CURAHAN TINTA MERAH
Oleh M. Ogi
Aku terdiam disini terlena akan indahnya detak nadi waktu.
Terperangkap ruang orkestra dari lakon massa.
Membawa raga terjerumus lubang penyesalan zaman,
Mereka mempertunjukan sikap khilap terusik dunia.
Berbasuh nanah setubuh dari kebusukan hati.
Aku yang lemah dalam pertempuran.
Aku yang kalah dalam perang.
Dan setan angkat piala sembari tertawa.
Denyutnya selalu selaras dengan langkah jarum yang berputar.
Terus, terus dan terus tak pernah lelah bahkan letih langkahnya mengiringi zaman.
Kian senja hingga rembulan terbangunkan.
Nadi itu takan pupus seketika.
Aku hentikan tulisanku sejenak.
Mengingat terlalu banyak curahan tinta merah yang tertumpah.
Sang Pencipta waktu dan aku belum membaca buku ini.
Tapi Ia mengetahui dari lembaran yang terlewat.
Aku terdiam senyap mengakui keberadaanNya.
Tak elok namun Indah.
Tak nampak namun Terasa.
Dari aku yang bertumpah nanah.
Mengharap hujan membasuh.
Dan biarkan lanjutkan buku yang belum terselesaikan.
Dari bimbingan sang penemu waktu.
Related Posts
- Anonymous14 Mar 2013Waktu Dhuha Oleh Tatang Hidayattullah
WAKTU DHUHAOleh Tatang HidayattullahAda angin yang kerap kencangMenembus tipis kulit seorang hambaMe...
- Anonymous12 Mar 2013Kehinaan Oleh Aslam Yusuf
KEHINAAN Oleh Aslam YusufGetir terasa tertutup kabutSeutas benang yang menjulurMenghalangi caha...
- Anonymous22 Feb 2013Apa Yang Harus.. Oleh Agung Satria
APA YANG HARUSOleh Agung SatriaRuangan ini memang tak nyamanTak seperti yang di bayangkanTernyata sa...
- Anonymous30 Oct 2012Menatap Wajah Tuhan Oleh Muhammad Zaini
MENATAP WAJAH TUHANOleh Muhammad ZainiAdalah dada bumidekatlah menilingkan telingagemuruh menggedor ...
- Anonymous20 Oct 2012Hingga Subuh Menjelang Oleh Muhammad Sofyan Arif
HINGGA SUBUH MENJELANGOleh Muhammad Sofyan ArifSaat malam panjang mulai tinggalkankuKu terbangun dar...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment