
Konsultan Perencana Keuangan dari One-Shildt Financial Planning Fithri Adam mengatakan bukan jamiman seseorang yang piawai mengatur keuangan perusahaaan, juga jago mengatur keuangan pribadi.
�Pengetahuan punya, tapi kesadaran untuk action belum dimiliki, ya sama saja,� kata Fithri saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini, Selasa (5/3/2013).
Menurut dia, rendahnya keinginan untuk mengatur keuangan pribadi menyebabkan seseorang boros.
Untuk mengubahnya, diperlukan pola pikir yang bisa mendorong seseorang untuk tidak boros dalam pengeluaran.
�Di samping itu harus buat perencanaan keuangan pribadi. Mencatat pengeluaran,� kata Fithri.
Tingkat kesadaran untuk mengatur keuangan pribadi, ujarnya, akan memengaruhi

lama habisnya uang yang ada dalam genggaman.
Jika seseorang berpikir uangnya di tabungan masih banyak karena baru menerima gaji, maka akan mudah menguras uang yang ada di tangan.
�Tapi begitu tanggal �tua�, uang Rp 100.000 tidak habis dalam satu minggu, misalnya,� kata Fithri.
Post a Comment