Donat sendiri berasal dari kata "dough-nut". Dari History of New York (1809), penulis Washington Irving menggambarkan "bentuk bola terbuat dari adonan manis, digoreng dengan minyak dan lemak babi, dan disebut doughnut (kue adonan kacang - lemak) atau olykoeks." Belakangan kata "doughnut" mengalami peluruhan menjadi "donut", walau kata asli masih tetap dipakai.
Hanson Gregory, seorang kapten kapal mengklaim sebagai pencipta "lubang" pada donat. Konon, suatu malam Gregory sedang makan kue goreng (mungkin olykoeks) sambil mengemudi kapal laut tempat ia bertugas.

Setelah badai reda, ia menyadari penemuan barunya dan langsung menyuruh koki kapal membuat kue dengan lubang di tengahnya. Inilah awal terbentuknya donat berlubang seperti cincin.
Ada lagi kisah lain mengatakan bahwa Gregory sebenarnya menemukan bentuk donat berlubang sejak berumur 16 tahun. Ia melihat ibunya membuat kue goreng. Karena bagian tengahnya begitu lembek, Gregory meminta bagian tersebut dibuang saja. Idenya ditanggapi oleh sang ibu dan itulah asal-muasal donat mempunyai lubang.
Mana yang benar? Satu-satunya petunjuk mungkin tulisan Gregory yang dikirim ke Washington Post (26 Maret 1916), "Saya menggumam, 'Mengapa tidak membuat lubang di tengah menjadi jalan keluar masalah?' Saya mengambil penutup botol lada yang ada di kapal dan-saya memotong bagian tengah kue goreng tersebut. Maka jadilah lubang pada donat yang pertama ada."
Menurut sejarah, Hari Donat dimulai saat pengumpulan dana untuk The Chicago Salvation Army guna keselamatan tentara di tahun 1938, lebih tepatnya untuk menghormati relawan perempuan pada Perang Dunia I yang menyiapkan donat-donat untuk para prajurit di belakang garis depan.
Post a Comment