Seorang asisten profesor dan timnya di South Dakota School of Mines & Technology telah menemukan spesies baru dinosaurus jenis herbivora.
Temuan itu didasarkan pada temuan fosil pertama dari gigi seekor crocodyliform -reptil purba yang merupakan cikal bakal buaya-, di mana terdapat jejak dinosaurus herbivora berukuran kecil, atau mungkin bayi.
Dialah Clint Boyd, asisten profesor sekaligus kepala peneliti, yang menemukan bukti definitif pertama sekaligus menyimpulkan bahwa bayi ornithopod -dinosaurus kecil, herbivora, umumnya memiliki dua kaki, hidup di era Mesozoic(250 hingga 65 juta tahun yang lalu)- adalah mangsa daricrocodyliform, buaya purba yang sudah punah.
Awalnya, Boyd dan tim hanya mengamati fosil-fosilcrocodylform untuk studi. Namun, tak sengaja mereka menemukan fosil tulang paha milik spesies dinosaurus herbivora kecil yang belum pernah dikenali sebelumnya, dan tentunya belum punya nama.
Viva/phys.org |
Temuan fosil gigi crocodyliform yang ditemukan di fosil tulang paha (femur) ornithopod. (phys.org)
Bukti tersebut ditemukan para peneliti di Grand Staircase Escalante National Monument, Utah bagian Selatan. Dan, telah dipublikasi di jurnal akademis PLOS ONE (Public Library of Science ONE) pada 27 Februari 2013.
Sejumlah besar gigitan tulang berukuran kecil milik ornithopod ini ditemukan dalam kelompok-kelompok yang terbesar di empat titik sekitar taman di Utah, tempat yang diyakini para ahli paleontologi dan ahli geologi sebagai habitat crocodyliform, sekaligus lokasi "pembantaian"ornithopod sepanjang 1-2 meter.
Buktinya cukup kuat, di mana gigitan crocodyliform pada tulang paha ornithopod masih menancap dan membekas.
Boyd menilai, penemuan ini sangat penting bagi para ilmuwan mengingat sejarah dinosaurus digambarkan sebagai spesies yang dominan di jaman purba.
"Ide tradisional di benak Anda berdasarkan literatur populer yang ada saat ini, adalah ketika bayi dinosaurus kecil keluar dari sarangnya, atau mungkin berada di satu tempat sendiri, mereka biasanya khawatir dengan therepoda -dinosaurus ganas, contohnya T-Rex-. Kini, terbuka sebuah dimensi baru," ujar Boyd, dilansir Phys.org, Senin 4 Maret 2013.
"Mereka (kawanan dinosaurus herbivora) juga mendapat ancaman serangan dari sungai, paracrocodyliform. Bisa dikatakan, spesies ini diserang dari berbagai sisi," jelasnya.
Bukti tersebut ditemukan para peneliti di Grand Staircase Escalante National Monument, Utah bagian Selatan. Dan, telah dipublikasi di jurnal akademis PLOS ONE (Public Library of Science ONE) pada 27 Februari 2013.
Sejumlah besar gigitan tulang berukuran kecil milik ornithopod ini ditemukan dalam kelompok-kelompok yang terbesar di empat titik sekitar taman di Utah, tempat yang diyakini para ahli paleontologi dan ahli geologi sebagai habitat crocodyliform, sekaligus lokasi "pembantaian"ornithopod sepanjang 1-2 meter.
Buktinya cukup kuat, di mana gigitan crocodyliform pada tulang paha ornithopod masih menancap dan membekas.
Boyd menilai, penemuan ini sangat penting bagi para ilmuwan mengingat sejarah dinosaurus digambarkan sebagai spesies yang dominan di jaman purba.
"Ide tradisional di benak Anda berdasarkan literatur populer yang ada saat ini, adalah ketika bayi dinosaurus kecil keluar dari sarangnya, atau mungkin berada di satu tempat sendiri, mereka biasanya khawatir dengan therepoda -dinosaurus ganas, contohnya T-Rex-. Kini, terbuka sebuah dimensi baru," ujar Boyd, dilansir Phys.org, Senin 4 Maret 2013.
"Mereka (kawanan dinosaurus herbivora) juga mendapat ancaman serangan dari sungai, paracrocodyliform. Bisa dikatakan, spesies ini diserang dari berbagai sisi," jelasnya.
Lanzhosaurus, salah satu spesies ornithopod yang populer. (dinosaurs.about.com) |
Post a Comment