Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips


BAHAYA DEODORAN DAN ANTI PERSPIRANT UNTUK KESEHATAN


Sebagian besar deodoran dan anti perspirant mengandung bahan-bahan kimia seperti alumunium, parabens dan propilen glikol. Dimana bahan-bahan kimia tersebut ternyata memiliki hubungan erat dengan kejadian penyakit Alzheimer dan kanker payudara.

Bahan-bahan berbahaya tersebut adalah :

1. Alumunium
Alumunium banyak kita jumpai di kehidupan sehari-hari, misalnya dalam antiperspiran deodoran, kaleng minuman ringan, obat(sebagai buffered aspirin), serta alat-alat masak yang terbuat dari alumunium.
Alumunium yang terkandung dalam antiperspirant dan deodoran adalah alumunium sulfat atau alumunium klorida, berfungsi untuk mencegah keluarnya keringat. Di lain pihak, keringat merupakan mekanisme tubuh untuk mengatur suhu tubuh dan salah satu cara pembuangan racun.
Dr Chris Exley dari universitas Keele, meneliti tentang toksisitas alumunium menemukan fakta bahwa alumunium bersifat metalloestrogen, toksik, diikat oleh DNA, serta bersifat karsinogenik. Pada biopsi payudara juga terlihat indikasi alumunium dapat menjadi sebab terjadinya kanker payudara.
WHO juga menemukan adanya hubungan antara paparan alumunium dengan penyakit Alzheimer. Semakin tinggi frekuensi penggunaan alumunium, semakin tinggi pula resiko terjadinya penyakit tersebut. Tingginya konsentrasi alumunium dapat ditemukan di otak penderita Alzheimer, walaupun hal ini jarang terjadi. Namun pada binatang percobaan yang disuntik alumunium pada otaknya ternyata ditemukan penyakit neurologis dengan gejala mirip alzheimer.

2. Parabens
Parabens berfungsi sebagai zat tambahan. Aktivitasnya bersifat mirip estrogen, sehingga dapat mengganggu fungsi hormon dalam tubuh. Dalam suatu penelitian ternyata zat ini pernah ditemukan pada penderita kanker payudara, di daerah dekat ketiak.

3. Mineral oil
Zat ini berfungsi untuk menutup pori-pori. Akibatnya akan mengganggu proses penguapan tubuh serta detoksifikasi melalui keringat.

4. Propilen glikol
Zat ini bersifat neurotoksin, dapat menyebabkan terjadinya kontak dermatitis serta kerusakan ginjal dan hati.

Lalu bagaimana cara mengatasi bau badan dan keringat berlebih tanpa deodoran?
Pada dasarnya, keringat berlebih yang menyebabkan bau badan yang kurang sedap, disebabkan oleh apa-apa yang kita makan. Untuk mencegah bau badan tak sedap, hindari makanan berikut : kopi, makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh rantai panjang, serta memperbanyak konsumsi sayur serta buah-buahan.

Pada kasus tertentu, terkadang dengan diet belum bisa mengatasi masalah bau badan, sehingga perlu penanganan ekstra. Pakailah deodoran yang tidak mengandung alumunium, paraben dan propilen glikol. Gantilah dengan deodoran alami seperti kristal deodoran.
Dalam pengobatan tradisional, rebusan daun sirih dapat pula mengurangi masalah bau badan.


Deodorant Sebabkan Kanker Payudara?

Deodorant merupakan solusi bagi permasalahan bau badan yang kerap kali menerpa kaum wanita dan pria. Ia mampu mengurangi keringat yang menjadi penyebab hadirnya bau tidak sedap pada ketiak. Deodorant sudah seperti kewajiban bagi kita samua. Deodorant mampu mengatasi permasalahan ini karen didalamnya terdapat zat yang disebut dengan antirespirant yang mampu mencegah air keringat keluar. Namun, anda harus berhati-hati ternyata zat ini bisa menimbulkan kanker payudara. Benarkah seperti itu?

