Asalasah ~ Kebiasaan orang saat makan berbeda-beda. Ada yang memilih minum di sela-sela makan dan ada yang minum setelah makan selesai. Namun Anda yang suka minum air putih saat makan sebaiknya belajar mengganti polanya. Konsultan Microbiotik Shonali Sabherwal memperingatkan, minum saat makan menghambat kekuatan pencernaan perut serta menyebabkan kandungan insulin berfluktuasi.
Memang orang kerap mengatakan, untuk mengetahui seseorang minum banyak air, cukup dengan mengecek apakah orang itu merasa haus. Jika tidak haus berarti asupan cairan sudah tepat. Tapi meminum air saat makan bukan waktu terbaik untuk mengobati dahaga.
Shonali Sabherwal menjelaskan alasan Anda tidak boleh minum air selama makan seperti dikutip dari TimesofIndia, Kamis (22/11/2012).
"Orang tidak tahu betapa salahnya praktik ini dan betapa sulitnya untuk pencernaan mereka. Bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan, konsekuensinya bermacam-macam, perut kita memiliki bakat untuk mengetahui kapan Anda makan dan mulai melepaskan cairan pencernaan (enzim)".
Sabherwal mengatakan, jika seseorang mulai minum pada saat yang sama dengan makan, yang orang itu lakukan melemahkan enzim yang dilepaskan untuk mencerna makanan, sehingga menyulitkan mereka dalam menghancurkan makanan.
Penelitian menunjukkan, minum sedikit air saat makan tidak menjadi persoalan, tapi minum segelas atau dua gelas bisa mengganggu pencernaan.
Cara terbaik adalah minum cairan sebelum dan dua jam setelah makan karena hal ini membantu dalam penyerapan nutrisi.
Apakah yang akan terjadi ketika Anda minum air saat makan? Menurut Sabherwal, air akan diserap oleh dinding usus lambung.
"Penyerapan ini berlanjut sampai cairan pencernaan cukup terkonsentrasi untuk mulai mencerna makanan Anda. Namun, karena itu dicampur dengan air, zat yang terkonsentrasi sekarang lebih banyak daripada isi makanan yang masuk di perut Anda. Jadi cairan lambung yang kurang akan disekresikan untuk mencerna makanan Anda. Hasilnya, makanan yang belum tercerna lolos ke dalam sistem Anda karena diserap melalui dinding perut. Hal ini juga akan menyebabkan refluks asam dan membakar hati".
"Minum air saat makan juga dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin," jelas Sabherwal.
"Lebih banyak insulin dilepaskan ke aliran darah Anda, semakin tinggi kemungkinan Anda menyimpan lemak dalam tubuh Anda".
Sabherwal melarang beberapa hal saat Anda makan agar proses pencernaan bisa berjalan dengan benar. "Pastikan makanan Anda tidak terlalu asin, yang akan memperburuk rasa haus Anda dan memicu kebutuhan lebih banyak air".
"Selain itu, makan terburu-buru akan menyebabkan Anda menelan makanan Anda ke bawah. Kemungkinan besar, Anda akan merasa perlu untuk menurunkannya dengan air. Sebaliknya, mengunyah, mengunyah, dan kemudian mengunyah lagi.. Kita mengeluarkan banyak cairan pencernaan (enzim), sementara mengunyah membuat pekerjaan perut kita lebih mudah".(MEL)
Memang orang kerap mengatakan, untuk mengetahui seseorang minum banyak air, cukup dengan mengecek apakah orang itu merasa haus. Jika tidak haus berarti asupan cairan sudah tepat. Tapi meminum air saat makan bukan waktu terbaik untuk mengobati dahaga.
Shonali Sabherwal menjelaskan alasan Anda tidak boleh minum air selama makan seperti dikutip dari TimesofIndia, Kamis (22/11/2012).
"Orang tidak tahu betapa salahnya praktik ini dan betapa sulitnya untuk pencernaan mereka. Bagi mereka yang mengalami masalah pencernaan, konsekuensinya bermacam-macam, perut kita memiliki bakat untuk mengetahui kapan Anda makan dan mulai melepaskan cairan pencernaan (enzim)".
Sabherwal mengatakan, jika seseorang mulai minum pada saat yang sama dengan makan, yang orang itu lakukan melemahkan enzim yang dilepaskan untuk mencerna makanan, sehingga menyulitkan mereka dalam menghancurkan makanan.
Penelitian menunjukkan, minum sedikit air saat makan tidak menjadi persoalan, tapi minum segelas atau dua gelas bisa mengganggu pencernaan.
Cara terbaik adalah minum cairan sebelum dan dua jam setelah makan karena hal ini membantu dalam penyerapan nutrisi.
Apakah yang akan terjadi ketika Anda minum air saat makan? Menurut Sabherwal, air akan diserap oleh dinding usus lambung.
"Penyerapan ini berlanjut sampai cairan pencernaan cukup terkonsentrasi untuk mulai mencerna makanan Anda. Namun, karena itu dicampur dengan air, zat yang terkonsentrasi sekarang lebih banyak daripada isi makanan yang masuk di perut Anda. Jadi cairan lambung yang kurang akan disekresikan untuk mencerna makanan Anda. Hasilnya, makanan yang belum tercerna lolos ke dalam sistem Anda karena diserap melalui dinding perut. Hal ini juga akan menyebabkan refluks asam dan membakar hati".
"Minum air saat makan juga dapat menyebabkan lonjakan kadar insulin," jelas Sabherwal.
"Lebih banyak insulin dilepaskan ke aliran darah Anda, semakin tinggi kemungkinan Anda menyimpan lemak dalam tubuh Anda".
Sabherwal melarang beberapa hal saat Anda makan agar proses pencernaan bisa berjalan dengan benar. "Pastikan makanan Anda tidak terlalu asin, yang akan memperburuk rasa haus Anda dan memicu kebutuhan lebih banyak air".
"Selain itu, makan terburu-buru akan menyebabkan Anda menelan makanan Anda ke bawah. Kemungkinan besar, Anda akan merasa perlu untuk menurunkannya dengan air. Sebaliknya, mengunyah, mengunyah, dan kemudian mengunyah lagi.. Kita mengeluarkan banyak cairan pencernaan (enzim), sementara mengunyah membuat pekerjaan perut kita lebih mudah".(MEL)
Sumber:http://health.liputan6.com/read/457190/minum-saat-makan-itu-salah-pencernaan-jadi-sulit
Post a Comment