Wanita berambut pirang ini dikenal karena sangat suka membantai sesama wanita, termasuk adik wanitanya sendiri.
Kasus Karla ini digambarkan sebagai salah satu kasus pembunuhan berantai paling mengerikan yang dilakukan oleh seorang wanita.
Terhdap para wanita korbannya, dia tidak langsung membunuh, tapi sebelumnya ia membius mereka, kemudian diperkosa lalu dibantai.
Salah satunya adalah adiknya sendiri yang tewas setelah dibius Karla.
Saat tertangkap, Karla berniat meringankan hukumannya dengan cara mengajukan penawaran kepada pihak berwenang bahwa dia akan membeber semua informasi dalam kasus itu, namun dengan syarat mendapat keringanan hukuman.
Kepada polisi dia menyatakan, suaminya, Paulus, ikut terlibat dalam kejahatan itu.
Namun sang suami membantah, dia mengatakan, Karla sendiri lah yang melakukan semua pembunuhan itu.
Karla mengaku dia melakukan itu semua karena ditekan suaminya, yang mengancam melakukan itu atau mati.
Dan dia tidak punya pilihan lain selain ikut serta dalam ‘permainan’ suaminya.
Banyak orang yang marah dan jijik dengan pembelaan dirinya itu.
Kasus ini menjadi perdebatan menarik seputar masalah psikologi pelaku dan motivasi sebenarnya.
Lalu terungkap bahwa gangguan kejiwaan itu karena kehidupan perkimpoiannya yang tertekan, di mana dia merasa disia-siakan suaminya.
Yang menarik, Karla, si pembunuh berdarah dingin, selama di penjara mengikuti kuliah kelas jauh, dan berhasil lulus sebagai sarjana.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment