Deteksi penyakit kanker rahim sedini mungkin - Penyakit kanker rahim adalah salah satu penyakit yang paling sering menghinggapi para wanita beberapa tahun terakhir ini. Tahukah Anda bahwa kanker rahim menempati urutan pertama yang menyebabkan kematian bagi kaum hawa. Namun, sebenarnya Anda sebaiknya tidak panik asalkan memang melakukan deteksi dini terhadap penyakit kanker rahim. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesulitan untuk menangani penyakit ini. Terutama memang penyakit kanker rahim termasuk sulit untuk disembuhkan.
Sebelumnya mari kita mengenai rahim itu sendiri. Rahim terdiri atas 3 bagian yakni leher rahim, indung rahim dan badan rahim. Nah, bagian-bagian rahim tersebut bisa diserang oleh kanker dengan rentang usia masing-masing. Umumnya mereka yang menderita penyakit kanker leher rahim berkisar pada usia 30-49 tahun, kanker indung telur diderita oleh mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sedangkan penyakit kanker badan rahim dialami oleh mereka yang memasuki masa menopause, namun 5%-nya dapat diderita oleh mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Namun memang sekarang umur tidak lagi menjadi patokan bahwa seorang wanita bisa bebas dari penyakit kanker rahim.
-Wanita yang berhubungan seksual tidak aman dan sehat atau sering bergonta-ganti partner seks.
Oleh karena itu, yang bisa Anda lakukan adalah deteksi penyakit kanker rahim sedini mungkin. Kanker leher rahim memang cenderung lebih mudah dideteksi yakni dengan cara pap-smear. Pap-smear digunakan untuk melihat apakah ada perubahan sel-sel rahim yang berubah menjadi kanker. Prosesnya pun tidak lama. Anda bisa rutin melakukannya setidaknya setahun sekali.
Dengan begitu, Anda bisa melakukan tindakan segera untuk menanganinya jika memang ada gejala penyakit kanker rahim. Apalagi jika ditambah dengan berbagai ciri-ciri gejala kanker rahim seperti keputihan yang berbau dan warna kehijauan dan pendarahan di luar siklus haid atau setelah berhubungan seks.(surya/sp)
Sebelumnya mari kita mengenai rahim itu sendiri. Rahim terdiri atas 3 bagian yakni leher rahim, indung rahim dan badan rahim. Nah, bagian-bagian rahim tersebut bisa diserang oleh kanker dengan rentang usia masing-masing. Umumnya mereka yang menderita penyakit kanker leher rahim berkisar pada usia 30-49 tahun, kanker indung telur diderita oleh mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sedangkan penyakit kanker badan rahim dialami oleh mereka yang memasuki masa menopause, namun 5%-nya dapat diderita oleh mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Namun memang sekarang umur tidak lagi menjadi patokan bahwa seorang wanita bisa bebas dari penyakit kanker rahim.
Mereka yang paling rentan diserang penyakit kanker rahim adalah sebagai berikut:
-Wanita yang menikah / berhubungan seksual di usia yang terlalu muda yakni di bawah 20 tahun.-Wanita yang berhubungan seksual tidak aman dan sehat atau sering bergonta-ganti partner seks.
Sementara itu terdapat kebiasan-kebiasaan tertentu yang memicu berkembangnya HPV yakni virus penyebab kanker rahim ini:
-Kebiasaan merokok
-Tidak menjaga kebersihan vagina
-Punya pasangan seks yang berisiko tinggi
-Kekurangan vitamin A, C dan E yang berperan sebagai anti-oksiden anti-kanker.
Oleh karena itu, yang bisa Anda lakukan adalah deteksi penyakit kanker rahim sedini mungkin. Kanker leher rahim memang cenderung lebih mudah dideteksi yakni dengan cara pap-smear. Pap-smear digunakan untuk melihat apakah ada perubahan sel-sel rahim yang berubah menjadi kanker. Prosesnya pun tidak lama. Anda bisa rutin melakukannya setidaknya setahun sekali.
Dengan begitu, Anda bisa melakukan tindakan segera untuk menanganinya jika memang ada gejala penyakit kanker rahim. Apalagi jika ditambah dengan berbagai ciri-ciri gejala kanker rahim seperti keputihan yang berbau dan warna kehijauan dan pendarahan di luar siklus haid atau setelah berhubungan seks.(surya/sp)
Post a Comment