Suryapost.com - Tol cipularang merupakan singkatan dari Cikampek, Purwakarta dan Padalarang. Tol ini menghubungkan dua kota yaitu kota Jakarta dan Bandung. Pembangunan tol ini dibangun mulai tahun -2005. Pembangunan tol ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu Cikampek-Sadang dan Padalarang-Cikamuning pada tahap 1; dan Sadang-Cikamuning pada tahap 2. Dengan adanya jalan tol ini, jarak antara Jakarta dan Bandung bisa ditempuh hanya sekitar 2 jam saja. Jalan tol ini berada di daerah pegunungan. Oleh karena itu, kontur jalan ini naik turun.
Misteri di Tol Cipularang
Sejak diresmikannya tol ini hingga sekarang, banyak sekali kecelakaan yang terjadi di tol ini. Bukan hanya itu saja, cerita-cerita misteri di balik kecelakaan yang terjadi pun sering bermunculan. Berikut beberapa mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan keberadaan tol cipularang.
Fakta Tol Cipularang
Nah, selain mitos-mitos tadi, ada juga beberapa fakta yang dirasakan dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fakta-fakta tersebut diantaranya:
Misteri di Tol Cipularang
Sejak diresmikannya tol ini hingga sekarang, banyak sekali kecelakaan yang terjadi di tol ini. Bukan hanya itu saja, cerita-cerita misteri di balik kecelakaan yang terjadi pun sering bermunculan. Berikut beberapa mitos yang berkembang di masyarakat terkait dengan keberadaan tol cipularang.
- Adanya mobil yang melaju melaju kencang dari arah belakang yang terus-menerus menyalakan lampu dim di KM 97. Mobil tersebut juga menggiring pengemudi untuk mempercepat laju kendaraannya.
- Adanya penunggu yang bernama Kamilin di KM 91.
- Adanya perempuan berkerudung yang sering menampakkan diri.
- Pihak kontraktor yang sulit membelah gunung hejo untuk dijadikan jalan alternatif . Gunung Hejo ini konon sering dijadikan tempat pertapaan orang-orang yang ingin kaya mendadak.
Fakta Tol Cipularang
Nah, selain mitos-mitos tadi, ada juga beberapa fakta yang dirasakan dapat memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fakta-fakta tersebut diantaranya:
- Jalan tol Cipularang tidak seperti jalan tol pada umumnya. Jalan tol ini memiliki banyak rintangan, seperti adanya tikungan dengan ketajaman yang bervariasi, juga adanya turunan yang bervariasi juga hingga 30 derajat. Jika ditilik lagi, suasana jalan tol yang bebas hambatan akan melenakan penggunanya untuk memacu kecepatan lebih tinggi. Namun, karena adanya tikungan dan turunan yang bervariasi, maka seharusnya pengemudi menjadi lebih berhati-hati dan tidak terlena dengan suasana jalan yang seperti itu.
- Beban dan berat kendaraan akan mempengaruhi gaya menyamping dan melebar. Semakin besar kendaraan, maka semakin besar juga haluannya. Selain itu, Berat dan beban kendaraan juga membuat jarak pengereman menjadi lebih panjang.
- Faktor keletihan dapat mempengaruhi kinerja tubuh pengemudi, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan, Jika Anda merasa letih saat mengemudi di jalan tol, Anda dapat menyikapinya dengan merokok, makan permen, atau mengobrol dengan penumpang. Namun, jika hal ini juga tidak membantu banyak, maka sebaiknya Anda istrirahat dulu untuk mengembalikan kebugaran Anda
- Hembusan angin dari arah samping di KM 96-97. Dengan beban dan berat kendaraan yang cukup besar, maka jika ada angin besar dari samping mobil akan oleng dan terjadilah kecelakaan. Oleh karena itu, pengemudi sebaiknya melambatkan laju kendaraannya.
Post a Comment