Sumber Kekuatan Kopral Bagyo sama dengan Popeye
Untuk mengelilingi Monas selama 25 jam, Kopral Subagyo Lelono membutuhkan tenaga dan tubuh tetap fit. Lucunya, sumber kekuatan dia hanya bayam, seperti yang dilakukan oleh tokoh kartu terkenal, Popeye.
Sekali makan, Bagyo membutuhkan 25 gram bayam yang sudah direbus. Hal itu dilakukan dia setiap sekitar 3 atau 4 jam sekali.
"Ya, saya kalau makan juga sambil berlari. Saya hanya makan 25 gram bayam sekali makan. Dan sesekali disemprotkan arak di kaki saya agar tidak keram," kata Kopral Bagyo kepada , Sabtu (6/7/2013).
Sejak Sabtu pagi tadi hingga pukul 19.00, anggota Polisi Militer di Solo ini sudah tiga kali memakan bayam. Pertama sebelum memulai aksinya, yakni sebelum pukul 08.45, pukul 13.00, dan pukul 16.00.
Targetnya, dalam 25 jam mengelilingi Monas, pria berusia setengah abad lebih ini hanya memakan 5 kali. Berikutnya, dia akan memakan bayam pada pukul 21.00 dan pukul 06.00 pagi pada Minggu (7/7/2013).
Selain memakan bayam rebus, pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, ini mengaku tidak memiliki persiapan lain. Dia mengaku memang suka berolahraga.
Untuk mendukung aksinya ini, Kopral Bagyo dibantu oleh tim yang beranggotakan belasan orang. Mereka standy di tenda yang telah dipasang di pinggir bundaran Monas.
Sekali makan, Bagyo membutuhkan 25 gram bayam yang sudah direbus. Hal itu dilakukan dia setiap sekitar 3 atau 4 jam sekali.
"Ya, saya kalau makan juga sambil berlari. Saya hanya makan 25 gram bayam sekali makan. Dan sesekali disemprotkan arak di kaki saya agar tidak keram," kata Kopral Bagyo kepada , Sabtu (6/7/2013).
Sejak Sabtu pagi tadi hingga pukul 19.00, anggota Polisi Militer di Solo ini sudah tiga kali memakan bayam. Pertama sebelum memulai aksinya, yakni sebelum pukul 08.45, pukul 13.00, dan pukul 16.00.
Targetnya, dalam 25 jam mengelilingi Monas, pria berusia setengah abad lebih ini hanya memakan 5 kali. Berikutnya, dia akan memakan bayam pada pukul 21.00 dan pukul 06.00 pagi pada Minggu (7/7/2013).
Selain memakan bayam rebus, pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, ini mengaku tidak memiliki persiapan lain. Dia mengaku memang suka berolahraga.
Untuk mendukung aksinya ini, Kopral Bagyo dibantu oleh tim yang beranggotakan belasan orang. Mereka standy di tenda yang telah dipasang di pinggir bundaran Monas.
Selama berkeliling, Kopral Bagyo selalu didampingi dua orang, yang bertugas secara bergantian. Mereka yang akan memberikan minuman dan menyemprotkan arak ke kakinya jika sudah mulai keram. Saat disemprot arak, dia tetap menggerakkan kakinya.
Kopral Bagyo mengaku ada pesan yang hendak disampaikan melalui aksinya ini. "Pesan-pesan saya kepada remaja, harus kuat melebihi saya. Dan untuk prajurit TNI yang mecoba-coba merusak korps dengan menggunakan narkoba itu adalah prajurit bohongan, hanya memanfaatkan jabatan. Intinya prajurit TNI harus bersih, menjadi contoh, harus sehat, dan tidak merokok," tegasnya.
Kopral Bagyo mengaku ada pesan yang hendak disampaikan melalui aksinya ini. "Pesan-pesan saya kepada remaja, harus kuat melebihi saya. Dan untuk prajurit TNI yang mecoba-coba merusak korps dengan menggunakan narkoba itu adalah prajurit bohongan, hanya memanfaatkan jabatan. Intinya prajurit TNI harus bersih, menjadi contoh, harus sehat, dan tidak merokok," tegasnya.
