Mengenal Buah Aprikot
APRIKOT (Prunus
armeniaca) atau dalam
bahasa Latinnya plum
Armenia, adalah salah
satu spesies dari
subgenus Prem. Asal
tanaman ini sulit
dipastikan karena sudah
dibudayakan orang
sejak zaman prasejarah.
Kemungkinan besar
tanaman ini berasal dari
sebelah utara dan barat
daratan Cina atau Asia
Tengah, tapi mungkin
juga berasal dari Korea
atau Jepang.
Tetapi, yang jelas
tanaman ini telah
dibudidayakan selama
ribuan tahun di Asia dan
Eropa. Aprikot, menurut
laporan Majalah
Sedarlah Edisi Maret
2012, malah sudah lebih
dikenal sebagai apelnya
orang Armenia, karena
orang Eropa
menganggapnya berasal
dari Armenia.
Dewasa ini sekitar 50
jenis Aprikot tumbuh di
Armenia. Musim buah
Aprikot di negeri itu
dimulai dari
pertengahan Juni hingga
Agustus.
Tanah vulkanis yang
subur dan banyaknya
sinar matahari
membuat Aprikot
Armenia punya rasa
manis yang khas,
sehingga banyak orang
menganggapnya
sebagai salah satu buah
terlezat di dunia.
Ukuran buah ini kira-
kira sebesar Sawo di
Indonesia. Warna
kulitnya bervariasi,
mulai dari kuning emas
muda sampai oranye
tua.
Daging buahnya njuga
tidak terlalu berarir dan
memiliki tekstur padat.
Tampilan kulitnya juga
seperti beludru.
Rasanya berkisar antara
manis dan asam. Jenis
yang paling digemari
adalah yang memiliki
rasa mirip-mirip buah
Persik atau Pruim
(Plum).
Para petani Aprikot di
negeri itu telah
mengembangbiakkan
Aprikot ”hitam”, yang
merupakan blasteran
hasil kawin silang
antara Aprikot dan
Pruim. Buah hasil kawin
silang ini berwarna
ungu tua kehitaman
serta berbulu, dan
daging buahnya
berwarna kuning. Ada
beberapa macam
sebutan untuk buah
hasil kawin silang ini.
Ada yang menyebutnya
Pluot, Plumcot atau
Aprium.
Sebelum daun-daun
tanaman ini
bermunculan, pohon
Aprikot mengeluarkan
bunga-bunga putih
semerbak yang bisa
menyerbuki diri sendiri.
Pohon ini biasanya
tumbuh baik di daerah
yang memiliki musim
dingin dan musim panas,
karena mereka
membutuhkan hawa
yang sejuk untuk
berbunga dan berbuah
dengan baik. Itu
sebabnya iklim Armenia
paling cocok.
Buah Aprikot segar
dikenal juga karena
banyak khasiatnya bagi
kesehatan. Antara lain
karena buah itu kaya
akan vitamin C dan
beta-karotena. Banyak
orang lebih mengenal
Aprikot yang sudah
dikeringkan, lantaran
buah yang segar mudah
bonyok dan tidak tahan
lama.
Maka, di beberapa
bagian dunia, Aprikot
kering lebih mudah
diperoleh daripada yang
segar. Tetapi Aprikot
kering pun bergisi dan
mengandung banyak
serat dan zat besi.
Aprikot kering juga
digunakan untuk
membuat brendi, selai
dan jus.
Selain itu, kayu pohon
Aprikot bisa dibuat ukir-
ukiran yang indah. Salah
satunya dibuat alat
musik tiup Armenia
yang disebut Duduk
atau suling Aprikot.
Dan, di Yereva, ibu kota
Armenia, para turis bisa
mendapatkan aneka
suvenir cantik berupa
ukir-ukiran dari kayu
pohon tersebut.
Source:suara merdeka 19 maret 2012
Post a Comment