AYAH
Oleh Istiyohadi
Kupaksa otakku membuka kembali memoriku
Tentang masa kecil yang kata orang sungguh ceria dan lugu
Menelusuri larik demi larik suatu masa
Ku hanya menemukan secuil kecil suatu sosok dalam bayangan
Menerawangi kehidupan hingga saat ini.
Mencari sesuatu yang sampai saat ini belum pernah kunikmati.
Sampai batas waktu, aku menjadi seperti saat ini.
Adalah sosok teduh nan perkasa seorang Ayah
Yang konon demikian bijak dan penyabar
Yang demikian kurindu dekapan dan rengkuhnya
Ayah.. apakah aku mengenalmu ?
Ayah.. apakah engkau mengenalku ?
Aku hanya membuat percakapan imajiner denganmu
Aku tak sempat merajuk, meminta mainan mobil kayu
Aku tak sempat membuatmu marah karena nakalku
Aku tak sempat membuatmu bangga karena nilai raportku
Yang kutahu hanya senyum teduhmu dipotret usang
Dan merangkai sendiri seribu andai tentang percakapan denganmu.
Hanya untuk memenuhi kebutuhanku akan sosok seorang Ayah
Engkau terlalu awal pergi, meninggalkan aku dan adik adiku
eng kau telah lama pergi.., tapi tidak menghilang
Sampai saat ini ketika kubacakan Surat Yassin di kuburmu
Dan seribu doa untukmu... membuat sosokmu semakin tegas dihatiku.
Ayah aku telah mengenalmu kini.
Karena kini aku juga seorang Ayah
Damailah Engkau disana dengan Ibu.
Surabaya, 29 Sept 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment