Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

1. DEINOCHEIRUS

Satu-satunya fosil yang
ditemukan dari
Dinosaurus ini hanyalah
sepasang lengan dan
beberapa bagian tulang
belakang.
Kemungkinan
Deinocheirus
merupakan kerabat
dari Ornithomimosaur,
setidaknya itulah
anggapan para ahli
paleontologi.

Ia merupakan genus
dari Dinosaurus
Theropoda besar yang
hidup pada periode
Cretaceous akhir dan
populasinya tersebar di
selatan Mongolia.
Lengannya mungkin
terlalu panjang untuk
tubuhnya dan cakar
tangannya itu semakin
mengindikasikan
bahwa dirinya
merupakan salah satu
Dinosaurus yang
mematikan.
Namun sebenarnya,
kegunaan “senjata”
tersebut masih banyak
diperdebatkan.
Beberapa peneliti
mengatakan cakar itu
digunakan sebagai alat
utama untuk berburu.
Beberapa lainnya
mengatakan cakar
terlalu tumpul,
sehingga hanya
digunakan sebagai
senjata defensif.
Bahkan ada pendapat
yang mengatakan
bahwa Deinocheirus
menggunakan
lengannya yang besar
untuk memanjat pohon,
meskipun hipotesis ini
secara luas diabaikan.

2. DIPROTODON

Sebelum manusia
pertama menginjakkan
kaki di Benua Australia
sekitar 40.000 tahun
lalu, beraneka ragam
hewan berkantung
berukuran besar
pernah hidup di sana.
Salah satu yang
terbesar ialah
Diprotodon.

Hewan berkantung
yang satu ini
diperkirakan
ukurannya sebesar
seekor Kuda Nil
dewasa. Dilihat dari
bentuk morfologinya, ia
terlihat mirip seperti
seekor Wombat, yaitu
spesies hewan
berkantung Australia,
namun berukuran
raksasa.
Sama seperti
kebanyakan hewan-
hewan berkantung
lainnya, Diprotodon
juga mengkonsumsi
dedaunan sebagai
makanan utamanya.
Meskipun mereka
bukanlah hewan yang
memiliki pergerakan
gesit seperti Kanguru,
namun ukuran
badannya yang besar
dan kuat membuat
para predator sangat
sulit untuk
menaklukannya.

3. MOROPUS

Ketika para ilmuwan
menemukan fosil
Moropus untuk
pertama kalinya,
mereka seakan sulit
mempercayai bentuk
morfologi dari makhluk
yang satu ini. Hewan
purba dengan bentuk
kepala menyerupai
kepala kuda ini benar-
benar memiliki bentuk
tubuh yang aneh.

Para Ilmuwan
mendeskripsikannya
sebagai “campuran”
dari tiga binatang,
yaitu Kuda, Jerapah
kerdil, dan Beruang.
Kepalanya yang mirip
kuda serta badannya
yang menyerupai badan
seekor beruang
dihubungkan oleh leher
yang lumayan panjang
bak leher jerapah
kerdil.
Dengan kuku-kukunya
yang panjang nan
tajam, serta
kemampuan berlari
dengan baik tentunya
ia memiliki pertahanan
diri yang baik untuk
menghindari ancaman
para predator.
Moropus hidup di
wilayah Asia selatan
dan barat sekitar
12.000 tahun lalu.

4. AMBULOCETUS

Inilah salah satu
makhluk purba yang
banyak diklaim para
penganut Neo-
Darwinisme sebagai
bukti kuat periode
transisi spesies
makhluk laut ke darat.
Ambulocetus, hewan
purba dengan
perawakan mirip
campuran nenek
moyang paus dan
berang-berang hidup di
wilayah yang kini
disebut sebagai
Pakistan modern
sekitar 50 juta tahun
lalu.

Panjang tubuh seekor
Ambulotecetus dewasa
diperkirakan sekitar 12
kaki. Bentuk kepalanya
besar dengan rahang
yang panjang. Gigi-gigi
tajamnya didesain
untuk menangkap dan
mencengkram
mangsanya. Didalam
air, ia dapat bergerak
dengan gesit berkat
bantuan ekornya yang
digunakan sebagai
“motor” bagi tubuhnya.

5. LYSTROSAURUS

Sebelum kemunculan
Dinosaurus, kehidupan
makhluk di Bumi
pernah diramaikan oleh
beberapa hewan aneh
yang menyerupai reptil.
Salah satunya ialah
Lystrosaurus.

Hewan purba yang
cukup menarik karena
bentuk tubuhnya yang
aneh ini hidup di
habitat berawa-rawa,
namun ia juga tidak
masalah jika harus
terpaksa mendiami
tempat-tempat yang
tergolong kering.
Lystrosaurus
diperkirakan mendiami
bumi sekitar 230 juta
tahun yang lalu.

6. PHORUSRHACOS

Sekitar 20 juta tahun
yang lalu, Amerika
selatan merupakan
daratan yang memiliki
begitu banyak variasi
spesies burung dan
mamalia. Salah satunya
yang cukup terkenal
ialah spesies burung
karnivora bernama
Phorusrhacos.

