
Tinta emas ditorehkan siswa SMPN 1 Margahayu, Kab. Bandung yang berhasil menyapu bersih kejuaraan Jog-A-Thon (Joging Marathon Internasional/JMI) yang diselenggarakan di Singapura, 15 Maret lalu.
Tak tanggung-tanggung gelar juara 1, 2, dan 3 berhasil disabet. Mereka berhasil mengungguli 1.300 peserta lainnya yang juga tuan rumah Singapura.
Yang berhasil meraih Juara 1 diraih oleh Rifki Mauladi Yusuf (14 tahun), juara 2 diraih oleh Helmy Suhaindra Wibowo (14 tahun), dan juara 3 diraih oleh Farhan (14tahun), semuanya siswa kelas 8.
Raihan prestasi pada kejuaraan JAT bisa dikatakan fantastis, mengingat lawan yang dihadapi memiliki postur tubuh jauh lebih tinggi. Dibandingkan dengan postur orang Singapura dan negara ASEAN lainnya, tinggi badan Rifki baru 165 cm dan Helmy lebih mungil lagi sekitar 155 cm. Tapi warga Kec. Katapang dan Soreang itu memiliki daya tahan fisik yang mumpuni sehingga mampu menaklukkan jarak 2,5 kilometer dengan mudah.
Rifki tidak memungkiri ketika bendera start dikibarkan ia sempat tercecer jauh. Namun berkat semangat juang dan pantang menyerah, akhirnya ia bisa menyalip peserta lainnya dan mampu meraih posisi pertama dengan jarak 2,5 kilometer. "Tadinya saya kalah langkah karena lawan memiliki postur tubuh lebih tinggi. Beberapa puluh meter menjelang finis, saya berhasil menyalip beberapa lawan hingga finis di posisi pertama," ujar Rifki.
Rifki, Helmy, dan Farhan merupakan tiga dari total keseluruhan 34 siswa SMPN 1 Margahayu yang masuk program pertukaran pelajar dengan SMP Westwood Secondary School di Jurong, Singapura. Mereka sempat merasakan belajar di negara yang terkenal dengan patung singa tersebut dari tanggal 12 sampai 15 Maret lalu.
Atas raihan prestasi yang diraih ketiga siswanya tersebut diatas, Kepala SMPN 1 Margahayu, Drs. Tono Sumartono, M.Si. sedikit kaget dantidak menduganya samasekali, Karena selama di Indonesia sama sekali tidak pernah digembleng atau dipersiapkan secara khusus, ini merupakan prestasi luar biasa,"ujarnya.
Kaget bercampur senang pihak sekolah sangat beralasan, karena untuk mengikuti JAT tersebut. "Sebelum berangkat ke Singapura, malah yang dipersiapkan untuk penampilan seni budaya, bukan olahraga. Kami mempersiapkan Gita Nada dan Fira Ulfiya yang masih duduk di bangku kelas 8 untuk tampil membawakan topeng rehe. Alhmadulillah, penampilan keduanya mampu memukau ribuan warga Singapura," kata Tono.
Ternyata tanpa persiapan pun, ketiga siswa SMPN 1 Margahayu tampil sebagai juara. Tidak sekadar membawa nama Indonesia di Singapura, tapi juga nama sekolah, Kab. Bandung, dan tentu saja nama daerah asal ketiga siswa tersebut. "Rencananya pada Oktober 2013 mendatang, giliran siswa dari Jurong Singapura yang akan melakukan kunjungan balasan ke SMPN 1 Margahayu," ujarnya.
Lebih jauh dijelaskannya, pertukaran pelajar ini merupakan bagian dari program sister school yang dibangun antar kedua sekolah dari lain negara. Pertukaran pelajar dengan Singapura ini sudah yang kedua kalinya. "Namun bukan hanya dengan Singapura saja, sister school kita bangun juga dengan Malaysia, Australia, dan Turki.
Dan untuk Australia baru mengirimkan guru gurunya saja, sedangkan dengan Turki sampai saat ini belum dapat direalisasikan karena terbentur dengan masalah bahasa. Karena Bahasa Inggris yang dipakai masyarakat Turki mempunyai perbedaan dengan umumnya," tuturnya.(sumber ;GM)
Editor :W.Sailan
Post a Comment