Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Google Penguin adalah algoritma terbaru search engine Google menggantikan Panda. Update terbaru pada tanggal 24 April kemarin bertujuan untuk mencegah hasil pencarian dari webspam. Dari rangkaian peristiwa sejak diluncurkan beberapa hari yang lalu, saya tertarik dengan pernyataan Matt Cutts agar blogger melakukan tips SEO dengan cara yang baik -white hat- (atau bahkan tidak ada SEO sama sekali).
Setelah Google Panda Update beberapa kali, terakhir tanggal 19 April yang mempengaruhi hasil pencarian sampai 12%, kemudian dilanjutkan algoritma baru Google Penguin yang berpengaruh terhadap SERP sebesar 3%, maka terjadi pertambahan/penurunan jumlah pengunjung dari search engine Google. Sekarang saatnya untuk meninjau kembali hal-hal teknis, baik sebagai langkah recovery maupun untuk mengantisipasi ke depannya.
Sudah menjadi tujuan awal, Google menghendaki hasil pencarian bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna, mendapat sesuatu yang lebih berguna dengan mengakses konten yang informatif dan aktual, maka algoritma terbaru mengupayakan halaman hasil pencarian menampilkan konten yang berkualitas. Dengan menghukum/penalti webspam, atau blog yang bertentangan dengan Panduan Google Webmaster. Jika suatu website merasa sudah terkena update terbaru, maka memulai untuk meninjau ulang desain dan konten yang ada, lebih berguna daripada mengeluh terhadap Google. Sebelum melangkah jauh, berikut ciri-ciri webspam yang dibenci dan menjadi target Penguin:

