DIAM
Puisi Karen Kamal
Andai dan jika adalah teman baikku
Karena waktu meninggalkanku dengan mimpi dan penyesalan
Tubuh berteriak sekencang-kencangnya
Namun mulut tetap diam
Membiarkan hati hitam gelap karena duka
Kutulis sajak dan berpuisi
Berharap ia dapat bernyanyi dalam harmoni yang kau pahami
Bukankah kita hanya manusia yang berdiri atas tulang belulang
Yang mana kembali ke tanah dan diam setelah gugur
Kemudian tersisa arwah yang bersedih
Sampai kapan akan terkunci mulut
Percaya mata berbicara dan berteriak lebih kencang
Yakin tubuh menari lebih indah
Bermimpi kau paham tanpa kata-kata
Karena seorang pengecut akan tetap diam sampai akhir hayatnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment