Surat kabar the Daily Mail melaporkan, pasukan ini lalai saat foto mereka tengah bertemu dengan salah satu pejabat untuk wilayah Timur Tengah diunggah di Internet lengkap dengan nama mereka. Padahal pertemuan itu demi membahas apakah militer Britania bisa bekerja sama dengan angkatan bersenjata lokal atau tidak.
Para anggota Angkatan Udara ini berfoto lengkap dengan seragam militer mereka. Seharusnya gambar dan laporan atas pertemuan ini disensor terlebih dulu oleh pejabat berwenang sebelum dilansir ke media.
Akibat dari kelalaian ini anggota militer ada di foto tersebut terancam menjadi target utama pembunuhan oleh kelompok teroris. Kemungkinan besar pasukan ini akan diterbangkan kembali ke Inggris untuk keselamatan nyawa mereka sendiri.
Kolonel Richard Kemp mantan anggota COBRA, pasukan khusus unit layanan darurat mengatakan insiden itu bisa menghambat langkah keamanan yang diperlukan demi melindungi personil militer mereka. "Peristiwa ini harus digaris bawahi perlunya berhati-hati dengan Internet. Meski kuatir dengan keamanan prajurit namun saya percaya kementrian pertahanan bakal mengambil langkah untuk memastikan ini tidak akan terulang," ujar Kemp.
Sementara seorang ahli militer tidak disebutkan namanya mengatakan insiden ini bakal mempersulit pengumpulan informasi dari para intelijen Inggris di Timur Tengah khususnya tentang Iran. Padahal Negeri Mullah tengah mendapat sorotan, termasuk tuduhan Bahrain dan Arab Saudi kalau Iran mempersenjatai para pemberontak di negara mereka.
merdeka
Post a Comment