Kopral Bagyo Pernah Dipukuli Satu Kompi Hingga Gendong Polisi
Melakukan aksi yang unik, seperti mengelilingi Monas selama 25 jam, bukan hal baru bagi Kopral Subagyo Lelono. Anggota Polisi Militer AD di Solo ini pernah melakukan aksi-aksi lainnya yang bisa membuat orang menggeleng-gelengkan kepala.
Tahun 2006, ia pernah memecahkan rekor MURI dengan melakukan push up sebanyak 9.260 kali selama 24 jam. Hal itu dilakukannya untuk memeriahkan Hari Jua Kartika, hari lahirnya TNI AD.
Pada Hari Jua Kartika tahun 2012, warga Kadipoiro, Solo, Jawa Tengah, ini kembali menunjukan kebolehan lainnya, yakni koprol di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo. Saat itu, ia berhasil melakukan koprol sebanyak 1.046 kali sepanjang lima kilometer.
'Kopral Langka' ini juga pernah mendapatkan penghargaan medali emas prajurit kuat dari Wakasat Letnan Jendral TNI Suryo Prabowo pada tahun 2010. Saat itu, ia dipukuli satu kompi prajurit di seluruh badannya.
Tidak hanya itu, ia juga berlari selama 24 jam mengelilingi Jalan Mangkunegara, Solo, dalam rangka hari jadi TNI pada tahun 2012. Rencananya, dalam HUT TNI 2013, pada Oktober nanti, dia berencana melakukan atraksi koprol sepanjang 13 kilometer di Jembatan Suramadu.
Sebelum melakukan aksi di jembatan yang menghubungi Surabaya dengan Pulau Madura ini, Kopral Bagyo akan melakukan pemanasan di Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan, yang memiliki panjang sekitar 1,2 kilometer.
Tidak hanya menunjukan kemampuannya, anggota POM AD Solo ini juga menunjukkan kepeduliannya saat hubungan TNI dan Polisi sedang memanas karena pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) di Sumsel.
"Waktu itu kan, di OKU lagi ada konflik, sampai ada bakar-bakaran. Biar tidak merambat ke daerah lainnya, saya menggendong polisi, untuk menunjukkan bahwa TNI dengan Polisi itu adalah sebuah kesatuan. Bila prajurit TNI dan Polisi bersatu, masyarakat jadi tenang," ujarnya.
Tahun 2006, ia pernah memecahkan rekor MURI dengan melakukan push up sebanyak 9.260 kali selama 24 jam. Hal itu dilakukannya untuk memeriahkan Hari Jua Kartika, hari lahirnya TNI AD.
Pada Hari Jua Kartika tahun 2012, warga Kadipoiro, Solo, Jawa Tengah, ini kembali menunjukan kebolehan lainnya, yakni koprol di sepanjang Jalan Slamet Riyadi, Solo. Saat itu, ia berhasil melakukan koprol sebanyak 1.046 kali sepanjang lima kilometer.
'Kopral Langka' ini juga pernah mendapatkan penghargaan medali emas prajurit kuat dari Wakasat Letnan Jendral TNI Suryo Prabowo pada tahun 2010. Saat itu, ia dipukuli satu kompi prajurit di seluruh badannya.
Tidak hanya itu, ia juga berlari selama 24 jam mengelilingi Jalan Mangkunegara, Solo, dalam rangka hari jadi TNI pada tahun 2012. Rencananya, dalam HUT TNI 2013, pada Oktober nanti, dia berencana melakukan atraksi koprol sepanjang 13 kilometer di Jembatan Suramadu.
Sebelum melakukan aksi di jembatan yang menghubungi Surabaya dengan Pulau Madura ini, Kopral Bagyo akan melakukan pemanasan di Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan, yang memiliki panjang sekitar 1,2 kilometer.
Tidak hanya menunjukan kemampuannya, anggota POM AD Solo ini juga menunjukkan kepeduliannya saat hubungan TNI dan Polisi sedang memanas karena pembakaran Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) di Sumsel.
