Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari kita tidak akan pernah luput dari yang namanya masalah/problematika hidup. Hampir semua orang yang hidup di dunia ini mengalaminya hampir setiap hari, apalagi bagi orang-orang yang sibuk untuk mengais rezeki untuk dirinya sendiri dan keluarganya, tiap hari pasti bergumul dengan masalah. Masalah-masalah apapun yang kita hadapi baik bersifat ringan, menengah maupun berat adalah merupakan Sunahtullah atau suatu hal yang wajar/alami yang dialami oleh setiap manusia yang hidup di dunia ini. Mungkin anda sudah biasa dengan berbagaimacam permasalahan yang membelit hidup anda, anda berpikir walaupun dirasa sakit tetapi lama kelamaan rasa sakit itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masalah tersebut. Permasalahannya disini adalah dapatkah anda untuk tetap konsisten dalam melakukan program sehari-hari yang telah anda tetapkan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup diri anda secara positif. Misalkan anda mempunyai tujuan dan komitmen ingin konsisten berlatih Karate, karena anda menganggap bahwa berlatih Karate dengan tekun dapat meningkatkan dan mengasah kemampuan keterampilan anda dalam membela diri, dan anda juga menyadari betapa banyak mamfaat yang dapat kita ambil dari berlatih Karate dari sisi Jasmani maupun mental spiritual. Anda menganggap bahwa Karate adalah “The way of Life” (jalan hidup anda), your style dan lain sebagainya, tapi dapatkah anda terus bertahan untuk tetap berkomitmen berlatih Karate setiap hari, sedangkan anda sedang dirundung banyak masalah? Contoh konkritnya begini: Waktu anda bangun pagi tentunya energy anda 100% full, lalu dilanjutkan dengan latihan Karate yang menguras banyak tenaga (paling tidak berlatih selama 1 jam), sehabis latihan Karate tentunya anda semakin segar tatapi cadangan energy anda mungkin tinggal 70% (Karena dipakai 30% untuk latihan Karate), kemudian anda melanjutkan aktivitas lainnya seperti sarapan dan pergi bekerja ke kantor. Selama anda melakukan perjalanan ke kantor anda juga turut membuang energy anda sebagai contoh anda membawa kendaraan anda baik mobil atau motor, disana anda mengalami kemacetan, mungkin juga anda kesal dan marah dengan pengendara-pengendara lain di jalan, anda harus lihai dalam mengemudikan kendaraan anda karena jika tidak anda akan terkena celaka di jalan raya. Tahukah anda bahwa kesemua permasalahan yang melanda diri (mengganggu pikiran kita) kita saat di jalan raya dapat menyedot/menguras energy kita tanpa kita sadari? Sampai di kantor mungkin energy kita tinggal 55%, kemudian misalnya anda harus melakukan persentasi terhadap klien anda dimana dibutuhkan stamina yang fresh dan prima agar ide-ide anda senantiasa mengalir, lalu andapun berhasil melakukan kinerja yang memuaskan dalam persentase anda tersebut, tetapi tebak apa? Energy anda tinggal 20%, anda merasa sangat kelelahan, jenuh, dan lapar. Lalu anda segera bergegas untuk ke Kantin untuk menyantap makanan yang enak kesukaan anda. Andapun dengan bernafsunya melahap semua makanan yang enak tanpa memperdulikan apakah makanan tersebut baik bagi kesehatan. Setelah anda makan, anda beristirahat sejenak dengan merebahkan badan di lantai karena kekenyangan dan kelelahan (anda beristirahat kurang lebih 45 menit). Setelah anda bangun dari istirahat anda, sebuah tugas