Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Jenis-Jenis Puisi Kontemprorer (Lucu) - Sebenarnya, temasuk jenis yang mana puisi lucu abis ini? Puisi jenis ini biasanya tegolong sebagai puisi kontemporer. Puisi model ini adalah jenis puisi yang menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman. Karena perubahan yang tak henti, puisi pun sudah mengalami penyesuaian yang cukup mencengangkan. Sehingga tidak heran jika kemudian kita mengenal aneka bentuk puisi yang tidak lagi terikat pada bentuk puisi yang dikenal sebelumnya. Karena tuntutan dan perkembangan zaman, penulis puisi bebas mengekspresikan tulisannya. Puisi menjadi begitu berkembang dan mengalami banyak perubahan. Ini tentu saja menjadi poin khusus yang patut dipertimbangkan.

Jenis-Jenis Puisi Kontemprorer (Lucu)


Meski ada kalanya segelintir pihak yang menganggap negatif kehadiran puisi kontemprorer. Namun, kebebasan orang berekspresi patut dihargai, bukan? Puisi modern telah mengalami perkembangan yang sangat besar. Meski ada kalanya hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pecinta sastra. Gaya bahasa adalah salah satu titik fokus yang diperhatikan oleh penulis puisi masa kini. Sementara para penyair zaman dulu lebih suka memperhatikan isi dari puisi yang mereka tulis. Puisi di Indonesia dibedakan atas beberapa jenis, yaitu :

1. Puisi Lama
Puisi jenis ini terikat pada aturan tertentu. Misalnya : memiliki irama, jumlah kata dalam satu baris, jumlah baris dalam 1 bait, jumlah suku kata di tiap baris, hingga rima. Puisi lama mempunyai beberapa ciri khas yang menjadi identitasnya. Ciri khas yang dimaksud antara lain : merupakan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut, terikat pada aturan yang sudah ditentukan, serta tak dikenal siapa penciptanya karena merupakan puisi rakyat.

Puisi lama terdiri atas beberapa jenis. Ada yang disebut dengan mantra, ucapan yang dinilai berkekuatan gaib. Ada pula karmina, bentuknya mirip pantun tetapi lebih pendek. Lalu ada pantun yang merupakan puisi dengan ciri-ciri tertentu, atau seloka yang merupakan pantun berkait. Pernah mendengar istilah “gurindam”? Gurindam juga merupakan bagian dari puisi lama, yang berisi nasihat dan bersajak a-a-a-a. Kemudian ada talibun, pantun genap dengan jumlah baris tertentu. Terakhir ada syair, puisi yang berasal dari Arab dan berisi cerita atau nasihat.

2. Puisi Baru
Puisi yang memiliki bentuk lebih bebas dibanding puisi lama. Kebebasan yang dimaksud mencakup suku kata, jumlah baris, ataupun persajakan. Ciri khas puisi baru dapat diuraikan sebagai berikut : berakhir dengan rima yang teratur, umumnya terddiri dari empat seuntai, berbentuk rapi, tiap baris memiliki gatra dan tiap gatra terdiri atas beberapa suku kata tertentu, serta umumnya memakai pola sajak pantun. Jadi, aturan pada puisi baru tak terlalu baku seperti pada puisi lama.

- Himne
Himne adalah puisi bertema pujian untuk Tuhan, tanah air, atau orang-orang yang dianggap sebagai pahlawan. Ada pula yang disebut ode, berupa sanjungan untuk orang yang berjasa dengan menggunakan gaya bahasa yang resmi.

- Epigram
Bagaimana dengan epigram? Ini adalah jenis puisi baru yang berisi tuntunan hidup. Juga ada balada yang berisi kisah dan biasanya terdiri atas 3 bait, masing-masing memiliki delapan larik.

- Romansa
Apakah puisi baru hanya itu saja? Tentu tidak. Masih ada jenis puisi yang disebut romansa, puisi yang berisi ungkapan perasaan cinta.

- Satire
Satire yang isinya berupa sindiran atau kritik.

- Elegi
Dan yang terakhir adalah elegi, puisi yang berisi kesedihan penulisnya karena beragam alasan. Puisi baru juga bisa ditinjau dari bentuknya. Misalnya saja distikon, puisi yang tiap baitnya memiliki dua baris seuntai. Lalu ada terzina yang merupakan puisi dengan tiga baris setiap baitnya. Ada juga yang dikenal dengan nama kuatrain, kuint, sektet, septime, dan oktaf. Berturut-turut puisi ini setiap baitnya terdiri dari empat baris, lima baris, enam baris, tujuh baris, dan delapan baris.

Selain itu ada puisi baru yang dikenal dengan istilah soneta. Soneta sendiri berasal dari bahasa Italia, sonneto. Definisi soneta adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi menjadi dua bagian. Dua bait pertama puisi ini memiliki masing-masing empat baris. Lalu dua bait selanjutnya hanya terdiri dari 3 baris sebait. Soneta diperkenalkan di tanah air oleh Roestam Effendi dan Muhammad Yamin. Mereka berdualah yang kelah disebut sebagai Bapak Soneta Indonesia.

Post a Comment