Luasnya Rahmat Allah
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Tatkala Allah
menciptakan seluruh makhluk,
Allah tuliskan di dalam kitab-Nya,
yang kitab itu berada di sisi-Nya di
atas Arsy, yang isinya adalah:
Sesungguhnya rahmat-Ku
mengalahkan kemurkaan-
Ku.” (HR. Bukhari [3194] dan
Muslim [2751])
Dari Umar bin al-Khattab
radhiyallahu'anhu, beliau
menuturkan: Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
kedatangan rombongan tawanan
perang. Di tengah-tengah
rombongan itu ada seorang ibu
yang sedang mencari-cari bayinya.
Tatkala dia berhasil menemukan
bayinya di antara tawanan itu
maka dia pun memeluknya erat-
erat ke tubuhnya dan
menyusuinya. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bertanya kepada kami, “Apakah
menurut kalian ibu ini akan tega
melemparkan anaknya ke dalam
kobaran api?”. Kami menjawab,
“Tidak mungkin, demi Allah.
Sementara dia sanggup untuk
mencegah bayinya terlempar ke
dalamnya.” Maka Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sungguh Allah lebih
sayang kepada hamba-hamba-
Nya daripada ibu ini kepada
anaknya.” (HR. Bukhari [5999]
dan Muslim [2754])
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Kalau seandainya
seorang mukmin mengetahui
segala bentuk hukuman yang ada
di sisi Allah niscaya tidak akan ada
seorang pun yang masih
berhasrat untuk mendapatkan
surga-Nya. Dan kalau seandainya
seorang kafir mengetahui segala
bentuk rahmat yang ada di sisi
Allah niscaya tidak akan ada
seorang pun yang berputus asa
untuk meraih surga-Nya.” (HR.
Bukhari [6469] dan Muslim
[2755])
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Dahulu ada seorang
lelaki yang belum pernah
melakukan satu kebaikan pun,
dia berpesan kepada anak-
anaknya, 'Kalau dirinya telah
meninggal maka bakarlah
jenazahnya, kemudian
tebarkanlah setengah abunya di
daratan dan setengahnya lagi di
lautan. Demi Allah, seandainya
Allah mampu membangkitkannya
niscaya Allah akan menyiksanya
dengan siksaan yang belum
pernah diberikan kepada siapa
pun di antara umat manusia ini.'
Tatkala lelaki itu meninggal anak-
anaknya melaksanakan apa yang
dia pesankan kepada mereka.
Kemudian, Allah perintahkan
daratan untuk mengumpulkan
abunya yang tersebar di sana,
dan Allah perintahkan lautan
untuk mengumpulkan abunya
yang tersebar di sana, lantas
Allah bertanya kepadanya,
'Mengapa kamu lakukan hal ini?'.
Dia menjawab, 'Karena takut
kepada-Mu ya Rabb. Sedangkan
Engkau Maha mengetahui.' Maka
Allah pun mengampuninya.” (HR.
Bukhari [3481] dan Muslim
[2756])
Dari Abu Musa
radhiyallahu'anhu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya Allah
'azza wa jalla membentangkan
tangan-Nya di malam hari untuk
menerima taubat orang yang
berbuat dosa di siang hari, dan
Allah bentangkan tangan-Nya di
siang hari untuk menerima taubat
orang yang berbuat dosa di
malam hari, sampai tiba saatnya
matahari terbit dari arah
tenggelamnya.” (HR. Muslim
[2759])
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya Allah
itu cemburu, dan seorang
mukmin pun cemburu. Allah
akan merasa cemburu ketika
seorang mukmin melakukan
perkara yang diharamkan
kepadanya.” (HR. Bukhari [5222]
dan Muslim [2761])
Saudaraku... kalau rahmat Allah
sedemikian luas, maka janganlah
kita berputus asa dari
menggapainya. Namun, hal itu
bukan berarti kita boleh merasa
aman dari siksaan-Nya..
Post a Comment