yang sulit dari atasan atau bos anda telah menanti anda. Guess What? Total Energy anda setelah beristirahat dan makan Cuma ada 23%, sedangkan untuk melakukan tugas yang sulit dari bos atau atasan anda, anda setidaknya membutuhkan energy 35%, lalu apakah yang terjadi? Ternyata anda secara tidak disadari anda melakukan kesalahan atas pekerjaan yang dilimpahkan atasan kepada anda. Walhasil si bos pun mencak-mencak kepada anda atau marah-marah kepada anda. Kenapa ini bisa terjadi ? yah karena anda dalam kondisi kelelahan, jika anda kurang energy atau lelah pikiran anda jadi tidak tajam. Karena anda telah melakukan pekerjaan yang sulit plus mendapat amarah dari si Bos, cadangan energy pun berkurang jadi tinggal 9%. Andapun pulang ke rumah tentunya dengan melewati jalan raya yang sama. Peristiwa yang sama terulang lagi sama seperti waktu mau berangkat kerja, jalan macet, masing-masing pengendara saling mengeluarkan egonya masing-masing. Sampai dirumah total energy anda tinggal 7%, kemudian anda dihadapkan dengan berbagai permasalahan rumah tangga seperti masalah istri, anak, rumah dan keluarga. Guess what? Energy anda hanya tinggal 2% saja, sedangkan ini adalah saat waktunya anda berlatih Karate (anda sudah menetapkan untuk berlatih selama 1 jam setelah pulang kantor). Sedangkan latihan Karate membutuhkan energy paling tidak 20-30%(karena andapun kepingin menjadi seorang Karateka yang handal maka latihan yang dilakukan harus keras dan bagus). Tetapi apa daya tenaga/energy anda tinggal 2%, jangankan untuk latihan Karate, berdiri saja sudah sulit, dan rasanya ingin pergi tidur saja. Akhirnyapun anda tidur tanpa sempat latihan Karate. Pada Esok harinya berkaca dari pengalaman buruk kemaren karena dimarahi oleh si Bos, andapun ogah latihan Karate. Andapun perlahan-lahan mulai meninggalkan latihan Karate. Karate bukan sebagai kebiasaan gaya hidup lagi buat anda. Akhirnya anda menyesal bahwa anda tidak bisa menjadi seorang Karateka handal sebagaimana yang dicita-citakan sebelumnya karena kesibukan anda yang sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran. Lalu bagaimanakah cara untuk mengatasi masalah ini? Adakah solusinya? Apakah dengan minum vitamin atau minum minuman berenergy dapat menyelesaikan masalah? Atau mungkin dengan menerapkan aturan gizi yang ketat buat anda? Mari kita kaji dan telaah sama-sama disini, vitamin, minuman berenergy dan aturan gizi yang ketat/sehat hanya mampu menyumbang maksimal Cuma 30% terhadap cadangan energy anda. Sedangkan kelemahannya adalah anda harus mengeluarkan kocek yang dalam untuk hanya sekedar membeli vitamin, minuman berenergi dan makanan sehat lainnya untuk kebutuhan anda sehari-hari. Sedangkan kita tahu sendiri mana ada sekarang vitamin, minuman energy, makanan sehat yang murah. Semakin bagus kualitas dari vitamin, minuman enery, dan makanan yang sehat tersebut tentunya maka akan semakin mahal harganya, menurut Penulis itu adalah tidak efisien dan merupakan pola hidup yang boros. Maka Penulis ingin berbagi pengalaman dengan anda-anda semua tentang suatu kunci/solusi agar level energy anda selalu dapat tetap bertahan di level yang baik, atau bahkan mungkin lebih. Apakah kunci atau solusinya tersebut? Kuncinya adalah “Menerapkan Kebiasaan Pola Pikir Positif dalam kehidupan sehari-hari dan mejauhi Segala macam pikiran Negatif”.