Ia adalah spesies
burung yang tidak
dapat terbang. Tinggi
badannya bisa
mencapai 10 kaki (3
meter). Meskipun tidak
dapat terbang, mereka
adalah pelari-pelari
cepat. Ini menjadikan
Phorusrhacos dapat
dengan mudah untuk
menangkap
mangsanya.
Spesies Phorusrhacos
diperkirakan eksis
hingga 3 juta tahun
yang lalu. Para ilmuwan
memperkirakan
kepunahan
Phorusrhacos
disebabkan oleh
munculnya beberapa
predator lain yang
bermigrasi dari Amrika
Utara ke Selatan
setelah keduanya
dihubungkan oleh
daratan Amerika
tengah yang muncul ke
daratan.

7. MAMMOTH

Saya yakin pasti kalian
sudah tidak asing lagi
dengan hewan
legendaris yang satu
ini. Mammoth
merupakan salah satu
hewan purba yang
begitu populer. Fisiknya
menyerupai gajah
namun memiliki bulu
lebat disekujur
tubuhnya.
Perawakannya yang
besar serta tambahan
“senjata” berupa
gading yang begitu
panjang membuatnya
begitu sulit untuk
ditaklukkan predator
manapun. Lukisan-
lukisan yang di
goreskan pada dinding-
dinding gua oleh para
manusia purba banyak
menggambarkan
betapa sulitnya hewan
ini untuk ditaklukkan
oleh mereka.
Mammoth merupakan
hewan yang mendiami
sekitar pulau Wrangel
di pesisir utara Siberia.
Banyak Ilmuwan
percaya, generasi
terakhir Mammoth
masih dapat dijumpai
sekitar 4000 tahun yang
lalu saat konstruksi
piramida Khufu di Giza,
Mesir telah selesai
dibangun.

8. HARIMAU GIGI
PEDANG

Mereka merupakan
salah satu hewan
zaman es yang begitu
terkenal. Salah satu
predator terganas nan
mematikan yang
pernah menginjakkan
kakinya di bumi ini.
Harimau Gigi Pedang
mendiami wilayah
barat Amerika Serikat
pada akhir zaman es,
tetapi mereka juga
tersebar di beberapa
wilayah Amerika Utara
lainnya serta beberapa
berdiam di wilayah
Amerika Selatan.

Diketahui, terdapat 2
Genus dari hewan ini,
yaitu Genus Smilodon
dan Genus
Homotherium. Pada
umumnya jenis dari
Genus Smilidon panjang
taringnya bisa
mencapai lebih dari 18
centimeter, sedangkan
untuk genus
Homotherium memiliki
panjang taring sekitar
10 centimeter. Hewan
ini memburu kuda,
banteng, antelope
sebagai makanannya.

9. DEINOTHERIUM

Deinotherium
merupakan salah satu
mamalia darat terbesar
yang pernah
menginjakkan kakinya
di Bumi. Makhluk
prasejarah yang hidup
di kala Miosen tengah
hingga awal Pleistosen
ini pada umumnya
memiliki tinggi 3,5 - 4,5
meter (ukuran
Deinotherium dewasa)
dengan berat berkisar
antara 5 - 14 ton.

Deinotherium yang
merupakan kerabat
dekat gajah modern
pada dahulu kala hidup
tersebar di beberapa
wilayah Asia, afrika,
dan Eropa. Bentuk
fisiknya tidak jauh
berbeda dengan gajah
modern, hanya saja ia
memiliki belalai yang
lebih pendek dan
gading yang terletak di
rahang bagian bawah.
Gading ini mungkin
digunakan sebagai alat
untuk menggali tanah
untuk mendapatkan
akses ke akar-akaran
dan sayuran. Genus
Deinotherium memiliki
tiga spesies yang telah
dikenali, dan semuanya
memiliki ukuran yang
besar. Spesies itu
diataranya
Deinotherium
giganteus,
Deinotherium indicum,
dan Deinotherium
bozasi.

10.
THERIZINOSAURIDAE

Therizinosauridae
merupakan Dinosaurus
dari keluarga
Theropoda yang hidup
pada akhir periode
Cretaceous (99.6 - 65.5
juta tahun silam). Tidak
seperti kebanyakan
Theropoda yang
merupakan karnivora,
Therizinosauridae
adalah herbivora
(walaupun beberapa
diantaranya diketahui
sebagai omnivora).
Perlu digaris bawahi,
Therizinosauridae
merupakan nama dari
suatu familia dalam
klasifikasi ilmiah. Nama
ini pertama kali
digunakan oleh Evgeny
Maleev pada tahun
1954 untuk
memasukkan
Therizinosaurus
cheloniformis (Jenis
Theropoda yang masih
memiliki banyak teka-
teki) kedalam suatu
familia bersama
dengan Segnosaurus
dan Nothronychus.
Keluarga
Therizinosauridae
memiliki bentuk fisik
yang eksentrik. Pada
umumnya mereka
berleher panjang dan
memiliki bulu. Selain
itu cakar-cakar mereka
juga cukup besar,
mungkin ada yang lebih
dari satu meter
panjangnya.

Post a Comment