Microsoft Privacy & Malware Study Southeast Asia (Liputan6.com/Dewi)
Tim Microsoft Security Forensics mengungkapkan, di dalam PC-PC bermerek terkemuka tersebut terdeteksi banyak malware, ini termasuk Acer, Asus, Dell, HP, Lenovo dan Samsung. PC-PC tersebut diketahui menggunakan software bajakan. Komputer tersebut dijual secara 'kosongan' alias tanpa sistem operasi, lalu penjual menginstalnya dengan sistem operasi dan software bajakan.
Untuk kasus Indonesia, sekitar 59,09% dari sampel komputer bermerek yang dibeli ternyata mengandung malware. Program jahat tersebut juga ditemukan di dalam DVD, dimana 100% DVD bajakan yang dibeli juga mengandung malware. Demikian dipaparkan Tony Seno Hartono, National Technology Officer Public Sector Microsoft Indonesia.
Tim Microsoft Security Forensics menggunakan 282 sampel untuk memeriksa malware, yang terdiri dari 66 DVD dan 216 hardisk komputer di beberapa negara di Asia termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.
"Bahkan malware ini diperjualbelikan sekitar 700 dollar dan bisa dimodifikasi," tutur Tony di acara konferensi pers "Privacy and Malware Study Southeast Asia di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/2/2013).
Secara umum, prosentase tingkat infeksi malware dari DVD bajakan adalah 74%, sedang untuk sampel komputer yang terinfeksi malware adalah sebesar 68%. Malware tersebut dapat melakukan banyak hal, mulai dari membuat file ilegal, mem-bypass pengecekan keaslian sistem operasi, bahkan mengubah settingan yang sudah dibuat pada firewall.
"Jadi misalnya kika sudah memblokir trafik-trafik tertentu, malware tersebut dapat mengalihkannya ke situs lain yang kemungkinan telah dirancang untuk meng-capture user ID korban," jelasnya lagi.
Dari studi tersebut terungkap bahwa 15% malware yang ditemukan pada sampel DVD bajakan mengubah settingan firewall, sementara untuk konputer jumlahnya 97%. Selain itu 33% malware yang ditemukan pada DVD bajakan juga menonaktifkan Windows Update, untuk komputer jumlahnya 79%. Malware-malware tersebut juga ditemukan pada software crack.
Tony mengimbau agar konsumen berhati-hati sebelum membeli PC, pastikan softwarenya asli atau kalaupun membeli laptop kosongan sebaiknya diinstal dengan software yang legal.
Wew, sering terjadi gan.
ReplyDeleteTapi alhamdulillah, saya nggak pernah kena
Iya gan emang bnyak kejadian seperti ini..
DeleteKonsumen harus lebih jeli memilih barang yg akan dibeli walaupun merk terkenal biar gak terjadi kerugian nantinya :)
Wah emang bener gan , ane juga pernah kena gan :@
ReplyDeletejadi tambah ilmu,, tanks gan udah share artikel yang mantap ini..
ReplyDelete