Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap seorang wanita muda dalam operasi terkait kasus dugaan suap impor daging sapi, Selasa malam, 29 Januari 2013 di Hotel Le Meridien, Jakarta.
Maharani ditangkap saat bersama dengan sekretaris pribadi Luthfi Hassan Ishaaq, Ahmad Fathonah. Maharani akhirnya dipulangkan KPK karena tidak terkait dengan perkara suap impor daging sapi. Maharani tampak masih mengenakan jaket dan rok mini seperti saat ia ditangkap.
Mahasiswi itu sama sekali tak berkomentar terkait pemeriksaannya yang kira-kira sudah berlangsung sekitar 30 jam itu. Perempuan yang tercatat sebagai mahasiswi di Universitas Moestopo, Jakarta, ini diapit oleh sejumlah petugas satuan pengamanan (Satpam) saat keluar dari loby KPK. Dia meninggalkan markas Abraham Samad cs itu dengan menumpang taksi. Belum diketahui secara pasti apa hubungan Rani yang menggunakan rok mini dan baju dengan belahan dada terbuka saat digelandang ke KPK, kemarin malam, dengan Ahmad Fathanah.
Menurut informasi yang dihimpun, wanita yang usianya diperkirakan 20 tahunan itu disinyalir terkait dengan gratifikasi seks. Maharani juga disebut-sebut sebagai wanita panggilan dengan bayaran sampai 10 juta. Namun, terkait hal itu, belum ada yang berani memberikan pernyataan pasti tentang hubungan antara Maharani dengan Ahmad Fathanah.
Sementara, dengan adanya penangkapan anggota DPR RI yang juga Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Isaaq atas dugaan suap membuat citra DPR RI semakin buruk dan semakin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap anggota dewan. Hal ini disampaikan oleh Ketua DPR RI Marzuki Alie. “Kalau memang benar terlibat, DPR RI semakin terpuruk, wajah DPR RI semakin suram dan kelam,” kata Marzuki di Jakarta pada Kamis (31/1).
Dia mengatakan, untuk mengembalikan citra DPR RI selanjutnya partai-partai politik harus berjuang bersama untuk memerangi korupsi. “Kita harus mencari solusi agar citra DPR RI menjadi baik lagi. Partai politik harus memiliki komitmen yang tegas terhadap anggotanya untuk tidak melakukan korupsi,” katanya.
Selain itu, menurut dia, perlu ada pengaturan jelas tentang sumber dana partai politik. “Harus ada keberanian untuk mengatur dana partai politik supaya partai itu sehat. Tidak seperti sekarang, seolah-olah partai politik jadi ajang mencari duit,” demikian Marzuki Alie. (Antara/ms)
Juru Bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo menyatakan, pihaknya memutuskan untuk melepaskan Rani dikarenakan yang bersangkutan sama sekali tak ada kaitannya dengan perkara penyuapan yang diketahui bernilai Rp 1 milliar itu.
Adapun Maharany Suciyono (19) mahasiswa Moestopo ikut terseret dalam kasus dugaan suap daging sapi impor yang melibatkan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Gadis cantik ini disebut-sebut mendapatkan uang Rp 10 juta dari proyek itu melalui orang suruhan Luthfi, Ahmad Fathanah.
Rany yang diminta Ahmad datang ke Hotel Le Merediane pada Rabu (30/1) mengaku kaget saat disodorkan uang Rp 10 juta. Dia tak tahu uang itu untuk apa. "Saya nggak tahu, saya bingung," kata Rany saat ditemui wartawan di kediamannya di Jakarta, Jumat (1/2).
Kepada Rany, Ahmad mengaku berprofesi sebagai seorang pengusaha daging sapi impor. "Saya sempat nanyain uang ini, uang palsu atau asli," ceritanya. Di tengah perbincangan hangat sebagai tanda perkenalan mereka, tiba-tiba petugas KPK datang. Obrolan keduanya pun bubar.
Rany sempat mendengarkan cecaran pertanyaan yang ditujukan petugas KPK kepada Ahmad. "Saya denger petugas KPK ngomong ke Ahmad Fathanah, 'berapa dollar yang kamu cairkan?" ujar Rany menirukan ucapkan petugas KPK kala itu.
Awal perkenalan Rany dan Ahmad terjadi di sebuah kafe di Senayan City, Jakarta. Saat itu Rany sedang nongkrong bersama teman-temannya. Tiba-tiba saja remaja bertubuh semampai itu didatangi oleh waiters cafe dan memberinya nomor telepon untuk menghubungi seorang pria bernama Ahmad Fathanah.
"Saya waktu itu sedang main sama temen-teman saya dan nongkrong di Senayan City satu hari sebelum penangkapan, terus saya disamperin waiters dan dikasih nomor telepon untuk menghubungi dia dengan nama Ahmad Fathanah," kata Rany
Rani mengatakan, usai diberi nomor tersebut, dia langsung merespons dengan SMS ke nomor Ahmad Fathanah. AF kemudian mengajak dirinya bertemu untuk makan malam di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.
Tanpa sepengetahuan, rupanya Maharany dan Ahmad sudah dikuntit oleh tim penyidik KPK.
Lantaran dianggap tidak ada kaitannya dengan perkara suap impor daging sapi, KPK pun akhirnya melepaskan Rany pada Kamis pukul 02.13 WIB dinihari. Dia kemudian naik taksi BlueBird yang disediakan KPK.
"M (Maharani) tidak ada kaitannya. Makanya kita putuskan untuk melepaskan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Kantornya, Jakarta, Rabu (30/1/2013). Dalam kasus suap impor daging sapi ini, KPK telah menetapkan 4 orang sebagai tersangka. Salah satunya adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang kini masih menjalani pemeriksaan. [ksr] seruuu.com
Editor : W. Sailan
Post a Comment