Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Depok - Mimpi Indonesia membangun kapal selam canggih terancam batal tanpa adanya pabrik modern untuk menyokong pembangunannya. Pembangunan pabrik modern ini bukan persoalan sederhana karena membutuhkan banyak sumber daya manusia yang andal dan pemerintah harus menyiapkan dana yang tidak sedikit.

"Keberadaan pabrik modern untuk membuat kapal selam menjadi kendala serius kita saat ini," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksma Untung Suropati, di sela-sela seminar "Teknologi Perkapalan sebagai Bagian dari Peradaban Maritim Indonesia" di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (10/4).

Sebagaimana sudah direncanakan sebelumnya, Indonesia sudah sepakat melakukan transfer teknologi kapal selam dengan Korea Selatan. Sebanyak tiga unit kapal selam akan dibuat dalam kerja sama ini. Untuk kapal selam pertama, pihak Indonesia hanya memantau pengerjaannya di Korea Selatan.

Selanjutnya, pada pembuatan kapal kedua, teknisi di Indonesia dilibatkan dalam membuat kapal selam. Namun, pembuatannya tetap dilakukan di Korea Selatan. Untuk kapal selam ketiga, Indonesia akan membuat sendiri kapal itu di galangan kapal PT PAL.

"Pada tahap inilah Indonesia harus mempersiapkan peralatannya, termasuk membuat pabrik baru untuk mendukung pembangunannya," jelas Untung. Untuk mewujudkan itu semua, Untung berharap sum ber daya manusia yang sudah dikirim ke Korea benar- benar menyerap ilmu secara komprehensif. "Ketika secara keilmuan sudah memenuhi syarat, baru kemudian pemerintah mempersiapkan pabriknya," kata dia.

Komitmen Khusus pembangunan pabrik, tambah Untung, semua bergantung komitmen pemerintah. "Pemerintah mu tlak harus menyokong pendanaanya. Tanpa itu, saya kira sangat sulit pembuatan kapal selam bisa direalisasikan di Indonesia," katanya. Direncanakan, kapal selam ketiga ini akan dibangun di Indonesia pada 2016 atau 2017.

Sumber : KKJ

Post a Comment