Persahabatan Bung Karno (Indonesia) dengan Fidel Castro (Kuba), sudah terjalin sangat baik. Bahkan secara pribadi, Bung Karno dan Fidel Castro memiliki beberapa persamaan karakter. Di antara sekian banyak karakter, salah satunya adalah sama-sama berjiwa progresif revolusioner. Keduanya orang-orang kiri, orang-orang sosialis, anti Nekolim. Karenanya, tentu saja, keduanya juga menjadi musuh atau setidaknya dimusuhi Amerika Serikat dan sekutunya.
Pasca tragedi Gestok (Gerakan Satu Oktober) atau yang oleh Orde Baru disebut Gerakan 30 September/PKI itu, terjadi dialog cukup intens antara Bung Karno dan Castro, antara lain melalui perantara Dubes Hanafi, orang kepercayaan Sukarno yang menjadi duta besar Indonesia di Kuba.
Nah, surat Bung Karno kepada Fidel Castro berikut ini, sedikit banyak menggambarkan situasi ketika itu.
Presiden Republik Indonesia
P.J.M. Perdana Menteri Fidel Castro, Havana
Kawanku Fidel yang baik!
Lebih dulu saya mengucapkan terima kasih atas suratmu yang dibawa oleh Duta Besar Hanafi kepada saya.
Saya mengerti keprihatinan saudara mengenai pembunuhan-pembunuhan di Indonesia, terutama sekali jika dilihat dari jauh memang apa yang terjadi di Indonesia – yaitu apa yang saya namakan Gestok dan yang kemudian diikuti oleh pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh kaum kontra revolusioner, adalah amat merugikan Revolusi Indonesia.
Tetapi saya dan pembantu-pembantu saya, berjuang keras untuk mengembalikan gengsi pemerintahan saya, dan gengsi Revolusi Indonesia. Perjuangan ini membutuhkan waktu dan kegigihan yang tinggi. Saya harap saudara mengerti apa yang saya maksudkan, dan dengan pengertian itu membantu perjuangan kami itu.
Dutabesar Hanafi saya kirm ke Havana untuk memberikan penjelasan-penjelasan kepada saudara.
Sebenarnya Dutabesar Hanafi masih saya butuhkan di Indonesia, tetapi saya berpendapat bahwa persahabatan yang rapat antara Kuba dan Indonesia adalah amat penting pula untuk bersama-sama menghadap musuh, yaitu Nekolim.
Sekian dahulu kawanku Fidel!
Salam hangat dari Rakyat Indonesia kepada Rakyat Kuba, dan kepadamu sendiri!
Kawanmu
ttd
Sukarno
Jakarta, 26 Januari 1966
Surat Bung Karno kepada Fidel Castro itu menggambarkan betapa revolusi Indonesia mundur ke titik nol. Betapa Bung Karno tengah menyusun kekuatan untuk memulihkan keadaan. Sejarah kemudian mencatat, ia digulingkan Soeharto.
sumber: http://rosodaras.wordpress.com/2010/01/30/surat-bung-karno-kepada-fidel-castro/
Related Posts
- Unknown26 Feb 2014Sumpah Setia Ksatria Mekkah
Sejarah mencatat sebuah peristiwa yang dikenal sebagai ‘Hilful Fudhul.’ Suatu hari datanglah seor...
- Anonymous22 Jun 2013'Rahasia' Cara Presiden Soekarno Menentukan Gadis Masih Perawan
Dikutip dari buku"In Memoriam" karyanya Rosihan Anwar"Tahukah kamu bagaimana cara memastikan apakah ...
- Anonymous22 Jun 2013Sejarah Awal Mula Sepatu
Kebanyakan orang, termasuk kalian tentunya, pernah menggunakan sepatu. Sepatu biasanya kita gunaka...
- Anonymous21 Jun 2013Sejarah Vespa dan Piaggio 1943-1956
Sejarah Vespa dan Piaggio 1943-1956 - Piaggio dibangun oleh pemuda berusia 24 tahun bernama Rinaldo ...
- Anonymous19 Jun 2013Fakta Unik Tentang Nomor Punggung Sepak Bola
Pada awalnya nomor punggung sepak bola tidak seperti sekarang ini, tapi lebih rapi urutannya, hu...
- Anonymous19 Jun 20135 Tanda Tangan Termahal Didunia
1. Tanda Tangan William Shakespeare Banyak yang percaya bahwa tanda tangan dari William Sh...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment