Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Sebuah aliran sesat bernama Ingkarus Sunnah berkembang di Garut, Jawa Barat. Mereka tidak mengakui Nabi Muhammad SAW, dan hanya melaksanakan dua rakaat setiap salat.

Sebagian warga yang tinggal di Kampung Legok, Desa Sukarame, Kecamatan Leles itu sudah menganut ajaran Ingkarus Sunnah selama 10 tahun. Namun puluhan anggota jemaah ini akhirnya insyaf.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Jawa Barat, melakukan pembinaan terhadap jamaah Ingkarus Sunnah yang sudah berikrar taubat untuk mengikuti ajaran agama Islam sebenarnya.

"Sekitar 50 orang jamaah Ingkarus Sunnah di Kecamatan Leles yang sudah bertaubat kemarin. Kami akan terus melakukan pembinaan," kata Ketua MUI Garut, KH Agus Muhamad Soleh di Garut, Minggu (14/7).

Agus menuturkan, pembinaan terhadap mantan jamaah tersebut melalui kegiatan dakwah menyampaikan pemahaman sebenarnya tentang ajaran Islam dan hadits. Pembinaan itu, kata Agus, dilakukan terus menerus melibatkan ulama dan tokoh masyarakat setempat dengan harapan tidak kembali lagi menganut ajaran Islam yang sesat.

"MUI Kecamatan Leles bersama ulama-ulama lainnya terus memantau dan membinanya melalui dakwah agar faham tentang ajaran Islam. Mereka itu ada kekeliruan dalam penafsiran Islam, seperti saat azan tidak menyebutkan Nabi Muhammad, terus setiap waktu sholat hanya dua rakaat," katanya.

Sebelum jamaah Ingkarus Sunnah bertaubat, pihak kepolisian mengundang tiga tokoh yang mengajarkan ajaran tersebut ke markas Polres Garut.

Tiga tokoh itu diajak berdiskusi dengan pihak MUI Garut dan mengakui kekeliruannya dalam menjalankan ajaran Islam.

"Ini sudah kewajiban MUI untuk mengajak masyarakat manjalankan kembali ibadah seperti umat Islam umumnya," kata Agus.(merdeka)

Post a Comment