Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Jakarta - Pasukan pemelihara perdamaian PBB dari TNI segera bertugas ke Darfur, Sudan. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Sabtu (27/4) mengecek kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) yang akan digunakan. KSAD juga meninjau kesiapan latihan gabungan TNI di Markas Penerbad (Penerbangan TNI AD) Semarang, Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu KSAD memotivasi 120 prajurit yang akan bertugas ke benua hitam tersebut. "Kalau tidak bisa membawa nama baik nama Indonesia, akan ditarik dan dipecat. Kalian ini bukan lagi membawa nama korps, tetapi atas nama negara Indonesia, sehingga jangan sampai membuat malu bangsa ini," ungkap adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Prajurit yang akan bergabung dalam korps baret biru muda PBB itu dilengkapi dengan tiga helikopter tipe MI17-V5. Pasukan itu juga akan turut dalam latihan gabungan matra darat, laut, dan udara, yang berlangsung di Asem Bagus, Situbondo, Jawa Timur, 1-4 Mei. Sementara untuk latihan gabungan, akan digunakan 5 helikopter tempur canggih MI 35 serta 4 unit MI 17-V5 sebagai helikopter angkut personel.

Selain itu, ada helikopter Bell 205 (2 buah), Bell 412 (10 buah), NBO 105 (3 buah), serta 1 buah pesawat Casa. Dalam latihan gabungan ini, kata Pramono, fungsi Penerbad adalah mendukung tembakan dari udara bagi satuan darat yang bergerak di lapangan. "Jadi, ini latihan terbesar yang melibatkan pesawat puluhan helikopter dan satu pesawat," katanya. Pasukan yang dikirim ke Darfur adalah pasukan Garuda 35 A UNAMID.

Salah seorang prajurit, Letda Deswiwi, mengaku baru pertama menjadi pasukan perdamaian PBB. Rencananya dia bertugas di Sudan selama setahun. "Perlu dipersiapkan segalanya karena satu tahun harus meninggalkan keluarga," ungkap ibu dengan dua anak ini.

Deswiwi mengakui ada perasaan takut sekaligus bangga ketika dipilih menjadi pasukan PBB. "Rasa takut itu pasti ada, tetapi itu manusiawi. Sebagai anak bangsa saya merasa bangga bisa mengikuti pengiriman prajurit untuk perdamaian di Sudan," katanya.

Sumber : JPNN

Post a Comment