"Waktu itu kan, di OKU lagi ada konflik, sampai ada bakar-bakaran. Biar tidak merambat ke daerah lainnya, saya menggendong polisi, untuk menunjukkan bahwa TNI dengan Polisi itu adalah sebuah kesatuan. Bila prajurit TNI dan Polisi bersatu, masyarakat jadi tenang," ujarnya.
Berdandan Ala "Rambo", Kopral Bagyo Keliling Monas 25 Jam
Jangan heran jika melihat ada pria berdandan ala Rambo yang sedang mengelilingi Monas sambil memanggul batu. Dia adalah Kopral Subagyo Lelono, yang bernazar mengelilingi Monas selama 25 jam.
Berbaju tentara loreng-loreng tanpa dikancing dan celana yang tercabik-cabik, Kopral Bagyo mengelilingi Monas dengan didampingi dua orang. Satu orang memegang papan bertuliskan "Tawuran No..! Muter Monas 25 Jam Yess..!" dan seorang lagi memegang bendera Merah Putih.
Hal unik ini dilakukan pria bertubuh kekar itu dalam rangka hari ulang tahun Polisi Militer dan kampanye hidup sehat tanpa narkoba. Sejak Sabtu (6/7/2013) pagi, sekitar pukul 08.45 WIB, dia melakukan aksinya.
Berbaju tentara loreng-loreng tanpa dikancing dan celana yang tercabik-cabik, Kopral Bagyo mengelilingi Monas dengan didampingi dua orang. Satu orang memegang papan bertuliskan "Tawuran No..! Muter Monas 25 Jam Yess..!" dan seorang lagi memegang bendera Merah Putih.
Hal unik ini dilakukan pria bertubuh kekar itu dalam rangka hari ulang tahun Polisi Militer dan kampanye hidup sehat tanpa narkoba. Sejak Sabtu (6/7/2013) pagi, sekitar pukul 08.45 WIB, dia melakukan aksinya.
Kopral Bagyo beristirahat sejenak saat berjalan memutari Tugu Monumen Nasional di Jakarta, Sabtu (6/7/2013). Kopral Bagyo berencana untuk memutari monas selama 25 jam dalam rangka hari ulang tahun Polisi Militer dan kampanye hidup sehat tanpa narkoba.
Sekali mengelilingi Monas, pria yang juga mengenakan ikatan kain di kepalanya itu menempuh jarak 1,5 km. Dalam putarannya, sesekali dia menyempatkan minum dari air kendi yang disediakan beberapa asisten dan tim medis yang berada di tenda di pinggir Lapangan Monas.
Setelah dua kali mengelilingi Monas, pria kelahiran Banyuwangi itu beristirahat sejenak sambil merebahkan tubuhnya di atas aspal. Sementara dua asistennya memijat dan menyemprotkan minyak urut ke kakinya.
Beberapa anak kecil berkaus sepak bola terlihat menguntit di belakang tiga orang tersebut. Namun, mereka tidak mengganggu aksi Kopral Bagyo tersebut.
Sebelumnya, Kopral Bagyo juga pernah berjalan kaki mengelilingi Istana Mangkunegaran Solo selama 24 jam nonstop pada Jumat, 5 Oktober 2012, dalam rangka HUT ke-67 TNI. Saat itu, dia menempuh 72 kali atau 115,2 kilometer. [kompas]
Setelah dua kali mengelilingi Monas, pria kelahiran Banyuwangi itu beristirahat sejenak sambil merebahkan tubuhnya di atas aspal. Sementara dua asistennya memijat dan menyemprotkan minyak urut ke kakinya.
Beberapa anak kecil berkaus sepak bola terlihat menguntit di belakang tiga orang tersebut. Namun, mereka tidak mengganggu aksi Kopral Bagyo tersebut.
Sebelumnya, Kopral Bagyo juga pernah berjalan kaki mengelilingi Istana Mangkunegaran Solo selama 24 jam nonstop pada Jumat, 5 Oktober 2012, dalam rangka HUT ke-67 TNI. Saat itu, dia menempuh 72 kali atau 115,2 kilometer. [kompas]
Post a Comment