Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Perlu dipahami, ayat-ayat yg menerangkan ancaman perbuatan syirik berlaku di akhirat. Yakni orang-orang yg bertemu dengan Allah Ta'ala dengan membawa dosa syirik dan belum sempat bertaubat dari nya, maka ia tidak akan disucikan, tidak diampuni dosa-dosanya dan diharamkan atasnya masuk surga sehingga ia kekal tinggal di dalam neraka. Tentang dalil tidak adanya ampunan untuk orang musyrik di akhirat ditunjukkan firman Allah Ta'ala,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yg selain dari (syirik) itu, bagi siapa yg dikehendaki-Nya. Barangsiapa yg mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yg besar." (QS. Al-Nisa': 48)

Maka siapa yang saat ia mati masih juga membawa dosa syirik sedang ia tidak sempat untuk bertaubat darinya sebelum wafatnya, maka ia tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Allah telah mengharamkan ampunan bagi dosa syirik yang pelakunya tidak bertaubat sebelum ajalnya datang. Hal ini berbeda sepert yang disebutkan pada QS. Al-Nisa': 48 dengan dosa selain syirik yg dibawa mati pelakunya, ia berada di bawah Masyi-Ah (kehendak) Allah. Maksudnya adalah jika Allah berkenan maka Allah akan mengampuninya, dan jika berkehendak lain akan menyiksanya sesuai dengan kadar dosanya lalu akan mengelurkannya dari neraka jahanam dan memasukkannya ke dalam surga. Sehingga tempat singgah terakhirnya adalah surga. Ini berlaku bagi seorang Muwahhid yang mati membawa dosa yg tingkatannya di bawah syirik.

Adakah Taubat Bagi Pelaku Kesyirikan?

Seseorang yang telah terjerumus dalam kesyirikan lalu sadar terhadap kesalahannya di dunia dan besarnya dosa yg telah diperbuat di dunia, ia tidak boleh berputus asa dari ampunan  Allah Ta'ala, "Karena sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat: 12)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yg melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yg Maha Pengampun lagi Maha Penyayg." (QS. Al-Zumar: 53)

Ayat ini berbicara tentang pelaku dosa dalam hukum dunia, sebagai kabar gembira bagi pelaku maksiat bahwa ia masih memiliki kesempatan agar dosanya dapat diampuni Allah SWT jika bertaubat sebelum wafat. Bukan hanya dosa yang kategorinya maksiat saja, bahkan syirik pun masih ada kesempatan mendapat ampunan dari Allah SWT  jika bertaubat sebelum wafat. Karena Allah menyebutkan, "Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya."

Perlu diperhatikan, ayat ini tidak berlaku di akhirat. Karena jika diterapkan demikian pastinya akan membatalkan sejumlah nash Al-Qur'an dan sunnah yang berisi ancaman terhadap dosa syirik yang dibawa mati. Ia juga akan menggugat kesepakatan umat, tidak ada ampunan bagi pelaku dosa syirik pada hari kiamat di mana ia belum bertaubat atas kesalahan dan dosa-dosanya saat masih di dunia. Jika ayat ini dibawa kepada hukum akhirat, maka batallah keyakinan kaum muslimin bahwa surga tidak dimasuki kecuali oleh jiwa muslimah atau mukminah. Maka sesatlah pemahaman orang yg membawa QS. Al-Zumar: 53 ini kepada hukum di akhirat.

Setelah mengetahui bahaya Syirik yang merupakan dosa besar yang luar biasa, pastinya setiap kita berusaha keras menjauhinya. Hanya saja syirik banyak macamnya, sebagiannya samar sehingga terjadi tanpa disadari. Oleh sebab itu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberikan petunjuk solusi dalam rupa doa diantaranya,


Tapi juga perlu di ingat, saat ini kita banyak menyaksikan kesyirikan-kesyirikan yang terjadi secara terang-terangan yang mengatasnamakan budaya di Indonesia. Seperti sesajian, dukun atau paranormal, dan banyak lagi. Kemudian jangan pernah mempermainkan agama, dengan sengaja berbuat maksiat dan dosa besar karena berfikir bahwa Allah SWT pasti akan mengampuni semua dosa-dosa. ini sama saja kita mempermainkan akidah. Kita harus jeli dan memegang teguh akidah yang sudah kita tanam dalam hati. Bahwa tiada tuhan selain Allah SWT. Rajinlah berdoa kepada Allah SWT, semoga kita semua selalu di berikan kekuatan iman dan islam dan dijauhkan dari godaan syaitan yang terkutuk. Amiiinnn. (kutipan ustad YM)

Post a Comment