Webspam

Webspam merupakan sebutan bagi suatu situs yang mengejar peringkat yang lebih tinggi dari hasil pencarian dengan melakukan tindakan atau cara pintas yang bertentangan dengan TOS Google, sehingga teknik yang digunakan tidak menguntungkan pengguna internet sama sekali. Menggunakan SEO secara berlebihan dengan tujuan agar konten kualitas rendah tetap dapat tampil di halaman awal SERPs (Search Engine Results Pages). Yang termasuk dalam kategori webspam seperti:
1. Keyword stuffing (Pengulangan Keyword)
Kerapatan/kepadatan kata kunci yang terlalu banyak, umumnya dilakukan dengan cara mengulang beberapa kali suatu keyword dengan tujuan agar blog atau konten dianggap relevan oleh search engine. Hasilnya bagi orang lain yang membaca, kalimat akan menjadi janggal, karena terlalu sering membaca suatu kata kunci. Itu baru satu keyword, bagaimana kalau yang ditembak adalah 2, 3, 4 dst.???
2. Hidden text and links (Menyembunyikan teks dan link)
Sebuah cara yang digunakan untuk menyembuyikan kata kunci atau link dengan menggunakan font kuecil (saking kecilnya he..he..), atau warna teks dan background sama.
3. Link cloaking (Link Pengalihan)
Cara agar antara data yang diperoleh search engine dan yang dilihat manusia berbeda, dengan mengalihkan akses ke halaman lain yang berbeda dari tujuan awal. Praktik yang sangat merugikan pengunjung, karena berharap dapat menemukan sesuatu informasi yang dicarinya, ternyata konten yang dilihat berbeda jauh dari harapannya.
4. Irrelevant keywords (keyword tidak relevan)
Memasukkan kata kunci yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan konten.
5. Paid Links (Link berbayar)
Praktik jual beli link untuk meningkatkan traffic suatu blog.
6. Dan cara-cara lain yang tidak mematuhi ketentuan Google.
Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, ada beberapa tips yang berguna :
  1. Google Webmaster tool
    Google webmaster tool adalah produk resmi dari Google untuk menganalisis situs secara rinci. Khususnya, sekarang Google telah mulai mengirimkan email kepada pengguna webmaster tool, jika ada sesuatu yang mencurigakan, seperti link spam yang terlalu banyak ke situs Anda (SEO Negatif).
  2. Berhenti membangun link yang tidak biasa
    Link building yang dilakukan dalam skala besar-besaran dan berturut-turut pad rentang waktu yang pendek. Baik dilakukan manual maupun menggunakan robot. Hal ini akan dianggap tidak biasa oleh Google. Apalagi jika komentar tidak relevan dengan konten.
    Perlu juga untuk menghindari penggunaan nama komentar dengan keyword yang sama berulang-ulang. Pada beberapa waktu lalu, hal ini masih menjadi anjuran, akan tetapi sekarang beresiko ditandai sebagai spam.
  3. Keyword density
    Kepadatan atau kerapatan kata kunci max 1,5%.
  4. Membuat konten untuk manusia, BUKAN HANYA untuk mesin pencari:
    Menulis artikel yang mempunyai kualitas tinggi, penuh informasi dan aktual, yang sering saya sampaikan konten “fresh” hehe.. Menjaga tag judul (H1, h2, h3) dan konten rapi. Kalau merunut pada W3.org, susunan heading ini bersifat menyeluruh, mulai title, deskripsi, judul, artikel dst. Demikianlah urutan yang ideal.
    H1 title blog
    H2 deskripsi
    H2 judul artikel
    H3 sub judul
    H4 sub sub-judul
    dst..
    Akan tetapi penerapannya fleksibel, umpama dalam artikel memang ada sesuatu yang penting, bisa jadi menggunakan H2 atau bahkan H1, sehingga mempunyai tingkat kepentingan yang sama dengan title. (Dan yang bikin sedih, banyak artikel saya yang tidak penting memakai atribut H1 hihi)
Selain dari beberapa hal di atas, saya tertarik beberapa tips Brian Pasch :
  • Menghapus link di footer semua halaman website yang mengarah ke situs kita sendiri. Dan umumnya theme bawaan banyak yang membuat link kembali ke domain utama (homepage). Awalnya link baik, tetapi saat sekarang dapat dilihat sebagai sesuatu yang tidak wajar.
  • If you have any “sidebar” WordPress links that appear on all pages, kill them. These also will appear to Google as unnatural. (Maaf, sudah saya translate tapi tidak pahhuam makzudnya hahaha… silahkan terjemahkan sendiri)
  • Berhati-hati dalam posting konten, tidak menyalahgunakan link dan kata kunci dalam setiap artikel satu. (wah ini saran juga bikin pekerjaan banyak, lha modelnya dalam setiap artikel sudah terbiasa ngasih link, dan parahnya anchor teksnya sama wahahaha….)
Nah, dari beberapa pendapat dan arahan master SEO, selanjutnya menjadi tertarik dengan kalimat Matt Cutts untuk praktik SEO yang bersih (atau bahkan tidak ada SEO sama sekali) benar-benar menjadi suatu hal menarik, dan hal ini tidak lain berkaitan dengan kualitas dari isi blog..
Pernyataan “tidak ada SEO sama sekali” bukan berarti sama sekali mengabaikan tips dan trik SEO, akan tetapi yang dimaksud adalah tidak melakukan search engine optimation secara berlebihan, yang dianggap webspam.
Secara tidak langsung, optimasi yang diharapkan oleh Google misalnya, kualitas konten baik, dari sisi artikel, keterkaitan antar paragraf, kesinambungan antara title blog – judul posting – artikelnya, struktur halaman html, keyword yang tepat (ada keterkaitan), kecepatan loading blog dll. Dan beberapa hal tesebut menjadi proyek saya bulan ini merombak total blog, gara-gara sama w3.org tidak dianggap valid hehehe dan sama PageSpeed dikatakan lambat loadingnya ;)
Selama kurang lebih setahun ini saya blogging tidak terlalu memikirkan tips SEO secara berlebihan, apalagi untuk blogwalking atau sharing ke forum dan media sosial juga malas. Kalau lagi mau bikin, tiap hari bisa memposting artikel, meluangkan waktu untuk membuat. Tapi kalau lagi malas.. ya terkadang sebulan cuma posting satu biji doang… dan asal-asalan dalam membikin artikelnya, maksudnya tidak memperhatikan penyebaran keyword dan lain-lain. Yang penting ada artikel baru, biar sama search engine masih dianggap “hidup”, hasilnya lumayanlah, bisa menarik 1-2 pengunjung hihi..
Tetapi justru dari ketidak-ajegan ini saya dapat memantau perkembangan blog, banyak dan sedikitnya pengunjung yang masuk menelusuri situs. Ternyata ada satu hal yang menjadi catatan penting bagi saya, yang beberapa kali sudah saya paparkan pada postingan sebelumnya, yaitu banyak sedikitnya pengunjung tergantung dari kualitas konten yang “fresh”. Maka adanya hiruk pikuk banyak website yang turun traffic-nya setelah Google Panda diluncurkan, dan melakukan update beberapa kali, terakhir menjelma menjadi Penguin tidak terlalu berpengaruh pada blog. Berhenti posting, pengunjung ajeg, cuma naik-turun tidak terlalu jauh. Lama tidak update artikel, visitor menurun. Rajin bikin konten, alamat pengunjung bertambah.
Jumlah bertambahnya pengunjung ketika ada posting baru juga saya mencatat semua tergantung kualitas konten yang disajikan. Jika baik, dari sisi materi dan peyebaran keyword, maka bertambahnya banyak. Jika asal menulis, tidak ada kreatifitas sama sekali, tambah sedikit, terkadang juga cuma beberapa hari saja, setelah itu normal lagi. Tidak terpengaruh sama sekali dengan Panda Update, Google Penguin maupun Google Honeymoon, atau bisa jadi “belum” dan sudah siap-siap dengan jurus2 SEO dasar.
Oh iya, hampir lupa, untuk berhati-hati membuat meta title, agar tidak terjadi pengulangan keyword. Misalnya Tutorial Internet, SEO dan blogging | Tutorial Internet by Yusuf Fahrurrozi. Pengulangan tersebut dinilai buruk, dan menurunkan rangkit peringkat SERP.
Demikian saja ulasan singkat tentang algoritma search engine Google Penguin yang baru dan mengenai kualitas konten blog yang disuka mesin pencari. Sehingga mulai sekarang saya harus lebih banyak belajar membuat posting artikel yang “fresh” dan berkualitas tinggi, dan memperdalam SEO yang menurut saya mbulet hihi. Dengan struktur html yang baik, proses load blog cepat, konten menarik, maka kedepannya setiap kali Google Penguin Update algoritma tidak berpengaruh buruk terhadap peringkat website pada hasil pencarian search engine. Malah harapannya, terdongkrak naik secara alamiah dengan optimasi SEO yang sewajarnya. Maaf, terima kasih dan semoga bermanfaat.

Post a Comment

  1. Nice artikel gan.
    ane masih perlu banyak belajar nie.
    Salam blogwalking

    ReplyDelete
  2. wah, info keren nih ..
    makasih gan udah share..

    ReplyDelete
  3. sip gan kunjungi punya q jg ya .jngan lp koment nya

    https://cyberattack123.blogspot.com/

    ReplyDelete
  4. keren gan,ilmu yg bermanfaat

    comeback

    ReplyDelete
  5. makasih sob atas pencerahannya...

    ReplyDelete
  6. Oh ternyata ini blog utama kang rio. Wih artikelnya mantap, tolong tilai donk artikel saya apa termasuk webspam bukan.

    ReplyDelete