Definisi / Pengertian Etika
Etika adalah kata yang seringkali didengar dan diucapkan seseorang ketika memperbincangkan suatu konflik moral atau yang terkait dengan sopan santun. Tidak beretika seringkali dipersamakan dengan tak tahu adat atau tak punya aturan. Apakah sebenarnya etika itu? Apa hubungannya dengan sopan santun, adat istiadat atau aturan? Memiliki makna yang samakah?
Sering orang terjebak dalam istilah etika dan etiket. Meskipun keduanya nampak sama namun secara epistemologis memiliki makna yang berbeda. Untuk itu sangat diperlukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan etika itu?
Secara etimologis etika diambil dari bahasa Yunani Ethos yang artinya adat istiadat atau kebiasaan. Didalam pengertian ini etika dan etiket memiliki makna yang kurang lebih sama. Namun di dalam perkembangannya etika dihubungkan dengan hal-hal yang berkait erat dengan nilai, sehingga etika menjadi bagian dari ranah aksiologi yang bahkan sering disebut dengan filsafat tingkah laku manusia. Pada saat inilah etika memiliki pengertian yang sangat berbeda dengan sebelumnya. Magnis memberi pengertian etika sebagai ilmu yang mengkaji nilai. Sedangkan sudikno memberi pengertian etika sebagai usaha manusia untuk mencari norma baik dan buruk.
Pengertian ini kemudian menjadikan etika sebagai sesuatu yang sangat berbeda dengan istilah sebelumnya yaitu adat istiadat, namun mempunyai landasan pemikiran atau suatu kerangka berpikir yang akhirnya melahirkan suatu sikap yang lebih bernilai.
Di dalam bukunya Bartens juga membedakan etika di dalam 3 pengertian :
1. Etika dalam arti nilai atau moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok untuk mengatur tingkah laku yang di dalam hal ini bisa disamakan dengan adat istiadat, ataupun kebiasaan.
2. Etika diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai moral yang juga lebih dikenal dengan kode etik.
3. Etika yang mempunyai arti sebagai ilmu tentang baik dan buruk. Di dalam hal ini etika baru menjadi ilmu apabila kemungkinan-kemungkinan etis yang begitu saja diterima dalam suatu masyarakat menjadi bahan refleksi bagi suatu penelitian sistematis dan metodis.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai etika sebagai ilmu atau usaha manusia di dalam mencari norma atau nilai yang lebih mulia maka ada perbedaan mendasar antara etika dan etiket yang oleh diurai sebagai berikut :
1. Etika
- Menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
- Tidak tergantung pada hadir tidaknya orang lain.
- Bersifat absolute artinya prinsip etika tidak dapat ditawar berlakunya.
- Tidak hanya memandang segi lahiriah tetapi juga batiniahnya.
2. Etiket
- Menyangkut cara suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia.
- Hanya berlaku dalam pergaulan hidup.
- Relatif, karena adat di satu tempat bisa berbeda di tempat lain.
- Hanya memandang manusia dari segi lahiriahnya saja.
Dengan demikian etika sebagai ilmu tidaklah terletak didalam tataran konsep tetapi lebih jauh merupakan aplikasi yang sudah mengalami berbagai macam pertimbangan-pertimbangan. Jika nilai hanya terletak di dalam kerangka pemikiran sebagai bahan pertimbangan maka etika melahirkan sikap sebagai hasil dari pertimbangan.
Sumber Buku :
Alexandra Indriyanti Dewi, Etika dan Hukum Kesehatan, Pustaka Book Publisher, Yogyakarta, 2008.
Post a Comment