Telinga adalah salah satu organ tubuh yang penting, terutama karena perannya sebagai penangkap dan penghantar suara ke organ pendengaran bagian dalam. Oleh karena itu, kebersihan organ telinga harus selalu diperhatikan.
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada telinga adalah terbentuknya kotoran telinga. Banyak yang tidak tahu kalau sebenarnya kotoran telinga ini memiliki fungsi vital bagi telinga. Di antaranya, untuk menangkap kotoran (debu) dan binatang-binatang kecil yang masuk ke dalam telinga (contohnya, semut dan nyamuk), serta berfungsi sebagai antibakteri terhadap kuman, dan menjaga kelembaban liang telinga.
Kotoran telinga atau serumen atau disebut juga ear wax merupakan campuran dari kelenjar minyak (kelenjar seruminosa di sepertiga liang telinga luar), keringat dan sel-sel kulit kering. Beberapa orang punya kebiasaan untuk mengoreknya karena terasa gatal jika dibiarkan.
Umumnya masyarakat membersihkan telinga menggunakan korek kuping atau cutton bud. Tindakan tersebut sangat tidak dianjurkan, selain dapat mendorong kotoran masuk lebih ke dalam dan juga berpotensi menyebabkan infeksi pada kulit di bagian saluran telinga.
Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada telinga adalah terbentuknya kotoran telinga. Banyak yang tidak tahu kalau sebenarnya kotoran telinga ini memiliki fungsi vital bagi telinga. Di antaranya, untuk menangkap kotoran (debu) dan binatang-binatang kecil yang masuk ke dalam telinga (contohnya, semut dan nyamuk), serta berfungsi sebagai antibakteri terhadap kuman, dan menjaga kelembaban liang telinga.
Kotoran telinga atau serumen atau disebut juga ear wax merupakan campuran dari kelenjar minyak (kelenjar seruminosa di sepertiga liang telinga luar), keringat dan sel-sel kulit kering. Beberapa orang punya kebiasaan untuk mengoreknya karena terasa gatal jika dibiarkan.
Umumnya masyarakat membersihkan telinga menggunakan korek kuping atau cutton bud. Tindakan tersebut sangat tidak dianjurkan, selain dapat mendorong kotoran masuk lebih ke dalam dan juga berpotensi menyebabkan infeksi pada kulit di bagian saluran telinga.
"Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang adalah mengeluarkan kotoran telinga dengan cotton bud. Cara ini hanya akan memadatkan kotoran telinga ke arah dalam, khususnya setelah mandi saat kotoran itu sedang lengket-lengketnya," dr Simon Gane (Clear Ear Clinic, London) seperti dikutip dari Daily Mail (10/05/2013).
Selain itu, kapas dari korek yang terlepas atau sisa-sisa cotton bud ditelinga akan menumpuk dan bercampur dengan serumen yang akhirnya mengeras dan terjadi penyumbatan. Beberapa dampak dari penyumbatan ini antara lain menimbulkan rasa gatal, nyeri, telinga berdengung (tinitus) dan gangguan pendengaran (tuli).
Tips membersihkan telinga:
1. Jangan memaksa mengeluarkan kotoran telinga karena akan keluar dengan sendirinya.
Selain itu, kapas dari korek yang terlepas atau sisa-sisa cotton bud ditelinga akan menumpuk dan bercampur dengan serumen yang akhirnya mengeras dan terjadi penyumbatan. Beberapa dampak dari penyumbatan ini antara lain menimbulkan rasa gatal, nyeri, telinga berdengung (tinitus) dan gangguan pendengaran (tuli).
Tips membersihkan telinga:
1. Jangan memaksa mengeluarkan kotoran telinga karena akan keluar dengan sendirinya.
2. Hindari penggunaan obat apapun untuk membersihkan telinga, kecuali jika diresepkan oleh dokter.
3. Bersihkan kotoran hanya pada telinga bagian luar dengan handuk lembab.
4. Bila telah terjadi penyumbatan hebat atau infeksi yang diakibatkan mengorek telinga, segera ke dokter THT untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Kontrol rutin ke dokter Spesialis THT tiap 3-4 bulan sekali untuk memeriksakan telinga.
5. Kontrol rutin ke dokter Spesialis THT tiap 3-4 bulan sekali untuk memeriksakan telinga.
Makasih nie tutorialnya.
ReplyDeleteSangat bermanfaat.