Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips


Setiap orang pasti memiliki tahi lalat, tetapi terkadang tidak seorang pun tahu mengapa tahi lalat tumbuh. Tahi lalat biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi kanker. Karena itu, pemilik tahi lalat harus terus memantau bila ada perubahan yang mungkin saja mengindikasikan adanya melanoma atau bentuk kanker yang lebih serius.

Cara paling efektif untuk mewaspadai hal tersebut adalah selalu memantau pertumbuhan tahi lalat. Dan hal yang perlu diingat, yaitu memantau tahi lalat yang sulit dipantau mata secara langsung, termasuk kulit kepala, ketiak, pumggung, dan daerah genital.

Selalu periksa kulit Anda dengan teliti. Untuk bagian tubuh yang sulit terlihat, seperti punggung, gunakan cermin. Jika ukuran tahi lalat tidak seperti biasanya, yaitu sampai sebesar batu kerikil, dan bentuknya tak beraturan, itulah yang harus kita waspadai, bisa jadi itu yang sering disebut melanoma yaitu kanker kulit. Jika tahi lalat terlihat seperti itu maka Anda harus segera periksa ke dokter ahli menangani penyakit kulit.

Selalu awasi tahi lalat yang terlihat tidak biasa. Perhatikan apakah tepi tahi lalat tak beraturan, ada perubahan warna, atau diameternya membesar. Ciri-ciri yang lain yang harus diperhatikan adalah
  • Ketebalannya. Tahi lalat jinak cenderung pipih atau berbentuk kubah. Waspadai tahi lalat yang sebagian datar dan sebagian menonjol atau bentuknya tidak beraturan.
  • Tekstur. Tahi lalat bersisik, kulitnya mengelupas, mengeluarkan cairan atau ada perdarahan ringan, dapat menjadi tanda melanoma.
  • Sensasi. Jika tahi lalat terasa gatal dan sakit itu perlu diwaspadai. Lebih baik diperiksa dari pada terjadi hal yang tidak kita inginkan.
  • Kulit sekitarnya. Perhatikan adanya pembengkakan, memerah, atau perubahan warna lainnya yang menyebar ke kulit sekitar daerah berpigmen yang terdapat tahi lalat.

Post a Comment