Apakah dengan hanya itu kunci atau Solusinya? Penulis katakan Ya, hanya itu saja solusinya!!! THERE IS NO OTHER WAY !!!......berdasarkan pengalaman Penulis yang sudah dapat langsung merasakan hasil yang dashyat dari kunci/solusi ini adalah level energy penulis yang selalu berada di level yang bagus, artinya merasa lelah dan capek sudah pasti, tapi setelah itu dicharge kembali dengan pola berpikir yang Positif,rasa lelah dan capek itu hilang dengan sendirinya. Pola berpikir Positif ini banyak macam ragam jenisnya, berbagai macam pola pikir Positif sudah penulis golongkan menjadi beberapa bagian dan Penulis namakan menjadi istilah”Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)” . Jenis (SPBU) pola pikir Positif tersebut adalah:
- SPBU bersyukur, yaitu membiasakan diri kita sehari-hari untuk selalu mensyukuri terhadap sesuatu yang sudah kita dapatkan. Sebenarnya, Ini adalah kekuatan terhebat dari seluruh alam semesta bila anda menyadarinya. Pastikan setiap anda memegang, atau melihat hal-hal disekitar anda, anda selalu bersyukur atau berterima kasih kepada Tuhan. Bersyukur bisa dilakukan sambil memejamkan mata selama beberapa menit. Jika anda merasa terharu, menangis karena bahagia saat bersyukur , biarkan saja perasaan tersebut menghinggapi anda. Menangis sampai mengeluarkan air mata saat bersyukur merupakan indicator dari semakin baiknya/semakin bagusnya kualitas energy yang didapat dalam artian jika anda melakukan bersyukur sampai pada tahap dimana anda merasa terharu dan menangis sehingga mengeluarkan air mata maka sesungguhnya level energy anda akan meningkat secara drastis. Mungkin yang tadinya hanya 30% bisa menjadi 100% dalam waktu hanya beberapa menit saja. Terus terang saja sampai saat ini penulis belum bisa sampai pada level ini (tahap menangis).
- SPBU berbuat baik dan menyenangkan kepada orang/alam disekitar anda. Jika anda melakukan perbuatan seperti tersenyum ramah, berkata-kata yang menyenangkan kepada orang lain, membantu orang lain yang terkena musibah maka orang yang anda senangi akan memberikan energinya kepada anda, sehingga tanpa anda sadari energy anda semakin meningkat. Intinya perbuatan apapun baik kecil maupun besar yang dapat menyenangkan hati orang lain/alam dapat meningkatkan energy kita. Sedekah, membersihkan sampah, membantu orang dalam pekerjaannya termasuk dalam katagori ini. Pastikan jika anda bertemu dengan setiap orang baik teman, orang lain, saudara, tetangga anda harus melakukan pengisian bahan bakar(berbuat menyenangkan kepada mereka).
- SPBU menjaga pikiran kita. Senantiasa menjaga pikiran kita dari segala macam prasangka buruk atau negative kepada orang lain. Tentunya anda mempunyai perasaan jengkel, kesal, sebal bahkan benci kepada orang lain. Ketahuilah bahwa pikiran tersebut membuat energy kita makin tersedot (bagaikan lintah atau cacing yang menghisap darah kita sampai habis). Dalam hal ini anda harus berbesar hati terhadap orang yang pernah menyakiti anda, anda tidak boleh menyimpan dendam walau sedikitpun, anda harus memaafkan dia dengan cara jangan mengingat-ingat kembali perbuatannya yang menyakiti anda. Bagaimana cara agar kita tidak teringat kembali dengan perbuatannya yang menyakitan? Caranya dengan terus focus dan sering mengingat-ingat segala macam perbuatan baik yang dia pernah lakukan terhadap kita. Pastikan jika anda teringat akan perbuatan buruknya, anda langsung mengingat kebaikannya.
- SPBU menjalankan ibadah, melakukan ritual keagamaan seperti shalat dapat mengisi bahan bakar energy kita yang hilang, karena dengan shalat kita menghilangkan semua pikiran-pikiran yang bercabang menjadi satu arah pikiran yaitu kepada sang Maha Pencipta. Dampak yang terjadi apabila kita dapat memusatkan pikiran kepada Tuhan adalah energy kita akan terisi kembali atau paling tidak tetap terjaga pada level yang baik. Semakin bagus kualitas anda dalam memusatkan pikiran kepada sang Maha Pencipta, semakin besar energy yang akan anda terima. Jadi bila anda merasa lelah atau capek sementara waktu sudah menunjukkan waktunya untuk shalat (bagi orang muslim) maka segeralah sambut dengan sukacita, bergegaslah untuk shalat, karena shalat itu sebagai SPBU kita.
Untuk sementara sekian dulu tips atau resep dari Penulis tentang bagaimana cara melejitkan energy Karate dengan Pola Pikir Positif”. Pastikan dalam benak anda bahwa tiada detik, menit, jam, maupun hari selain dengan berfikir positif. Sudahkah anda berfikir Positif hari ini? Berikan komentar anda.
Post a Comment