Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

SBY KOMENTARI KISAH HIDUP TASRIPIN   Tasripin, anak berusia 12 tahun yang menjadi tulang punggung keluarga dan bekerja sebagai buruh tani mendapat perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lewat akun twitter-nya, @SBYudhoyono meminta seluruh pihak untuk membantu hidup Tasripin, yang kini harus membiayai hidup ketiga adikya Dandi (9) Riyanti (7) dan Daryo (5), setelah sang ibu meninggal akibat tertimbun longsor setahun lalu, dan sang ayahnya yang kini bekerja di Kalimantan.  SBY meminta staf kepresidenan untuk mengatasi persoalan hidup Tasripin. Staf diminta akan bekerja sama dengan Gubernur Jawa Tengah. "Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yg menjadi buruh tani utk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita," tulis SBY, Kamis (18/4) pagi.  "Tasripin terlalu kecil utk memikul beban dan tanggung jawab ini. Secara moral, saya dan kita semua harus membantunya," ucap SBY.  Sehari-hari, Tasripin menjalani pekerjaan sebagai buruh tani dengan upah Rp 30.000-Rp 40.000 per hari. Ia bekerja sejak pukul 7 pagi hingga pukul 12 siang. Tasripin yang menjadi tulang punggung keluarga membuat tetangga sekitar iba. Terkadang mereka memberi bantuan seperti makanan kepada Tasripin dan adik-adiknya, seperti digambarkan beberapa media setempat. (KF-NAD/WEP/@SBYudhoyono/Kompas)SBY KOMENTARI KISAH HIDUP TASRIPIN

Tasripin, anak berusia 12 tahun yang menjadi tulang punggung keluarga dan bekerja sebagai buruh tani mendapat perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lewat akun twitter-nya, @SBYudhoyono meminta seluruh pihak untuk membantu hidup Tasripin, yang kini harus membiayai hidup ketiga adikya Dandi (9) Riyanti (7) dan Daryo (5), setelah sang ibu meninggal akibat tertimbun longsor setahun lalu, dan sang ayahnya yang kini bekerja di Kalimantan.

SBY meminta staf kepresidenan untuk mengatasi persoalan hidup Tasripin. Staf diminta akan bekerja sama dengan Gubernur Jawa Tengah. "Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yg menjadi buruh tani utk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita," tulis SBY, Kamis (18/4) pagi.

"Tasripin terlalu kecil utk memikul beban dan tanggung jawab ini. Secara moral, saya dan kita semua harus membantunya," ucap SBY.

Sehari-hari, Tasripin menjalani pekerjaan sebagai buruh tani dengan upah Rp 30.000-Rp 40.000 per hari. Ia bekerja sejak pukul 7 pagi hingga pukul 12 siang. Tasripin yang menjadi tulang punggung keluarga membuat tetangga sekitar iba. Terkadang mereka memberi bantuan seperti makanan kepada Tasripin dan adik-adiknya, seperti digambarkan beberapa media setempat.

SBY KOMENTARI KISAH HIDUP TASRIPIN

source: Kompas.com

Post a Comment