Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips


Model basis data relasional diperkenalkan pertama kali oleh E.F. Codd pada tahun 1970. Model data ini didasarkan pada struktur matematis yang mudah dan alami, yaitu relation (tabel). Operasi-operasi manipulasi data semuanya berakar pada logika matematika. Hal ini menjadikan ekspresi-ekspresi pada tabel dapat dianalisis dan dioptimasi (Lewis et al., 2002).

Pembentuk utama dalam model data relasional adalah relation (tabel). Relation terdiri dari dua hal penting, yaitu: schema dan instance. Relation instance tidak lebih dari sebuah tabel dua dimensi dengan baris dan kolom. Baris (row) biasa disebut sebagai tuple, yang memiliki arti sama dengan record dalam suatu file. Tetapi berbeda dengan file record, semua tuple memiliki jumlah kolom yang sama dan tidak ada tuple dalam relation instance yang sama. Kolom dalam relation instance juga dikenal sebagai attribute atau column (Ramakrishnan and Gehrke, 2000; Lewis et al., 2002). Gambar 10.23. menunjukkan bagaimana hubungan tabel/file/relation, row/record/tuple, dan column/field/attribute. Gambar ini juga menunjukkan susunan dari hubungan tersebut.


Relation schema terdiri dari: nama dari relation, nama dari attribute yang ada pada suatu relation beserta nama domainnya, dan integrity constrains. Nama dari relation haruslah unik dalam suatu basis data, atau tidak boleh ada nama relation yang sama. Nama attribute adalah nama kolom dari relation dan tidak ada nama attribute yang sama pada suatu relation. Nama domain dari suatu attribute berhubungan dengan tipe data yang digunakan oleh attribute tersebut. Integrity constraints adalah batasan pada relational instances pada suatu schema (Ramakrishnan and Gehrke, 2000; Lewis et al., 2002)

Halaman Terkait:
| Basis data relasional | Struktur basis data relasional | Relasi antar tabel |

Post a Comment