebelasan Portugal. Lihat tuh... !!!"

Jhon menunjuk kepala suku yang rumahnya

berjarak 200 meter ke arah bawah. "Itu bendera

Perancis berkibar...."

Polisi " Oh..Demam Piala Euro ya...."

Serius amat seh...



NB : Cerita ini gue ambil dari pesbuk dengan sedikit perubahan.

Post a Comment