Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Humor-Humor Gus Dur
Sebagai tokoh pluralis, mantan Presiden Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang humoris. Banyak celetukan, guyonan, dan tanggapannya atas peristiwa dan masalah pelik membuat masyarakat yang keningnya berkerut, dengan refleks menarik ujung bibir dan membentuk seulas senyuman.

Bahkan Suatu saat, ketika ditanya tentang "hobinya" ini, bagi Gus Dur, humor sudah menjadi makanan sehari-harinya.

"Gus, kok suka humor terus sih?" tanya seseorang, yang kagum karena humor Gus Dur selalu berganti-ganti. "Di pesantren, humor itu jadi kegiatan sehari-hari," jelasnya. "Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat," sambungnya.

Banyak humor-humor yang dilontarkan Gus Dur dalam berbagai kesempatan, yang bisa kita simak berikut.

Kenangan Humor-Humor Gus Dur
Humor NU 
Seperti saat menggambarkan fanatisme orang NU, bagi Gus Dur, ada tiga tipe orang NU.

"Kalau mereka datang dari pukul tujuh pagi hingga jam sembilan malam, dan menceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatik terhadap NU," jelasnya tentang jenis yang pertama.

Jenis yang kedua adalah mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam dua belas sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu Gus Dur untuk membicarakan NU, "Itu namanya orang gila NU."

"Tapi kalau ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itu namanya orang NU yang gila," kata Gus Dur sambil terkekeh saat itu.

Humor Polisi 
Humor lain yang diingat banyak orang adalah kritikan dalam bentuk lelucon yang dilontarkan saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi, yang masih bisa berlaku dengan saat sekarang walaupun humor ini dilontarkannya setahun silam.

"Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hugeng almarhum bekas Kapolri, patung polisi dan polisi tidur," selorohnya.

Humor Umat Beragama 
Guyonan lainnya dilontarkan Gus Dur saat menghadiri "Seminar wawasan kebangsaan Indonesia" di Batam.

Di hadapan 100 pendeta dari seluruh propinsi Kepri, Gus Dur menjelaskan kebersamaan harus diawali dengan sikap berbaik hati terhadap sesama.

"Oleh karena itu seluruh umat bertanggungjawab atas masa depan bangsa. Boleh berantem satu sama lain tapi keselamatan bangsa tetap diutamakan," kata Gus Dur disambut tawa peserta.

Humor DPR
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang prilaku anggota DPR RI. Sempat menyebut mereka sebagai anak TK, Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah "turun pangkat" setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.

"DPR dulu TK sekarang playgroup," kata Gus Dur di kediamannya di Ciganjur, Jakarta, Selatan, Kamis (17/03), ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian di DPR saat sidang Rabu (16/03).

Kenangan Humor-Humor Gus Dur
Humor Jihad 
Bahkan saat menanggapi aksi jihad yang dilakukan oleh banyak warga Muslim yang percaya kematiannya akan "menjamin" tempat di surga, Gus Dur malah kembali melemparkan leluconnya.

"Gus, betulkah para pengebom itu mati syahid dan bertemu bidadari di surga?" tanya seorang wartawan kepada Gus Dur.

Gus Dur pun menjawab, "Memangnya sudah ada yang membuktikan? Tentu saja belum kan, ulama maupun teroris itu kan juga belum pernah ke surga. Mereka itu yang jelas bukan mati syahid tapi mati sakit. Dan kalau pun mereka masuk surga, mereka akan menyesal bertemu bidadari, karena kepalanya masih tertinggal di dunia dan ditahan oleh polisi."

Humor Ziarah 
Mungkinkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia memang percaya, sebab Gus Dur selalu siap dengan gigih dan sungguh-sungguh membela "ideologi"nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot para koleganya.

Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, ketika ditanya kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur. "Saya datang ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi," katanya.

Kenangan Humor-Humor Gus Dur
Gitu Aja Kok Repot 
Selain humornya, Gus Dur juga dikenal dengan jawabannya yang menyederhanakan pemikiran masyarakat yang terkadang berbelit-belit. Dia kerap kali menjawab, "Gitu aja kok repot."

Seperti saat dia memberikan tanggapan perihal pernyataan Probosutedjo perihal kebenaran kondisi Soeharto yang sakit. Saat itu (2 Maret 2000), Gus Dur mengaku tidak diijinkan bertemu dengan Soeharto.

Gus Dur mengakui, dari pihaknya tidak ada masalah sama sekali untuk mengunjungi Soeharto, dan pintunya selalu terbuka. "Perkara saya pergi dengan siapa tidak masalah. Dengan Marzuki Darusman atau kalau perlu seluruh kabinet saya bawa. Begitu saja kok repot-repot," katanya. Jawaban yang sama juga dilontarkan cucu pendiri NU itu saat menanggapi tuntutan Front Pembela Islam (FPI).

"Jangan takut dan khawatir, tenang-tenang saja. Gitu aja kok repot."
Kenangan Humor-Humor Gus Dur
Ucapan ini menjadi trademark tersendiri, sehingga ucapan ini pula yang ditiru oleh Gus Pur dalam acara Republik Mimpi.

Saat ditanya Andy F Noya dalam acara Kick Andy, perihal peran yang dilakoni Handoyo, Gus Dur pun kembali menanggapi dengan enteng.

"Abis gimana lagi, yah anggep saja sudah. Itung-itung advertensi (iklan) gratis," katanya disambut gelak tawa penonton.




Post a Comment