Sebagian besar tradisi ini sekarang merupakan bagian dari sejarah dan dianggap paling kejam atau jahat. Namun beberapa diantaranya dihentikan baru-baru ini. Ini adalah daftar 10 tradisi yang aneh yang sekarang kebanyakan sudah hilang dari peradaban manusia.
Tradisi-tradisi ini memang tidak sesuai dengan fitrah manusia, karena tidak sesuainya dengan fitrah manusia, bukan justru membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat justru membawa kesengsaraan. Dan setelah membaca 10 persitiwa dibawah ini justru saya kemudian mengatakan ini adalah peristiwa bodoh sepanjang peradaban dunia. Yuk,
Foot Binding (Pengikat kaki)
Foot Binding atau pengikatan kaki adalah tradisi menghentikan pertumbuhan kaki perempuan zaman dahulu yang terjadi di China. Tradisi ini telah menghadirkan penderitaan besar bagi para perempuan China pada masa itu. Pengikatan kaki biasanya dimulai sejak anak berumur antara empat sampai tujuh tahun. Masyarakat miskin biasanya terlambat memulai pengikatan kaki karena mereka membutuhkan bantuan anak perempuan mereka dalam mengurus sawah dan perkebunan.
Pengikatan kaki sering menyebabkan kecacatan seperti kelumpuhan bahkan kematian anak-anak perempuan karena infeksi, namun hal ini telah dianggap normal. Pengikatan kaki juga menyebabkan perempuan sangat sulit berjalan dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Hal ini juga menyebabkan cacatnya para perempuan tua di China.
Self Mummification
Ribuan tahun yang lalu, bhikshu Shugendo atau disebut juga Sokushinbutsu menjalankan praktek mem-mumifikasi diri sendiri dalam keadaan yang bahkan ulat dan serangga tidak sanggup untuk memakan nya.
Proses ini terdiri dari 3 tahap yang masing-masing tahap lamanya 1000 hari. 1000 hari di tahap pertama adalah dimana sang bhiksu hanya memakan kacang-kacangan dan buah berry yang didapati sekitar hutan dan ditambah dengan olahraga keras akan menguras lemak-lemak badan mereka.
1000 hari di tahap kedua sang bhiksu hanya memakan akar-akaran dari pohon pinang dimana di tahap kedua ini sang bhiksu akan berubah seperti tengkorak karena saking kurusnya.
1000 hari tahap terakhir adalah dimana sang bhiksu sudah mulai meminum teh yang terbuat dari zat-zat pohon yang beracun. Meminum teh ini akan mengakibatkan mereka muntah, berkeringat, dan lainnya yang bertujuan mengeluarkan semua cairan tubuh sang bhiksu.
Tetapi yang lebih penting lagi adalah agar setelah mati racun di badan tersebut akan mengeluarkan racun yang akan mematikan semua ulat maupun serangga yang mencoba memakan badan nya. Dengan demikian mayat sang bhikshu akan menjadi mumi yang bersih dan tidak hancur oleh ulat-ulat pemakan bangkai.
Di tahap ketiga ini lah para bhikshu tersebut akan masuk ke dalam gua yang sangat sempit yang hanya cukup untuk duduk bersila. Mereka masuk dengan membawa bel dan setiap hari mereka akan membunyikan bel yang menandakan bahwa mereka masih hidup. Setelah bel tersebut tidak berbunyi lagi, maka gua tersebut akan disegel dan sang bhiksu dianggap telah mencapai kesempurnaan.
Eunuchs
kasim adalah laki-laki yang telah dikebiri. Mereka telah kehilangan kesuburannya karena buah pelirnya telah dibuang (dengan sengaja atau karena kecelakaan) atau karena sebab-sebab lain, tidak berfungsi. Catatan-catatan paling awal tentang pengebirian dengan sengaja untuk menghasilkan orang kasim berasal dari kota Lagash di Sumeria pada abad ke-21 SM.
Sejak itu, selama beribu-ribu tahun orang kasim melakukan berbagai fungsi di berbagai kebudayaan seperti pelayan istana atau pelayan rumah tangga yang sejenis, penyanyi laki-laki dengan suara tinggi, petugas-petugas keagamaan khusus, pejabat pemerintah, komandan militer, dan pengawal kaum perempuan ataupun pelayan di harem.
Kepala orang kasim terdapat di Kekaisaran Bizantium, dan mereka menjabat sebagai salah satu pejabat utama di Konstantinopel di bawah kaisar.
Seppuku
Seppuku merupakan salah satu adat para samurai, terutama jenderal perang pada zaman bakufu yang merobek perut mereka dan mengeluarkan usus mereka agar dapat memulihkan nama mereka atas kegagalan saat melaksanakan tugas dan/atau kesalahan untuk kepentingan rakyat.
Human Sacrifice
Pengorbanan manusia adalah tindakan membunuh satu atau lebih manusia sebagai bagian dari ritual keagamaan (pembunuhan ritual). Tipologi yang sejajar dengan praktek berbagai ritual penyembelihan binatang ( kurban hewan ) dan agama korban pada umumnya. Pengorbanan manusia telah dipraktekkan dalam berbagai budaya sepanjang sejarah.
Para korban biasanya ritual tewas dengan cara yang seharusnya untuk menyenangkan atau menenangkan dewa-dewa , roh atau orang yang meninggal, misalnya sebagai mendamaikan penawaran, atau sebagai korban punggawa apabila hamba-hamba Raja dibunuh agar mereka untuk terus melayani tuan mereka di kehidupan berikutnya. Praktek Terkait erat ditemukan di beberapa masyarakat suku adalah kanibalisme dan pengayauan .
Pada Zaman Besi , dengan perkembangan terkait dalam agama ( Zaman Aksial ), pengorbanan manusia menjadi kurang umum di seluruh Dunia Lama , dan datang ke secara luas dipandang rendah sebagai barbar sudah di pra-modern kali ( Antiquity Klasik ). Darah fitnah adalah tuduhan palsu pembunuhan ritual.
sumber : www.kaskus.co.id
Post a Comment