Karena bau badan disebabkan oleh adanya keringat yang berlebihan mengendap di bagian-bagian tertentu di tubuh, terutama ketiak, maka dari itu di dalam deodorant disisipkan zat antirespirant. Zat antirespirant merupakan zat yang mampu menahan keluarnya keringat. Zat ini juga merupakan astringent kuat jenis alumunium chlorohydrate. Berdasarkan beberapa penelitian, bahan tersebu ikut memicu kanker payudara. Tak hanya pada wanita, tapi juga pria.

Bahan tersebut membuat keringat yang mengeluarkan zat-zat beracun dalam tubuh tidak dapat keluar. Alhasil, zat-zat beracun tersebut tertimbun di dalam di kelenjar getah bening dibawah lengan. Asal kanker payudara kebanyakan ditemukan di area bagian atas payudara.

Kaum pria tidak sepeka wanita terhadap type penyakit ini. Meskipun kaum pria menggunakan produk-produk anti-keringat, bahan-bahan produk ini biasanya tinggal melekat dipermukaan ketiak dan tidak langsung masuk kedalam kulit.
Berbeda dengan kulit wanita yang lebih sensitif. Pada saat mencukur buku ketiak, kemungkinan terjadinya luka kecil pun lebih besar. Melalui luka-luka kecil inilah bahan-bahan kimia yang ada pada produk antirespirant masuk ke dalam tubuh.
Supaya lebih aman, Anda bisa menggunakan produk deodorant yang tidak mengandung antiresporant. Atau bisa juga yang mengandung bahan triclosan dan propylene glycol. Dua bahan tersebut mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab bau badan.

Namun, beberapa pihak mengklaim bahwa deodorant bukanlah pemicu timbulnya kanker payudara. Deodoran mengandung bahan kimia berbahaya semacam alumunium dan parabens yang mampu menghambat keluarnya zat racun dari tubuh juga ditentang oleh peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center, Seattle.
Menurut mereka, hanya sedikit racun dalam tubuh dikeluarkan melalui keringat. Sebagian besar racun tubuh dikeluarkan melalui air seni, setelah sebelumnya disaring oleh ginjal. Penelitian mereka juga disertai hasil survei, yang menunjukkan bahwa penderita kanker payudara di Eropa lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat, meskipun angka penjualan deodoran di Eropa sangat rendah.

Hal ini kembali lagi kepada Anda. Apakah mau mencegah dengan cara mencari alternative deodorant yang mengandung antirespirant? Atau tetap kekeuh memakai produk yang telah ada karena masih belum merasakan dBahaya Deodorant

Selain manfaatnya yang sangat membantu, perlu kita kaji buruknya deodorant bila penggunaannya terlalu berlebihan. Sistem kerja doedorant ini menetralisir dan mencegah bau badan. Sedangkan zat kimia yang digunakan adalah senyawa alumunium. Senyawa ini sangat tidak disarankan dipakai bagi tubuh. Karena kandungannya akan sangat berbahaya bagi kulit. Yang dapat mempengaruhi kelenjar payudara dan hormon esterogen.

Lalu dari segi kosmetik, banyak menggunakan deodorant yang mengandung alkohol. Tidak terlalu baik juga karena kandungan alkohol ini dapat memberikan efek iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan kemerahan. Dan akhirnya banyak ahli yang menyarankan agar menggunakan deodorant dalam bentuk stik. Walaupun aromanya tidak bertahan lama, namun akan sangat baik bagi kesehatan dan sangat ramah bagi tubuh Anda.

Jadi tentunya penggunaan deodorant ini tidak dilarang, namun penggunaan nya yang jangan sampai berlebihan. Karena akan banyak efek buruknya. Tetap saja harus bijak dalam pemakaian.

BAHAYA DEODORAN DAN ANTI PERSPIRANT UNTUK KESEHATAN

Post a Comment