Melanjutkan tulisan saya yang terdahulu, yang berjudul “ Aku adalah Seorang Pemenang “. Disini saya ingin melanjutkan kembali tulisan ini dengan judul “ Ada Potensi Unggul di Dalam Diri Kita “
Dewasa ini sering kita mendengar di media massa berita-berita mengenai orang-orang yang langung putus asa ketika hanya menghadapi sedikit kesulitan. Menjadi orang stress karena gagal ujian CPNS, melamar jadi Polisi ataupun lainnya, yang akhirnya menyebabkan menjadi pasien rumah sakit jiwa. Sungguh ironis.
Mengapa hal tersebut bisa terjadi ? coba kita amati bersama-sama. Sebagian besar dari orang-orang yang gagal tersebut (kita sepakat menyebut mereka orang-orang gagal) tidak menyadari adanya potensi unggul dalam diri mereka. Seharusnya semakin kita dewasa tentu kita semakin banyak mendapat pengalaman. Pengalaman yang telah memberikan pelajaran-pelajaran berharga dalam bertahan hidup. Namun yang terjadi adalah semakin kita dewasa kita cenderung begitu gampang menyerah, pesimis dan berpikir negatif. Seharusnya semakin kita dewasa maka potensi-potensi unggul yang ada dalam diri kita semakin berkembang, tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Oh ya..sedari tadi kita berbicara mengenai masalah potensi unggul. Sebenarnya apa sih sebenarnya potensi unggul itu? Kenapa hal tersebut perlu, karena tentu akan sia-sia pembahasan kita ini bila kita sendiri tidak faham (istilah dalam bahaa Jawa “ora mudeng”). Potensi unggul itu adalah kemampuan alami yang Tuhan berikan kepada manusia sejak lahir (Dari berbagai sumber).
Secara sederhana begini, coba kita amati bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya, pada bulan pertama bayi hanya bergerak secara rileks saja. Pada bulan-bulan berikutnya bayi mulai dapat mengangkat kepalanya dengan posisi telungkup, kemudian sudah bisa memiringkan badan kekiri-kekanan. Selanjutnya, sang bayi sudah bisa duduk, berdiri, berjalan dengan berpegangan, berjalan sendiri hingga bisa berlari. Coba kita perhatikan, apakah setiap melewati fase-fase tersebut sang bayi menyerah ketika gagal ? tentu tidak. Sang bayi akan terus berusaha walau kegagalan berulang kali ketika ia belajar untuk telungkup,duduk, berdiri ataupun berlari sampai ai berhasil melakukannya. Itulah potensi unggul manusia.
Sekarang mengapa kita yang telah dewasa ini tidak mampu seperti bayi tersebut ? mungkin ada yang jawab “ klo bayi kan tidak memiliki pikiran seperti kita orang dewasa, tanpa ada pertimbanan-pertimbangan tertentu” atau “ proses tersebut kan memang sudah alamiah sang bayi” dan sebagainya. Banyak hal-hal yang menjadi alasan untuk pembenaran.
Pertanyaannya adalah, mengapa semakin kita dewasa potensi unggul kita semakin menurun/lemah?. Karena kita masing –masing pribadi tidak merespon setiap kejadian yang kita lewati secara positif!. Saat gagal, kita meresponnya dengan negative. Selalu mengkerdilkan diri dengan berpikir bahwa kita tidak mampu, saya memang orang yang dilahirkan untuk gagal dan seterusnya.
Kita jangan pernah lupa selain didalam diri kita terdapat benih seorang pemenang, Sang Pencipta juga memberikan potensi unggul kepada manusia dengan harapan-Nya kita mampu menjadikan potensi unggul tersebut terus tumbuh dan berkembang. Orang –orang Luar biasa yang namanya terus tercatat dalam sejarah perjalanan manusia adalah orang-orang yang mampu mengelola potensi unggul tersebut dengan bijak.
Kembangkan potensi unggulmu dengan bijak dan arif, maka diri kita akan dibariskan dalam golongan-golongan orang-orang yang luar biasa !
(Keep Moving Forward) . By: Sandro RS
Post a Comment